"10"

400 15 1
                                    

Di ke diaman keluarga Jung

Malam sudah tiba, Taeyong sudah pulang dinasnya, entah kenapa kali ini taeyong merasakan tenang, tidak seperti biasanya.

"Sayang, ayo makan dulu bibi sudah siapin dari tadi" kata salah satu pria paruh baya yaitu suami dari Taeyong siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun.

"Iya" Taeyong menjawab sambil mengangguk, karna sang suami menghampiri nya dan merangkul nya dari belakang bak pasangan suami-istri yang sangat romantis.

Sekarang Meraka dan anak anak meraka sedang makan di ruang makan.

"Bagaimana dengan pekerjaan mu Jeno?" Tanya sang ayah sambil makan tersebut.

"Pekerjaan ku baik baik saja ayah, malah sekarang telah berkembang lebih baik dari sebelumnya" kata sang anak pertamanya Jung Jeno, yang melihat ke ayahnya itu.

•••

Jeno dan Taeyong sudah berada di dalam mimpinya masing masing

"Tolong rawat anak kita seperti kau merawat anak anakmu yang lain" suara yang terus menerus mengatakan itu kepada Taeyong pada malam hari ini.

"SIAPA KAMU?" Taeyong terglonjak di atas ranjang miliknya.

"Kamu kenapa sayang?" Kata Jaehyun.

"Tidak apa apa, aku hanya mimpi buruk saja tadi, ada seseorang lelaki yang mengatakan 'Tolong rawat anak kita seperti kau merawat anak anakmu yang lain' seperti itu" kata Taeyong kepada jaehyun sedikit gemetaran.

"Sudah itu hanya mimpi ayo kita tidur lagi udah larut malam ini" kata jaehyun kepada sang istri tercinta.

•••

Dingin nya malam hari menusuk ke tulang tulang nya seorang lelaki yang tertidur di atas ranjang rumah sakit dengan air mata yang Terus menerus mengalir tampa henti, di luar sana hujan badai sedang menerpa, tidak ada satupun yang menjaganya di malam hari ini. Kalau mungkin ada Paman Taehyung mungkin dia lah yang akan menjaganya sampai saat ini. Sosok yang hangat itu, tapi berwatak dingin itu sangat lah berharga bagi kehidupan seorang Jung Beomgyu.

Tak terasa hari terus larut malam, wajahnya semakin pucat, seakan akan dunia ini tidak ingin dia ada di sini, dunia ini menurutnya untuk pergi sejauh mungkin, bahkan mungkin lebih jauh yaitu MATI.

Clekk...

"Gyu, belum tidur lo gyu?" Tanya salah satu namja yang baru masuk yang bisa di ke kenal dengan nama yeonjun.

"Belum, ngapain lo kesini njun?" Kata Beomgyu mengucek ngucek matanya supaya tidak terlitan sehabis menangis.

"Gue mau temanin lo gyu, ga tega gue ngeliat lo sendirian di sini" kata kata itu lolos saja dari seorang tang lebih tua darinya itu, yang suka memarahi marahinya itu.

"Njun ga kesambetkan pas dijalan tadi?"
Kata Beomgyu heran dengan sikap hangat seorang Choi Yeonjun.

"Ya kagak lah gyu, ibaratnya gini wir seburuk buruk nya manusia pasti akan ada sisi baiknya gyu" kata kata yang membuat Beomgyu ingin memelukmu temannya itu, rela rela datang malam malam gini untuk menemaninya yang sendirian di rumah sakit.

"njun lo kan capek ya, sini tidur di samping gue aja" kata Beomgyu ga mau yeonjun tidur di kursi yang bisa bilang sedikit kecil.

"Udah lo tidur saja di sana sendirian gyu, gue bisa kok tidur di sini" kata yeonjun duduk di kursi yang berada di samping kiri Beomgyu.

"Udah lo sini tidur bareng gue ga asa penolakan" kata Beomgyu yang membuat yeonjun sedikit marah, karena ni anak keras kepala nya ga ilang.

"Ya udah, nanti kalau terjadi apa apa jangan salahin gue yaa" kata yeonjun beranjak keranjang Beomgyu yang sebenarnya cukup untuk satu orang saja.

Yeonjun tidur menghadap ke arah langit langit, berbeda dengan Beomgyu yabg lebih menggulung badannya dan melihat ke arah yeonjun yang sedang melihat ke langit langit itu.

"Njun" Beomgyu memanggil yeonjun.

"Hmm" balas yeonjun.

"Gue sayang sama lo, jangan tinggalin gue ya" kata kata itu membuat yeonjun kaget, dan langsung melihat ke arah beomgyu, tapi seberusaha nya itu untuk tidak melihat kearah yang sedang meringkuk itu dan memeluk sosok yang sedang kedinginan itu.

"Iyaa, gue ga bakalan ninggalin lo kok gyu" perlahan dia merasakan bahwa Beomgyu tertidur dalam pelukkan itu. Yeonjun mengecek sosok beomgyu yang telah tertidur itu, perlahan dia membuka jidat Beomgyu yang tertutup oleh rambut rambut Beomgyu.

"Gue juga sayang lo gyu, jadi gue mohon bertahan lah jangan tinggalin gue Gyu, gue Takut kehilangan lo, gue akan menjagaa lo sebisa gue gyu, tapi gue mohon jangan tinggalin gue Gyu" yeonjun menatap arah wajah Tampan serta cantik milik sosok beomgyu itu, lalu mencium sekilas jidatnya Beomgyu, dalam keadaan yang mungkin di bilang sosok yeonjun Takut kehilangan Beomgyu, dan menahan tangisannya supaya sosok tersebut tidak terbangun, dan mencium nya sekilas

Tapi Beomgyu mendengar semuanya yang di bilang oleh Yeonjun, Beomgyu dapat merasakan kasih sayang oleh yeonjun, dia dapat merasakan hangatnya pelukan yeonjun, dia dapat merasakan cium lembut dari Choi yeonjun. Dia hanya dapat memendam tangisan nya saat ini.

Satu satu hal yang dia pikirkan adalah bagaimana nanti jika penyakit nya terus memarah dan nyawa nya tidak selamat, bagaimana nantinya dengan Choi yeonjun, dia pasti merasakan kehilangan sosok seperti diri nya itu.

Njun gue akan berusaha sebisa mungkin njun, tapi jika gue udah ga sanggup gue bakalan nyerah njun, maafin gue njun - batim Beomgyu menahan sesak tapi tidak bisa berbuat apa apa saat ini 

Tbc.

Cieee udah lama di gantung

Jangan lupa vote, lalu komen, ok thanks

Jung Beomgyu | Familly? Where stories live. Discover now