MAHASISWI TERAKHIR

100 55 12
                                    


Mahasiswi terakhir sejak aku melihatnya pertama kali saat ospek, sejak itu pula dia selalu menjadi mahasiswi terakhir, ospek pertama bisa ku saksikan dia yang datang buru-buru dengan temannya, dapat ku pastikan saat itu dia adalah mahasiswi ospek yang paling terakhir datang dan langsung berbaur dengan mahasiswa yang sudah duduk berjam-jam menunggu pintu gedung dibuka.

Entah kenapa sejak awal ku melihatnya diparkiran motor membuka helm lantas berlari kecil bergabung dengan rombongan mahasiswa, sejak itu pula dia selalu menjadi mahasiswi terakhir, pertemuan kami pun tidak menjadi pertemuan terakhir itulah adalah awal pertemuan kami yang terus berkelanjutan.

Kami akhirnya dipertemukan lagi dikelas yang sama awalnya kukira aku tidak akan sekelas dengannya, sempat juga ku cari rupanya dikelas-kelas lain tapi tak ku temukan, saat itu aku belum mengingat nama yang sempat dia sebut saat ku ajak berkenalan sehingga aku sedikit kesulitan mencari sosoknya lagi, ku kira dia mahasiswi terakhir juga telah menjadi kisah terakhir saat ospek denganku, namun setelah dua minggu lamanya aku mulai tak menghiraukan wajahnya yang mengganggu otakku, mahasiswi terakhir itu hadir dan lagi-lagi terlambat dijam mata kuliah, aku hampir tak percaya ternyata dia adalah Ay Zaya yang mengambil cuti diawal pembelajaran, kini aku tahu namanya tanpa perlu berkenalan karena nama dia adalah satu-satunya nama diabsen yang ku pegang belum menorehkan satupun tanda tangan. Hari itu dia datang terlambat, bisa ku pastikan dia berjalan benunduk sedang mata para teman sekelas mengikuti langkahnya, jadi mahasiswi terakhir yang kucari beberapa hari ini adalah mahasiswi yang dibicarakan orang-orang karena berani mengambil izin diawal perkuliahan, orang juga sibuk menceritakan sosoknya yang katanya menjadi anggota UKM MAPALA sehingga banyak opini yang berlagak membaca masa depannya yang akan berakhir menjadi mahasiswa paling lama.

Dihari pertama perkuliahannya aku membantunya mengisi absen yang selama ini kosong, aku tak sejahat dan setega itu padanya, sebagai ketua kelas yang mengendalikan absen kehadiran mahasiswa aku membantunya untuk mengisi absen yang selama ini tidak dia isi, dia tak banyak bicara mungkin bisa dibilang pendiam sosoknya tak seperti opini-opini yang menyebar, bagiku dia wanita sederhana tidak berantakan seperti yang orang-orang katanya, justru bagiku dia adalah wanita mandiri yang simpel tidak ribet dengan make up yang meribetkan wanita kebanyakan. Dia tampak alami tanpa polesan make up di wajahnya, pakaiannya pun sederhana meski dia masih menggunakan celana namun pakaiannya tetap terlihat sopan mungkin akan lebih baik jika dia menggunakan rok atau gamis.

Dia adalah wanita paling sederhana yang pernah aku temui, wanita paling simpel dan mandiri yang pernah aku temui, tak pernah ku dengar dia berteriak menye-menye, atau bertingkah menye-menye yang haus perhatian, dia bertingkah apa adanya berkata seperlunya dan melakukan apa-apa sendiri, dan satu hal yang ku kagumi darinya dia adalah manusia paling manusiawi yang pernah ku temukan, sering ku lihat para gadis berbisik sambil memandang orang lain, atau tersenyum ramah lalu mengejek dibelakang, banyak juga yang kulihat bersikap ramah dengan pria tampan atau berlaku baik dengan yang pintar tapi tak ramah dengan orang-orang yang bagi mereka yang ada nilai lebih, tapi tidak dengan dia, dia selalu tersenyum ramah dengan orang yang dia temui, dia juga tidak pernah berbisik sambil memandang orang lain, dia juga mau duduk atau sekelompok dengan siapapun tanpa memilih-milih, bukankah sosok seperti ini sangat sulit ditemukan, bukankah dia adalah manusia langkah.

Lama sudah sejak kami saling berkenalan dengan benar, namun tak ku temukan jejaknya disosial media manapun, sering ku pinjam akun temanku untuk mencari tahu sosoknya namun dia seperti tersembunyi, sama halnya sosoknya di kelas yang tak banyak bicara begitupun di dunia maya dia juga tertutup bahkan tak bisa ku temukan. Melalui akun sosial media Fauzan sering ku cari tahu tentangnya dari akun sosial media sahabatnya Hasya Amelia, meski sahabatnya itu cukup populer di sosial media entah kenapa sosoknya sangat sulit ditemukan disosial media, ya hanya pertemuan dikelaslah yang bisa mempertemukan kami.

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now