[Jangan lupa votenya temen temen]
[Follow juga jangan lupa]
Menceritakan seorang anak kecil yang kehidupannya sangat keras dipaksa untuk menjadi dewasa dan ibunya yang dia sayang selalu memarahi jika dia pulang tidak membawa uang, dan apa jadinya ji...
Arsen yang menatap anak bungsunya dengan gemas jam sudah menunjukkan jam 7 pagi sedangkan Herry belum juga membuka mata membuatnya gemas. Siapa tadi yang tidak sabar untuk sekolah liat sekarang dibangunkan saja susah.
"Sayang ayo bangun"
"Emmm tal ihhh antuk au" sambil menyingkirkan tangan Arsen dari pipinya.
Arsen yang melihat itu pun menghela nafas, "oke baby sekolahnya besok saja".
Mendengar itu Herry pun membuka matanya dengan cepat, "nooo!! Cekula ayo andi papah" Arsen yang melihat itu pun terkekeh ya ampun gemasnya.
Sekarang mereka sudah berada di ruang makan hanya mereka berdua sedangkan kedua anaknya sudah berangkat.
"Yey heli cekula yey" seru Herry sambil mengangkat kedua tangannya yang salah satunya mengenggam ayam goreng.
"Nanti baby-nya papah harus nurut apa kata pak guru ya"
"otteeeee"
"Gemasnya baby-nya papah"
👶🏻🍼👼🏻
Setelah selesai makan terdengar bel mansion berbunyi Arsen pun menyuruh salah satu bodyguard untuk membuka pintu, terlihat seorang pria dengan setelan jas masuk dengan gagahnya tak lupa memberi sapaan hormat pada Arsen, yang dibalas anggukan.
Pria itu terpukau dengan bayi yang sedang menatapnya, dia imut sekali dengan onesie beruang yang menambah kadar keimutan nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tanpa sadar cairan merah keluar dari hidungnya, Herry yang melihat itu terkejut, "papah dalaahh pa gulu na cakit kah"
Arsen yang melihat itu pun menatap tajam, cih terpesona dengan baby-nya . Guru tersebut dengan cepat membersihkan noda darah dihidungnya dengan cepat.
"Hallo herry kenalin nama bapak, pak Nathan"
Herry yang mendengar itu pun tersenyum lebar sembari menepuk kedua tangannya, oh tidak Nathan tidak se ekspetasi ini dia kira dia akan mengajar patung hidup namun ternyata Boneka hidup. Dipikir pikir mengapa anak seimut ini ditempatkan di tempat psychopath, Mengapa tidak di rumahnya hehehe.
"Kau jaga anak ku disini jangan sampai dia terluka, jangan terlalu dekat dan jangan mencium anak ku"
"Yaelah bro kita dah temenan berapa lama anak lu ya anak gue juga gitu amat lu sama besti"
