Still : 1

273 17 2
                                    

Berpacaran dengan Sasuke tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Terakhir kali sebelum menjauhi Sasuke, aku meluapkan emosi yang mengebu-gebu dengan menuliskan lelaki itu surat untuk mengakhiri perasaan yang kupendam.

Tak disangka, beberapa tahun kemudian sekarang diriku lari terbirit-birit menuju mobil pacarku enggan membuat lelaki itu menunggu lebih lama lagi. Pintu mobil Jeep hitam kuraih, lalu membukanya.

"Hehe, nunggu lama yah?" Tanyaku cengengesan seraya memasuki mobil tersebut. Ia tahu Sasuke sebentar lagi naik pitam, akupun menghapus jarak diantara kami berdua dengan mencium pipi lelaki itu.

"Maaf yah, habisnya Ibu Shizune ceramahnya panjang banget."

Sasuke menggeleng pelan sambil menyentil dahiku, "Kebiasaan kamu itu."

Sasuke menyalakan mobilnya, mobil Jeep itupun meninggalkan area parkiran sekolahnya. Selama perjalanan, kami berdua berpegangan tangan. Sesekali Sasuke lepas hanya untuk memindahkan persneling mobilnya, setelah itu jari jemariku diamit kembali olehnya.

Diiringi alunan lagu dari radio, kuceritakan keseharianku hari ini padanya entah itu aku yang mendapatkan nilai ujian tertinggi di kelasku, atau aku dengan rekan klubku bakal mengikuti kompetisi fotografi.

"Oh ya, masa Pap bercanda ngirimin aku pesan katanya aku dapat surat dari Sasori."

Alis Sasuke tertaut, seperti tidak tahu siapa yang kubahas sekarang. "Sasori siapa?"

"Oh aku belum cerita yah?" Kugaruk tengkuk leher yang tidak gatal sama sekali, apakah Ia sekarang termasuk keceplosan? Kukira sudah kuceritakan siapa Sasori sebelumnya ke Sasuke.

"Well, selain kamu sama Naruto aku juga nulis surat untuk Sasori." Genggaman Sasuke menguat, sepertinya lelaki itu cukup kaget dengan fakta yang baru kuucapkan sekarang.

"For someone, yang belum pernah berpacaran sebelumnya damn you're a player." Candanya teruntukkan padaku.

"Cuma tiga yah, segitu mah belum bisa disebut player kelas kakap." Bibirku mengerucut kedepan, sebal karena tidak terima dengan apa yang dia katakan, meskipun aku tahu Sasuke hanya bercanda.

"Haha geez, okay I'm sorry. Kamu lucu kalau aku ejek." Sasuke menjawil hidungku, lalu kurasakan tangannya yang hangat mengelus pipiku.

"Jadi, Sasori orang pertama yang kau tuliskan surat?"

Aku mengangguk, "Pas mau masuk SMP, dia pindah ke luar kota. Jadilah aku menuliskan surat perpisahan."

"Kamu itu aneh, disaat semua orang menuliskan surat cinta, kamu malah menuliskan surat perpisahan."

Kali ini aku membenarkan perkataan Sasuke kalau aku memang aneh. Aku lebih memilih menyukai seseorang dalam diam, lalu mengakhirinya lewat surat yang tentu saja tidak akan kukirim. Harusnya sih seperti itu.

Thanks to someone aka my best friend, the letters got out.

But this time, aku memilih berani memperjuangkan perasaanku. Karena untuk pertama kalinya aku mengetahui perasaanku terbalaskan. Aku dan Sasuke memiliki perasaan yang sama, rasa suka, sayang atau mungkin cinta?

XOXO

Sesampainya di rumah, aku langsung ke kamar untuk mandi membersihkan diri dari keringat-keringat yang membuat badanku lengket setelah seharian beraktifitas. Tak berselang lama, setelah selesai aku pun turun ke ruang tamu.

Pesan Papaku memberiku inisiatif untuk membuktikan apa benar kalau aku menerima surat dari Sasori. Setumpuk surat-surat tagihan itu, kupilah satu persatu. Tanganku berhenti di amplop cokelat, tertulis untuk Sakura beserta alamatku. Dibawahnya hanya tertera nama pengirim, alamat pengirimnya tidak tertulis.

Dan ternyata benar, Sasori mengirimiku sebuah surat.

Aku mati kutu, entah bagaimana lelaki itu mendapatkan suratnya. Karena sepengetahuanku alamat surat itu tertuju ke alamat rumah lama yang sebelumnya Sasori tinggali sebelum pindah. Letaknya hanya beberapa rumah dari rumahku.

Ya, aku dan Sasori we used to be neighbors. Teman bermain sebelum akhirnya lelaki itu pindah. Tidak mungkin kan lelaki itu kembali lagi kesini? Tanpa berpikir panjang aku pun bergegas keluar dan berjalan menuju rumah yang dulunya ditinggali Sasori.

Kakiku pun berhenti di depan rumah tersebut, tidak ada tanda-tanda kalau rumah itu kembali dihuni. Kata Papa sang penyewa rumah sudah tidak menyewa rumah ini sekitar tiga minggu yang lalu dengan alasan pindah dinas.

So how come?


XOXO


✍🏻 Hi first chapter is here hope you like it!

Mungkin agak bingung tiba-tiba udah pacaran aja nih sasusaku dan potensi adanya second lead?! Kalian bisa cek di twitter @/LILYMNMIXX pinned tweet for the first part of the story.

P.S I ( Still ) Love YouWhere stories live. Discover now