12

12.1K 771 45
                                    

Hallo 🙋🏻‍♀️






Terimakasih sudah vote, komen, dan spamnya 🤍

Yuk divote dulu ya. Terimakasih.








Semoga ceritanya ga membosankan ya.

Selamat membaca💕

__________....

Herry yang mendengar teriakkan itu pun terkejut tapi tidak selang lama dia menghampiri teman abang nya dengan cengiran lucunya. Namun belum sampai pada daniel herry langsung diambil oleh varo.

"Banggg paloo dahh pulang yeyyy"

cup

cup

cup

cup

cup

Varo menciumi seluruh wajah kecil herry sambil mengunyel unyelkan pipi gembil adiknya. Teman teman varo menatap iri pada varo, huh dia juga mau.

Nathan yang melihat interaksi antara adik dan kakak hanya menghela nafas sepertinya dia tidak diperlukan lagi disini.

"Nak varo saya pergi dulu" Nathan menyempatkan berpamitan pada anak temannya.

Varo hanya menatap datar sambil mengangguk kepala dia pun mengalihkan kembali pada adiknya yang menatap polos nathan.

"Pa gulu au ulang?"

Nathan yang awalnya kesal dengan anak temannya yang satu ini tidak tau sopan santun sekali, dia pikir akan dicegah seperti, "paman makan dulu disini bareng sama kita kita" tapi apa ini cih persis seperti bapaknya.

Namun rasa kesal itu hilang saat mendengar suara imut muridnya.

Nathan yang awalnya ingin mengelus rambut halus herry pun langsung di tepis oleh varo. Cih patung ini, Nathan menatap varo sinis.

"Iya herry pak guru harus pulang besok kita belajar lagi ya"

Herry pun mengangguk sambil mendadah dadah kearah nathan. Teman teman varo pun mengigit bibir Sakin gemasnya.

"Herry belajar apa tadi" ujar fadhil

"Heli belajal angka catu campai cepuluh cama gambal auu apet ilai celatuss", Mendengar nada sombong sikecil membuat mereka tersenyum.

"Mana abang mau liat" mendengar ucapan daniel herry memberontak dari gendongan varo untuk mengambil gambaran nya.

"Nii yaa liat aguss kan ambal na heli" memamerkan hasil gambarannya.

Mereka berempat pun serentak menatap gambaran sikecil, keempat pria itu masih belum paham apa yang digambar karena disana hanya terdapat orang lidi yang berjumlah empat orang. Mereka berfikir mungkin ini imajinasi sikecil biasanya kan anak kecil seperti itu?.

"Baby gambar apa" melihat ketiga temannya yang masih terdiam vander pun menyempatkan bertanya gambar Herry ini sulit dimengerti.

"Heli ambal papah, bang io, bang palo cama heli au ni heli dicini" sambil menunjukan yang paling atas diantara ketiga orang lidi. Mendengar hal itu membuat mereka paham ternyata sikecil sedang menggambar keluarga.

"Kenapa herry diatas kan harusnya disamping papah"

"nda au heli au na inggi au"

Sontak mereka berempat pun tergelak tertawa jadi ini maksud nya sikecil mau dipandang paling tinggi. Padahal ukurannya tubuhnya pun tak melampaui lutut mereka.

"Iya deh baby-nya Abang belum mandi kan"

"elum"

"Kita mandi dulu ya sayang" varo pun mengangkat tubuh herry lalu menuju kamar pribadi sebelum itu dia menyuruh salah satu maid untuk mempersiapkan air hangat dan kelengkapan herry yang lain.

HERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang