Still : 12

80 8 0
                                    

Presentasi kami diakhiri dengan Naruto yang menjadi moderator mengucapkan salam penutup. Ibu Anko juga memberi kami nilai cukup tinggi dibanding kelompok lain. Seharusnya aku merasa senang, tetapi nyatanya tidak. Sedari tadi ada saja kelakuan Karin yang hampir membuatku naik pitam kalau saja aku tidak mengingat kalau kami sedang melakukan presentasi.

Ia selalu saja menganggu Sasuke, itu yang kulihat. Entah itu menempel pada Sasuke, atau merecokinya dengan alasan meminta bantuan untuk mencari jawaban ketika ada yang bertanya tadi. Padahal aku hendak membantunya, namun Karin menghiraukanku. Dia benar-benar sengaja. Sedangkan Sasuke lebih banyak mendiaminya atau menyuruh Naruto untuk meladeni Karin.

Waktu istirahat menghampiri, Sasuke pamit untuk ke gymnasium karena dipanggil oleh coach basketnya. Mau tak mau disini lah aku sekarang di kantin bersama Ino dan Hinata.
Aku mengaduk-aduk sisa makananku, enggan untuk menghabiskannya. Padahal aku orangnya sangat anti dengan namanya menyisakan makanan.

"Sak, kalau lo udah kenyang gausah dimainin kayak gitu makanannya." Tegur Ino yang ternyata memperhatikanku tingkahku.

Hinata mengangguk setuju akan ujaran Ino "Benar kata Ino, tumben juga kamu nggak habisin makanan kamu?"

"Nggak nafsu makan aja." Jawabku sekenanya.

Tiba-tiba suara riuh terdengar dari seberang meja kami, meja yang diisi Karin dan teman-temannya. "Dih bising banget tu nenek lampir, kalau masih ada senior kita yang dulu habis kali tu orang." Kata Ino melayangkan tatapan tidak suka, dengan kebisingan yang dibuat oleh Karin dan teman-temannya.

Senior-senior kami dulu sangat mengagungkan yang namanya senioritas, bila ada sesuatu yang tidak disukai oleh senior bakal langsung dilabrak habis-habisan. Meskipun sekarang angkatan kami sudah menjadi senior di sekolah ini, aku merasa percaya diri kalau angkatan kami berbeda dari angkatan sebelum-sebelumnya. Tidak tertarik dengan hal seperti itu, meskipun ada beberapa oknum yang masih semena-mena tapi tidak separah dibanding angkatan yang dulu.

"Eh kalian udah denger belum, kalau Karin putus sama pacarnya?" Kata Hinata pelan, tidak ingin orang lain selain kami mendengarkan.

Aku terkejut bukan main, double shock malahan. Pertama karena Karin putus dengan pacarnya, yang kedua adalah sejak kapan Hinata memulai bergosip terlebih dahulu? Sudah pasti ini dampak dari berpacaran dengan Naruto.

"Gue juga dengar tuh kabar. Pacar yang dia selingkuhin Sasuke nggak sih?" Tanyanya padaku, sembari berbisik-bisik.

Aku mengedik bahu, "Nggak tahu deh, ga penting juga." Ujarku dengan pelan.

Aku terkadang masih tidak percaya bagaimana bisa seorang Karin memilih menyelingkuhi Sasuke. Bukannya perempuan itu cinta mati dengan Sasuke? Mana kabarnya orang yang dia selingkuhi merupakan anak basket dari sekolah Kiri, yang juga teman Sasuke.

Mungkin karena itu juga Sasuke dulu melakukan balas dendam untuk membuat Karin cemburu dengan berpacaran pura-pura denganku. Entahlah aku belum pernah menanyakannya langsung sih apa alasannya sebenarnya, ini hanya asumsiku saja.

"Btw, Sasuke kemana? Tumbenan lo berdua ga bareng." Kali ini Ino mengubah pertanyaannya.

"Oh, dipanggil sama coach katanya." Jawabku.

"Naruto juga sama, mungkin mau bahas kompetisi basket tahun ini deh. Katanya sih mereka bakal terakhir main di kompetisi itu, pertandingan-pertandingan selanjutnya bakal digantikan sama adik kelas."

Ino menghembuskan napas panjang, "Ahh, the reality of senior year finally hit me. Soalnya gue sama yang lain juga bakal terakhir perform cheers di kompetisi itu."

Aku mengelus punggung Ino seakan mengerti dengan kegundahannya, aku juga sama takutnya dengannya. Sebab tidak lama lagi, kami akan sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional dan ujian masuk universitas.

Tanganku berhenti mengelus Ino ketika netraku menemukan sosok Sasuke yang melewati kantin menuju lapangan outdoor. Ia bersama teman basketnya yang lain, Naruto juga karena dia berjalan bersisian dengan Sasuke. Tak cuma aku, hampir seluruh mata tertuju padanya. Dia belum sadar ternyata kalau aku terus-menerus memandanginya.

Hingga akhirnya dia melihat ke arahku, senyum cerah terpampang di wajah indahnya. Sasuke melambai ke arahku, dan aku juga segera membalas lambaian tangannya. Kulihat lagi, dia mengambil handphone-nya di saku belakang celananya dan seperti sedang mengetik sesuatu. Kemudian handphoneku yang kebetulan berada di atas meja bergetar, ketika kucek ternyata pesan dari Sasuke.

Sasuke 💞

Sudah makan?

Sudah kok, kamu pasti belum makan?

Iya, titip roti ya.

Oke, susu cokelat?

Boleh.

Mau bareng masuk kelas sama aku, atau sama Ino?

Aku sama Ino aja, malu bareng sama teman basket kamu.

Kok malu? Kan udah kenal juga sama yang lain.

Iya sih, tapi tetep malu-malu aja.

Dasar, ya sudah.

Jangan lupa titipan aku.

Siap boss 🫡

Air mineral nggak sekalian?

Masih ada di tumblr aku.

Okayy!!

"Dih si Karin ngapain deh sok nimbrung sama anak basket." Mendengar gerutuan Ino, aku langsung menghentikan kegiatan bertukar pesanku dengan Sasuke.

Entah sejak kapan Karin sudah berpindah dari meja sampingku hingga berada di sisi lapangan. Karin dan temannya bercengkrama dengan anak basket yang lain yang tidak kutahu namanya, hanya sekedar mengenali wajahnya saja.

"Lo harus liat sih tadi Sak, tadi dia mau coba ngobrol sama Sasuke dan lain-lain tapi kayaknya diacuhin sama Sasuke yang sibuk sama HP-nya. Malu banget jir." Ucapnya begitu antusias, karena menyaksikan secara langsung momen tersebut.

Ya gimana nggak diacuhin, dia saja sibuk chatting-an denganku tadi. "But seriously Sak, bukan gue nakut-nakutin lo ya tapi kayaknya dia mau nempelin Sasuke lagi. Secara kan dia udah putus sama pacarnya."

Aku tentu geram, itu yang aku takutkan. Aku membenarkan perkataan Ino, karena dilihat gerak-geriknya sangat kelihatan sekali ingin mencoba akrab lagi dengan Sasuke. Semoga Sasuke terus-menerus tidak meladeni Karin hingga akhirnya dia menyerah sendiri. Tapi pertanyaan disini adalah, apakah perempuan itu akan menyerah dengan sendirinya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

P.S I ( Still ) Love YouWhere stories live. Discover now