OSPEK

224 61 76
                                    


"Ayyyyyy"

Teriak seorang gadis berbalut pakaian hitam putih didepan pintu kamar kostan, dia tengah berusaha menyadarkan temannya yang masih asik menikmati mimpi indah dipagi buta, namanya Ay Zaya seorang mahasiswa baru yang masih bergelut dengan selimut padahal hari itu adalah hari pertama dia harus mengikuti masa orientasi dikampusnya.

Ay Zaya yang biasa disapa Ay wanita mungil dengan tinggi 145 cm dan berat 45 kg yang berusia 18 tahun, badanya kecil dengan kulit yang tidak putih lebih menonjolkan warna coklat terang, matanya sipit seperti keturunan china, dengan hidung pesek kecil, bibirnya terlihat mungil, pipinya bulat dihiasi lesung yang telihat manis saat dia tersenyum, Ay gadis cerdas yang terlahir ditengah keluarga sederhana yang merupakan seorang buruh tani.

Hari itu adalah hari pertama dia akan memulai hidupnya sebagai mahasiswa namun dia masih asik tertidur disaat temannya sibuk mengetuk pintu dan memanggil-manggil namanya.

Hasya Amelia sahabat satu-satunya yang sudah mengenal Ay Zaya sejak mereka berkenalan dibangku sekolah dasar, Hasya Amelia yang biasa disapa Hasya adalah putri tunggal dari sepasang hakim dan dokter, dengan warisan yang tak terhitung jumlahnya, Hasya adalah gadis sederhana yang dibalut kekayaan, dia lebih muda satu tahun daripada Ay tepatnya dia baru berusia 17 tahun dengan tubuh profesional, tingginya 165 dengan berat 60 kg, badannya terlihat langsing dengan kulit putih, matanya besar sedikit sayu, hidung mancung dengan bibir kecil, meski terlahir dari keluarga konglomerat dengan berbagai fasilitas bimbel yang disiapkan orangtuanya namun Hasya berbeda dengan Ay, Hasya cenderung lebih lambat dalam belajar dan selalu mengutit dengan Ay untuk mengerjakan tugas sekolah sejak dahulu.

Sejak mengikat ikrar persahabat dibangku sekolah dasar mereka akhirnya terus memilih sekolah yang sama hingga saat menjadi mahasiswa pun mereka memutuskan untuk bersama.

Hasya sudah berdiri sekitar 30 menit didepan pintu kost yang telah dia pukul berkali-kali, sedangkan Ay masih menggeliatkan badanya setelah sedikit tersadar.

"Ahhhhh"

Teriak gadis mungil yang baru saja sadar saat melirik jam di meja belajarnya, tubuh mungilnya bergerak secepat kilat, menyelesaikan segala persiapan menuju ke kampus, sedangkan Hasya akhirnya bernafas lega saat mendengar suara teriakan sahabatnya. Tak butuh waktu lama sekitar 15 menit Ay keluar kamar dengan terlihat masih sedikit berantakan, Hasya yang sudah terbiasa dengan sahabatnya itu hanya tersenyum kecut karena tahu akan konsekuensi yang pastinya ikut menimpahnya karena terlambat dihari pertama ospek.

Mereka berangkat dengan sepeda motor milik Ay, Hasya hanya terdiam dijok belakang pasrah akan keterlambatannya, sedangkan Ay masih menarik full gas motornya berusaha mencapai kampus tepat waktu.

Tibalah mereka di kampus yang masih terlihat ramai oleh mahasiswa baru dengan seragam hitam putih yang mengantri masuk, ternyata keahlian Ay dalam mengendarai sepeda motor membantu mereka untuk hadir tepat waktu, Haysa yang dari tadi terlihat kesal akhirnya tersenyum melihat orang masih sibuk mengantri masuk kedalam ruangan.

***

Namaku Ay Zaya biasa dipanggil Ay hari ini adalah hari pertama mengikuti masa orientasi di kampus namun sialnya dihari pertama ini aku malah kesiangan, sebenarnya aku tak masalah jika terlambat namun sahabatku Hasya tidak akan tersenyum seharian jika dia harus terlambat dihari pertamanya, ya sulit sih anak sultan yang satu itu akan dimarahi habis-habisan jika ketahuan melakukan kesalahan sedikit saja.

Namun keahlianku mengendarai sepeda motor membuahkan hasil kami datang tepat waktu saat orang-orang masih sibuk mengantri ingin masuk ruangan, aku dan Hasya ikut mengantri menunggu giliran bisa masuk dalam ruangan yang luar biasa besar itu, namun sayangnya saat kami tiba dalam ruangan aku harus dipisah dengan Hasya karena regu kami yang berbeda.

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang