(07) Mertua Aislin?

14.4K 1.1K 55
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Safara berdiri di depan sebuah mansion yang besar, gerbang besar berwarna hitam itu entah kenapa terlihat menyeramkan. Sudah dua kali Safara kemari, terakhir dia kemari disaat dia masih berada di raga Syura.

"Nyonya?" Safara tersadar dari lamunannya dan menatap Dion canggung. "Maaf aku melamun," katanya.

Dion mengangguk sekilas. "Ayo, nyonya."

Safara masuk di antar dengan mobil, ya, mobil khusus untuk didalamnya. Karna mansion ini begitu luas, tidak mungkin Safara berjalan menuju pintu utama bukan?

Safara menatap sekeliling nya, ternyata banyak hal yang tidak banyak berubah. "Mari nyonya," kata Dion sopan. Safara yang tersadar pun langsung keluar dari dalam mobil.

"Gak berubah," gumamnya. Dion yang mendengarnya pun mengangguk setuju.

Inilah rumah kediaman tuan dan nyonya besar Smith, atau kediaman mertuanya Aislin. Orang tua Alex. Safara menguatkan tekad nya, lalu masuk kedalam dengan elegan.

Seorang pelayan pria menghampiri Safara. "Silahkan duduk, Nyonya," kata pria itu sopan. Safara pun duduk disana, sesekali melihat sekitarnya.

"Ya Ampun Aislin!!" Teriakan itu mengalihkan pandangan Safara, dapat ia melihat seorang wanita paruh baya yang berlari kecil ke arahnya dengan senyum yang lebar.

Safara langsung berdiri, entah kenapa rasanya ia sangat merindukan wanita itu. Dengan cepat mereka berdua saling berpelukan satu sama lain. Safara mencoba untuk terlihat seperti baik-baik saja. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali menangis menahan rindu ini.

"Mommy sangat merindukanmu, sayang!" Maria terlihat sangat senang, lalu mereka duduk di sofa. "Mommy dengar, kamu sakit beberapa hari ini?" Lanjutnya.

"Ya, sedikit, mom." Maria menatap sedih Safara. "Apa Alex menyakiti anak Mommy ini?" Tanyanya.

Safara tertawa kecil. Memang benar, anak lo bikin orang makan hati setiap hari! "Tidak, mom. Tenang saja." Seperti kata orang, lain dikata lain di hati.
"Syukur deh kalau begitu." Maria terlihat sangat senang, dia mengajak ngobrol Safara cukup lama, dan Safara sangat menikmati momen ini. Seperti ini rasanya punya mama?

"Sayang?" Panggil Maria. Safara yang melamun pun langsung berkedip-kedip lucu. "Maaf melamun," ucapnya.

"Kamu nginap kan, sayang?"

Safara menatap Maria canggung. "Kayaknya gak deh, mom. Soalnya belum izin sama Alex."

"Bisa aja sih yang bucin ini," ledek Maria. Safara hanya tersenyum kecut sebagai jawaban. Jangankan bucin, cinta aja dia nggak.

"Ku rasa aku akan pulang, mom." Safara berdiri.

Maria terlihat sedih. "Secepat ini? Mommy masih merindukanmu," ungkapnya sedih.

Dia SAFARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang