V

6.9K 584 18
                                    

Langkah kaki seorang laki laki menggema di lorong rumah sakit, ia berlari sepanjang lorong mengabaikan orang yang tengah ia tabrak dan orang orang yang memaki makinya. Laki laki itu tak peduli!! Yang terpenting sekarang hanyalah istri yang tengah berjuang melahirkan sang buah hati yang selama ini telah di nanti nanti.

Jung Jeno namanya, laki laki memasang eskperesi khawatir dan cemas di wajahnya. Awalnya Jeno pergi untuk rapat penting, dia khawatir meninggalkan istrinya tapi istrinya meyakinkan dirinya agar tetap pergi ke kantor untuk menghadiri rapat tersebut. Semua baik baik saja tapi tidak dengan hatinya, ia merasa jika akan segera terjadi sesuatu. Dan akhirnya Jeno tadi di beri tau mommynya untuk pergi ke rumah sakit segera karena tiba tiba ketuban sang istri pecah, Jeno langsung pergi meninggalkan rapat yang masih berjalan itu meninggalkan klien yang bertanya tanya.

"Mom, Bun" panggil Jeno terengah-engah.

"gimana keadaan nana Bun, mom??" Tanya Jeno begitu khawatir dengan keadaan sang istri.

Taeyong memeluk sang putra dengan erat.

"Kita tunggu sama sama ya?? Nana sedang berjuang di dalam" bisik taeyong lembut menenangkan hati putra nya yang tengah khawatir begitu hebat.

"Doa sayang, cuma doa yang bisa bantu nana untuk saat ini" timpal win win tersenyum tipis.

Jeno hanya mengangguk pasrah.

Taeyong melepaskan pelukan dan menarik tangan Jeno untuk duduk.

"Ayo duduk dulu"

"Enggak mom, biar mommy sama bunda aja yang duduk" ujar Jeno lembut pada dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya ini.

Taeyong dan win win hanya pasrah, mereka duduk sembari menunggu operasi selesai.

Sedangkan Jeno tetap berdiri, ia mondar mandir di depan pintu operasi selama dua jam sembari merapalkan doa agar istri dan anaknya selamat.

Mondar mandir jeno juga di tonton win win dan taeyong, mereka jengah melihat Jeno hanya mondar mandir saja.

Oeekk oeekk

Tangisan bayi akhirnya terdengar dari dalam pintu setelah hampir dua jam menunggu.

Taeyong dan win win senang, mereka saling berpelukan untuk mengungkapkan kebahagiaan mereka masing masing.

Jeno tak berhenti memanjatkan puji syukur, akhirnya penantian yang selama ini mereka tunggu tunggu telah hadir.

Pintu ruang operasi terbuka, perawat memperbolehkan Jeno untuk masuk sementara taeyong dan win win memberi tau anggota keluarga mereka masing masing tentang kabar yang sangat membahagiakan ini.

Seorang perawat membawa makhluk kecil yang sudah di bersihkan itu. Jeno mendekat ke arah perawat dan meminta perawat itu agar memperbolehkan Jeno mengendong anaknya.

Kebahagiaan yang Jeno rasakan tak bisa di ucapkan dengan kata kata, ia berkaca kaca memandang si kecil yang menangis itu dengan haru. hatinya penuh dengan bunga bunga. Rasanya lidahnya Kelu untuk berbicara, tenggorokan nya terasa kering. Ia tak mampu berkata kata lagi.

Air mata Jeno keluar, sungguh bahagia melihat anak yang sangat mereka tunggu tunggu akhirnya hadir.

"Anakku... Ini anakku...." Gumam Jeno dengan penuh haru.

Jeno mendekat lalu mencium keningnya dengan pelan sembari menutup matanya menikmati momen yang ada ini tanpa sadar bahwa ia menangis, air matanya jatuh ke wajah si kecil.

"Anakku...." Gumam Jeno lagi tersenyum lembut.

"No...." panggil seseorang dengan suara serak.

"A-anak kita??" Lirih jaemin memandang ke arah Jeno yang sedang menggendong bayi mereka dengan tatapan tak percaya.

go to the past✓Where stories live. Discover now