T

7.1K 696 7
                                    

"Mungkin Jisung harus pergi ke masa lalu lagi?" Jawab Nana agak ragu.

Mereka berdua semakin terkejut.

"A-apa? Kembali lagi? Kau gila?!" Taeyong benar benar tak mau jisung kembali lagi ke masa lalu, baginya kembalinya jisung ke masa lalu sama dengan mencoba membunuh jisung!

"Tidak ada pilihan lain mom, kita harus memutar lagi semua agar tidak terjadi kekacauan. Atau Mommy mau nasib semua yang ada di sini akan sama seperti nasib di dunia ku?"

"......" Taeyong dan win win diam seribu bahasa tak bisa membalas ucapan Nana.

"Mom, Bun. Jika jisung tidak kembali ke masa lalu lagi dan lagi mungkin Jeno tidak akan putus dari Karina secepat ini, jaemin akan mengejar Bella mati Matian, keduanya mungkin akan cukup lama menyadari perasaan mereka masing masing, dan yang paling penting jaemin pasti tidak akan mengecek rahimnya!!" Nana sebenarnya juga tak mau membahayakan nyawa anak kesayangan nya tapi mau gimana lagi? Bila tidak di ulang terus menerus nasib mereka akan sama seperti nasibnya.

"Tidak ada cara lain na?" Lirih win win dengan bibir bergetar, air matanya mengenang di pelupuk mata.

"Ada" satu kata dari bibir Nana membuat win win dan taeyong yang tadinya putus asa sekarang terasa ada titik harapan untuk tidak membahayakan nyawa cucu kesayangan mereka.

"Apa itu?" Tanya taeyong dengan jantung berdetak lebih kencang akibat perasaannya tercampur gugup dan senang.

"Harus ada yang mengantikan jisung kembali ke masa lalu, seperti Jeno atau jaemin mungkin?" Mendengar balasan dari Nana membuat mereka berdua menghela nafas kasar.

"Bagaimana Bun, mom?" Tanya Nana sebenarnya tau bahwa balasannya mengecewakan win win dan taeyong.

"Jika itu cara lain nya kita berdua akan membicarakannya kepada Jeno dan jaemin" putus taeyong dengan tegas.

Nana tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.

ฅ^•ﻌ•^ฅ

Seharian ini Jeno dan jaemin menghabiskan waktu bersama layaknya sepasang kekasih padahal status mereka masih sahabat yang sangat sangat dekat. Dan sekarang mereka berdua tengah bersantai di ruang tamu Keluarga Nakamoto dengan jaemin yang menyenderkan bahunya di pundak Jeno sementara Jeno asik bermain gamenya.


"Na" panggil Jeno pelan tapi tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Hm?" Jawab jaemin masih asik bersandar di bahu Jeno sembari menonton film kesukaan nya..

"Gw masih gak nyangka" ucap Jeno sambil mematikan ponselnya dan meletakkannya di meja ruang tamu.

"Gak nyangka kenapa?" Tanya jaemin mengangkat alisnya Sembari menatap mata Jeno dengan dalam.

"Kalo kita nanti bakal bersama sampe tua" balas Jeno lalu memegang kedua pipi jaemin dan berbalik menatap dalam juga.

Untuk sejenak mereka berdua terdiam. Ruang tamu keluarga Nakamoto juga hening, hanya ada suara telivisi yang menerima mereka berdua.

Tapi keheningan itu pecah dengan jaemin yang terkekeh secara tiba tiba.

Jeno mengeryit heran ketika melihat jaemin terkekeh secara tiba tiba.

"Mana sempet menua bersama no, lo aja keburu jadi ubi" ungkap jaemin terkekeh geli mencoba mencair suasana agar tidak cangung.

Jeno terkekeh lalu mengacak rambut jaemin dengan gemas.

" Gw janji, nanti pas kita udah nikah gw gak akan jadi ubi duluan"

"Yang bener??" Goda jaemin dengan wajah tengilnya.

go to the past✓Where stories live. Discover now