L

8.6K 815 18
                                    

"no hari ini keknya bulannya indah banget ya??"ucap jaemin menatap kagum bulan dan bintang.

"Iya, seindah Lo"jawab Jeno tersenyum tipis.

Jaemin menoleh ke arah Jeno dengan pipi yang memerah.

"A-apaan sih nying"jaemin menahan salting nya di hadapan jeno.kan malu kalo ketauan salting di depan Jeno.

"Tapi Buna cama cantiknna kayak bulan"timpal jisung yang sebenarnya sedang sibuk dengan es krim nya.

"Anak ayah pinter"puji Jeno mengacak rambut jisung yang ada di pangkuannya dengan gemas.

Jisung tertawa lucu.

Sementara muka jaemin sekarang sudah memerah total.

Anak dan ayah ini pintar sekali membuat dirinya salting.

Mereka bertiga sekarang sedang duduk di pinggir lapangan yang sudah di gelar tikar untuk menikmati kemeriahan wahana taman bermain dan menikmati keindahan bulan,bintang.

niatnya ingin bersenang-senang untuk menikmati wahana taman bermain tapi sekarang malah jaemin yang berburu makanan dan Jeno bersama jisung yang harus menghabiskan makanan yang telah di beli jaemin.

Di pinggir lapangan sebenarnya cukup ramai.ada pemuda pemudi yang sedang nongkrong di sana sembari mengelar tikar dan ada juga beberapa keluarga yang sedang bercanda ria.

Sungguh malam yang indah.

"Tapi bintang juga cantik, ayahh"lanjut jisung menatap ribuan bintang yang bertebaran di langit dengan polos.

"Iya, mereka kan indah karena saling melengkapi.bulan akan bersedih jika bintang tidak hadir menemani nya"balas Jeno dengan lembut memberikan pengertian pada Jisung.

"Cepelti Buna cama ayah?"tanya jisung membuat Jeno dan jaemin mengeryit heran.

"Buna cama ayah bagaikan bulan cama bintang.ndak akan indah jika calah catu dali kalian hilang"sambung jisung dengan begitu lugu membuat jeno tersenyum tipis sambil mengacak rambut jisung dengan gemas.

Sementara jaemin tersenyum lembut, dirinya mencubit pipi tembem anaknya dengan gemas.

"Sedangkan kamu itu matahari nya bunda sama ayah.selalu bersinar untuk kami"ujar Jeno lembut yang membuat pipi jisung memerah.

"Kamu salting?"tanya jaemin menggoda sang anak ketika melihat pipi jisung memerah.

"E-endak!!!jicung nda calting!!!"sangkal jisung.

Jeno dan jaemin tertawa lepas.

Sementara jisung mengembangkan pipi sebal.

Mereka bertiga seperti keluarga sempurna,begitu harmonis dan membuat siapapun iri.

"Ihhhh bunaaa,aayyyaaahhh"rengek jisung dengan mata yang berkaca kaca.

Jaemin mengambil jisung dari pangkuan Jeno dengan terkekeh geli sementara Jeno tersenyum tipis.

"Jangan nangis dong"bujuk jaemin membersihkan tangan dan wajah milik jisung yang terkena es krim dengan tissue basah.

Jeno memeluk pinggang jaemin dan menarik jaemin agar lebih dekat dengan nya.

Jaemin menoleh ke arah Jeno dengan tatapan tak bisa di jelaskan, sementara sang empu yang di tatap hanya tersenyum lembut.

dia buru buru menoleh ke arah jisung Kembali menetralkan detak jantung nya yang berdebar lebih kencang.

"Kamu kalo marah,kamu nggak ganteng lagi lohh"goda Jeno membuat air mata jisung jatuh ke pipi tembem nya.

"Huwaaaa bunaaa, aayyyaaahhh nakall"adu jisung memeluk erat Jaemin.

go to the past✓Where stories live. Discover now