Still : 3

86 10 2
                                    

Sesampainya kami di rumah Sasuke, aku langsung disambut hangat sama Bibi Mikoto dengan memelukku.

"Apa kabar sayang?" Tanya Mikoto setelah melepaskan pelukannya.

"Baik kok Bibi, maaf aku bau. Belum ganti baju, soalnya pulang sekolah langsung diculik kesini sama Sasuke."

"Kamu tidak bau kok." Dua orang bersamaan berkata seperti itu, tentu saja sang Ibu dan anak bungsunya Sasuke.

Dengan senyum menyeringai aku menoleh pada Sasuke karena cara bicaranya sedikit posesif. Tatapan mataku pun bertemu dengan Bibi Mikoto, kami berdua tergelak karena tingkah anaknya. Bibi Mikoto membawaku ke ruang tamu, namun genggaman Sasuke tidak kulepas mau tidak mau lelaki itu ikut juga.

"Kamu jangan ganti baju, biar aku ada temennya." Sasuke hanya berdeham, tetapi dia mengiyakan apa yang aku pinta.

Aku mengobrol banyak dengan Bibi Mikoto, beliau juga memperlihatkanku buku album foto. Ini sungguh jackpot, akhirnya aku berkesempatan melihat foto kecil Sasuke. Lembaran pertama aku disambut dengan foto bayi Sasuke yang sedang tertidur.

"Lucunyaa..." Sial dari bayi saja sudah kelihatan bibit unggulnya.

Foto selanjutnya ada Sasuke yang sepertinya berumur balita dengan tampang yang kucel, sedang bermain dengan Itachi.

"Liat deh dari kecil kamu udah tengil banget."

"Tengil apanya coba." Sanggahnya, tidak terima dengan sebutan tengil.

"Kayak songong gitu tampangnya, sampai sekarang sih juga songong."

Kali ini Bibi Mikoto menyeletuk, "Emang songong, mirip bapaknya dia. Dulu dia manja banget loh."

Mataku berbinar, Sasuke yang terkenal akan tampangnya yang misterius dan dingin bisa manja?

"Oh ya? Aku baru tahu lelaki yang satu ini dulu manja." Lenganku menyikut lelaki itu, Sasuke menatapku dan Bibi Mikoto seperti jengah dengan ejekan kami berdua. Aku tertawa akan reaksi Sasuke, Lucunya pacarku.

Tawaku yang membahana terhenti ketika Uchiha Fugaku memasuki rumah sembari melepas sepatunya. Bibi Mikoto pun meninggalkan kami untuk menyambut suaminya. Aku yang melihat itu, langsung berdiri, sepertinya tidak sopan aku sebagai tamu hanya duduk ketika pemilik rumah baru datang.

"Oh sayang, ini Sakura pacarnya Sasuke. Dulu juga sering kerumah karena teman SMP-nya Sasuke." Ucap Bibi Mikoto memperkenalkanku. Aku pun yang disebut namanya berjalan menghampiri mereka berdua untuk memperkenalkan diri.

"Selamat malam, saya Haruno Sakura." Ujarku sedikit tersendat, aku gugup karena ini pertama kali aku bertemu dengan Ayah Sasuke.

"Oh ya."

Oh wow, bapak dan anak tidak jauh beda. Singkat, padat dan jelas.

Bibi Mikoto melampirkan coat yang dipakai suaminya ke gantungan, "Kita langsung makan yuk, takut keburu dingin."

"Itachi mana?" Tanya Sasuke, benar juga aku tidak melihat batang hidung kakaknya sedari tadi.

"Diatas, panggil dulu Kakaknya Sasuke." Sasuke izin untuk naik keatas padaku dan juga yang lain. Oh great, it's gonna be awkward ditinggal bertiga seperti ini. Aku berharap Sasuke tidak berlama-lama diatas.

Di meja makan, terlihat dari jauh sudah terhidang berbagai macam lauk. Berbeda dengan dirumahnya, ada satu makanan pun aku sudah sangat bersyukur. Bibi Mikoto memanggilku untuk duduk di sampingnya. Tak lama akhirnya sang adik dan kakak bergabung bersama kami di meja makan.

"Ayah, setiap ada Sakura pasti Ibu memasak sangat banyak." Ucap Itachi seraya menarik kursi di hadapannya untuk Ia duduki. Sasuke juga melakukan hal yang sama, dia duduk di kursi yang berhadapan denganku. Sementara Paman Fugaku duduk di kursi tengah.

P.S I ( Still ) Love YouWhere stories live. Discover now