[Jangan lupa votenya temen temen]
[Follow juga jangan lupa]
Menceritakan seorang anak kecil yang kehidupannya sangat keras dipaksa untuk menjadi dewasa dan ibunya yang dia sayang selalu memarahi jika dia pulang tidak membawa uang, dan apa jadinya ji...
Terlihat gumpalan lemak sedang tengkurap dengan ditangannya terdapat pensil gambar. Setelah perdebatan tentang opet selesai Nathan pun mencoba memfokuskan pada kreativitas sikecil dimulai dari menggambar. Dia sudah prepare semua alat nya dan sudah diletakkan di depan Herry.
Melihat hal tersebut membuat Herry semangat, bahkan sekarang pun sikecil sedang berfokus pada buku gambar. Nathan yang melihat itu pun terkekeh gemas astaga liat bibir kecilnya sedang mengerucut sambil berceloteh ria berdekatan dengan Herry membuat nathan tak henti hentinya ingin mencubit pipi gembil anak itu.
"heli au gambar api heli na lebih inggi ali papah, bang io cama bang palo hehehe"
"dicini heli na inggi"
"kalo heli inggi ndak cucah cucah kalo tulun dali kacul"
"Heli na dicini anteng hehehe bang io ja kalah ma heli hihihi"
"papah, bang io cama bang palo endek helina inggi yeyyyyyy"
Nathan melihat itu pun tak henti hentinya gemas bahkan smartphone sudah dia pegang dan merekam saat Herry berceloteh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan pun mulai penasaran apa yang digambar sikecil dia pun melihat hasil nya dan terkekeh yaampun bocah gembul ini sangat menggemaskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sikecil bermimpi ingin menjadi tinggi heh, bahkan di umur 4 tahun hanya setinggi lututnya bahkan itu pun belum sampai lutut, uhh tidak sanggup jika Herry setinggi darinya.
"tenapa pa gulu agus kan gambalna heli" dengan bangganya dia mengangkat tinggi tinggi gambarnya membuat nathan terkekeh gemas.
"Bagus sekali gambar Herry dapat nilai 100 dari pak guru"
Mendengar hal itu Herry pun bertepuk tangan dengan gembira dia ini senang hasil usahanya dihargai dan diberi nilai seratus.
