KELAS B

133 58 34
                                    


Setelah mengikuti kegiatan ospek akhirnya pengumuman kelas sudah keluar saat itu aku sedikit sedih, bagaimana tidak aku dan sahabatku Hasya terpisah disaat Hasya harus duduk dikelas A aku harus duduk di kelas B, yang berputar dipikiran saat itu bagaimana aku bisa menemukan orang baru, dan bagaimana Hasya juga menemukan orang baru, selain kelas yang berbeda jam pelajaran kami juga sangat bertolak belakang disaat aku harus masuk pagi maka jadwal Hasya pasti siang dan begitupun sebaliknya.

Namun kami tidak berlarut-larut dengan pikiran-pikiran yang mengganggu kami, toh masih ada hari libur dimana kami bisa bersama-sama masih ada malam hari yang bisa kita gunakan untuk makan malam bersama.

Hari itu minggu kami duduk berdua sambil melihat formulir UKM yang sempat kami ambil.

"Ay kamu mau ikut UKM apa?"

"Mungkin ini Sya"

Jawabku sambil menunjukkan formulir yang diberikan oleh senior ramah di stand UKM paling ujung, Hasya menyipitkan matanya berusaha membaca formulir yang ku pegang karena sahabatku itu memang kesulitan membaca tanpa kacamata.

"Buset kamu serius Ay mau ikut UKM itu?"

Hasya bertanya dengan nada sedikit tak percaya akan pilihanku.

"Iya serius Sya toh aku kan emang cuma ngambil satu formulir ini"

Ucapku dengan santai sambil melanjutkan mengisi formulir itu.

"Plis deh Ay kamu jangan aneh-aneh deh kita kuliah normal aja jangan ikut-ikutan"

"Lah, emang kenapa Sya?, emang salah ya kalau ikut ukm?"

Ucapku dengan sedikit jengkel dengan sahabatku itu.

"Bukan salah Ay tapi yang kamu pilih itu salah, kamu tahu kan MAPALA itu Mahasiswa Paling Lama Ay, kamu juga bakalan ngeluarin uang banyak untuk biaya kesana-kesini"

"Itu mah tergantung orangnya Sya"

Jawabku santai dengan tetap fokus mengisi formulir.

"Ntar kamu jadi banyak absen Ay, gimana kalau sampai kuliahmu terganggu karena ikut-ikutan UKM itu, mamaku aja pas ngeliat aku ngambil formulir itu langsung dimarahi habis-habisan"

"Udah kamu tenang aja Sya aku juga enggak mau lulus lama kok"

Aku masih santai dengan persepsi orang-orang, sebelumnya aku juga sudah membaca banyak tentang MAPALA memang banyak sekali opsi yang keluar tentang anak MAPALA yang lulus lama tapi karena sudah dibuat jatuh cinta aku tetap ingin mencoba mengikuti UKM yang sau itu.

***

Setelah mempertahankan egoku dari nasihat Hasya, teman-teman bahkan orangtua Hasya, aku akhirnya resmi menjadi anggota UKM MAPALA dihari pertama pembelajaran tatap muka dengan dosen aku sudah mengambil izin sekitar dua minggu untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh UKM MAPALA, sebelum keberangkatanku Hasya masih sempat menghalang-halangiku untuk mengikuti kegiatan tapi entah bagaimana aku tetap memilih mengikuti kegiatan itu.

Aku menghabiskan waktu perdanaku sebagai mahasiswa disebuah gunung bertatapan dengan orang-orang yang terlihat beringas bukan didalam kelas bertatapan dengan dosen, dua minggu dialam bebas terasa sangat panjang, kegiatan yang berkedok pelatihan itu lebih cocok disebut penyiksaan, mental dan fisik benar-benar ditempah, selama dua minggu tanpa ponsel tanpa mandi bahkan empat hari terakhir kami juga merasakan tanpa makan. Kami diajarkan bagaimana cara bertahan hidup dialam bebas bagaimana cara memilih makanan liar yang bisa dimakan diajarkan disiplin dan tentunya kami juga akan disajikan latihan fisik setiap hari, selain harus mendaki gunung, mengarungi sungai, memanjat tebing atau menelusuri gua, kami juga harus selalu membayar kesalahan kami dengan latihan fisik berupa push up yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi, tiap kali kami mengeluh para senior bermuka beringas itu selalu menambah hukuman kami.

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now