KORIDOR KAMPUS

79 44 12
                                    


Pukul 5 sore para mahasiswa semester 7 masih riuh memenuhi gedung FKIP, mereka berdesak-desakan untuk melihat pengumumam pemilihan sekolah tujuan PPL tahun ini. Sama halnya dengan aku yang juga merupakan satu diantaran ratusan mahasiswa semester 7 FKIP, aku juga ikut berdesakan antara ratusan mahasiswa sekadar untuk melihat selembaran yang ditempel dimading kampus. Setelah beberapa menit berdesak-desakan aku akhirnya berada tepat didepan mading itu, kulihat beberapa nama sekolah yang tercantum diselembaran itu mungkin ada sekitar 30 nama sekolah manengah pertama dan 30 sekolah manegah atas, sedangkan untuk PGSD dan PGPAUD mungkin ada sekitar 20 nama sekolah untuk masing-masing prodi yang tercantum diselembaran itu. Baru ku baca sampai nomor 13 nama sekolah manengah pertama yang tercantum disana, para mahasiswa didepan seolah-olah mendorongku untuk beranjak seperti memberi isyarat bahwa waktu sudah habis dan harus bergantian, aku mundur memilih duduk menyaksikan puluhan mahasiswa yang masih berdesakan disana.

"Assalamualaikum"

Ucap suara yang sudah terdengar tidak asing lagi bagiku, dia Fauzan ditengah kerusuhan mahasiswa ingin melihat daftar nama sekolah, dia malah duduk pusing didalam prodi melayani para dosen yang malas berhubungan dengan teknologi.

"Waalaikumussalam, eh udah kelar Zan?"

"Udah dong, nih minum dulu"

Jawab Fauzan sambil menyuguhkan kopi dari dapur prodi yang selalu dia bawakan segelas untuk setiap kali dia habis bertugas diruang para dosen itu.

"Gimana Han, udah tahu nama-nama sekolah yang bakal jadi tempat PPL kita?"

"Gimana mau tahu Zan orang baru baca sampai nomor 13 udah didorong-dorong minggir kok"

"Yaudah lah aman, nih"

Fauzan menyodorkan ponselnya yang menampilkan dokumen sumber selembaran itu sebelum diprint dan ditempelkan dimading kampus.

"Wow emang hebat ya operator prodi"

Pujiku pada Fauzan yang sebenarnya sudah biasa mendapatkan berkas-berkas penting dari prodi, entah itu diberi secara suka rela oleh dosen atau sekadar iseng dia copy saat sedang mengerjakan tugasnya menggunakan laptop para dosen.

"Eleh itu mah gampang Han, ngubah nilai kamu Jadi A semua aja aku hihi"

"Iya itu sih gila Zan"

"Mau enggak Han, bayar murah aja"

"Enggak perlu Zan, nilai aku juga auto A semua karena jadi ketua kelas"

"Hmm sombong banget"

"Lah iya emang, nilai kamu juga kan auto A karena jadi wakil ketua kelas"

"Iya sih Han, kalau ada yang enggak A juga aku ubah sendiri haha"

"Et dah buset kamu Zan haha"

"Bercanda Han Han"

Ucap Fauzan menutup percakapan yang membuat kami saling diam kembali memandangi kerumunan mahasiswa yang masih terlihat banyak meskipun sebagian sudah keluar dari kerumunan itu.

Kulihat Ay dan Hasya berjalan cepat mendekati kerumunan, dengan cepat mereka ikut berbaur antara ratusan mahasiswa itu.

"Han"

"Apa?"

"Coba kamu perhatiin sih kecil Ay itu deh"

"Iya kenapa?"

Jawabku sambil mencari sosoknya yang seperti tenggelam diantara manusia itu.

"Dia loh baru datang kan sama sih Hasya, masa dia udah didepan mading aja, sedangkan Hasya masih ada dibelakang tuh"

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang