BU GURU, AKU MENCINTAIMU

85 27 10
                                    

Setelah mengikuti jurus maut dari Riyan tentang tarik ulur, akhirnya aku berhasil mengoyahkan hati Bu Ay, ini adalah penghujung bulan terakhir dia bertugas disekolah ini dan aku sudah yakin dengan usahaku memenangkan hatinya, meski tak pernah ku ungkapkan secara benar tentang perasaanku namun sedikitnya dia sudah tahu dan dia tidak menunjukkan ekspresi tidak senang lagi jika aku mengutarakan rasaku padanya.

Sebulan lamanya aku berlagak cuek pada Bu Ay, lalu setelah aku kembali mengejar-ngejar tanpa peduli dengan penolakannya hingga akhirnya dipenghujung bulan ini dia tidak lagi menunjukkan penolakan dengan segala usahaku, meskipun aku belum memastikan perasaan Bu Ay namun setidaknya aku sudah diberi peluang untuk mengutaran rasa tanpa ada penolakan terlebih dahulu.

"Junaaaaa"

Aku menoleh ke arah sumber suara, ku lihat Aslan berlari dengan ngos-ngosan.

"Kenapa Lan?"

"Besok perpisahan guru PPL loh"

"Apa?"

Aku kaget bukan main mendengar kabar pagi yang dibawah oleh Aslan.

"Iya Juna aku tadi enggak sengaja dengar pembicaraan guru-guru"

Ucap Aslan mempertegas sambil mengambil posisi duduk tepat disampingku dengan napas yang masih tidak karuan.

"Junaaaaa"

"Teman-teman"

Dari luar terdengar riuh suara teriakan Riyan dan Raga diikuti suara langkahnya yang memburu, seisi kelaspun menoleh kearah dua temanku itu.

"Kalian diam ya aku bawak kabar nih"

Ucap Riyan sambil mengatur napasnya persis yang dilakukan Aslan sebelumnya.

"Bu Ay wali kelas kita bakalan pergi besok"

Ucap Riyan yang disambut keluhan teman-teman sekelasku.

"Bohong kamu Yan"

"Coba bawak berita tuh yang benar dong"

"Ada-ada saja kamu Yan"

"Eleh Riyan"

Semua pada membantah apa yang disampaikan Riyan, mengingat Riyan memang teman yang jahil sering menghebohkan kelas dengan cerita bohongnya membuat teman-teman sekelas menanggapi ucapannya dengan seruan membantah.

"Astaga, aku serius loh kali ini"

Ucap Riyan berusaha menenangkan kelas yang sudah gaduh dengan teriakan "huuuu"

"Riyan benar kok"

Tambah Raga tegas yang diikuti hening seketika.

"Kamu serius Ga?"

Tanya salah satu teman sekelasku.

"Iya serius, tadi aku, Riyan, dan Aslan kebetulan lewat diruang guru PPL dan kami dengar pembicaraan mereka tentang perpisahan besok"

Semua mata akhirnya tertuju pada Aslan yang dari tadi hanya ikut terdiam, pandangan mereka meminta kebenarnya dari Aslan apakah ucapan Raga benar adanya atau hanya membela Riyan saja.

"Assalamualaikum"

Belum sempat Aslan menjawab pandangan tanya teman-teman sekelas seketika ucapan salam Bu Ay membuyarkan semuanya.

"Waalaikumussalam"

Kelas disiapkan seperti biasa, namun sebelum Bu Ay mengabsen kelas, entah dimulai dari mana Bu Ay akhirnya dihujani pertanyaan.

"Ibu benar besok perpisahan?"

"Ibu benaran bakal berenti ngajarin kita?"

"Ibu sudah mau pergi ya?"

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now