Bab 29 - I Just Want You

3.3K 350 24
                                    

HARI itu Elvano pulang ke rumah lebih awal dari biasanya dikarenakan orangtuanya tidak kunjung datang ke sekolah untuk menghadap guru BK

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HARI itu Elvano pulang ke rumah lebih awal dari biasanya dikarenakan orangtuanya tidak kunjung datang ke sekolah untuk menghadap guru BK. Ia juga tidak diperbolehkan masuk sekolah sampai salah satu orangtuanya memenuhi panggilan. Namun ia malah mendengar suara ayah dan ibunya yang bertengkar di ruang tamu. Ayahnya datang menemui ibunya?

"Dari awal kita udah sepakat buat bagi tugas, Harry. Emang cuma kamu aja yang sibuk? Aku juga sibuk! Apa susahnya sih dateng ke sekolah Elvano terus ngelobi sekolah supaya Elvano gak dikeluarin? Kamu juga kan Papanya."

"Di mana-mana cewek yang ngurus anak. Elvano sampe kayak gini kan gara-gara kamu yang gak becus jadi ibu."

"Apa kamu bilang? Kamu sendiri udah kontribusi apa aja di hidup Elvano? Dia jadi berandalan karena punya ayah kayak kamu."

"Jadi berandalan itu pilihan hidup. Dia udah gede, harusnya bisa milih mana yang bener dan salah. Sekarang mau hidupnya ancur atau enggak, itu bukan urusan aku. Aku gak butuh anak yang gak berguna kayak dia. Kerjaannya cuma malu-maluin orangtua aja, gak ada bersyukurnya. Biarin aja dia keluar dari sekolah, mau jadi preman kek, gembel kek, aku gak peduli."

"Tega kamu ya sama anak sendiri ngomong gitu?"

"Bedanya sama kamu apa? Kamu maksa aku dateng ke sekolah karena kamu sendiri malu, kan?"

"Ya Tuhan, bisa gila aku ngehadepin orang kayak kamu."

"Ah, terserah! Pokoknya aku gak peduli Elvano dikeluarin dari sekolah atau enggak. Jadi jangan panggil aku lagi dengan dalih diskusi orangtua, buang-buang waktu aku tau gak!"

Setelah ayahnya mengatakan kalimat terakhir itu, ia membalikkan badannya dan melihat Elvano tengah berdiri membeku sambil menatapnya.

Wajah ayahnya tampak kaget karena tidak tahu kalau ada Elvano di belakangnya. Maria yang menyadari keberadaan Elvano juga ikut terhenyak. Apakah anaknya itu mendengar pertengkaran mereka?

Namun Elvano memaksakan seulas senyum lebar seakan-akan ia tidak mendengar pembicaraan kedua orangtuanya.

"Papa tumben ke rumah Mama. Lagi ada urusan ya?" tanyanya diusahakan terdengar sesantai mungkin.

Harry menghela napas berat. "Bisa gak sih sekali aja kamu gak nyusahin Papa sama Mama, Van?" desisnya sebelum kembali melangkahkan kakinya meninggalkan rumah yang dulu ditinggalinya bersama mantan istri serta anak semata wayangnya.

Elvano mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia menarik napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya perlahan.

"Aku disuruh pulang sama guru karena orangtua aku belum dateng ke sekolah," jelas Elvano kepada ibunya sebelum beliau membuka mulut untuk bertanya.

"Kalau besok Mama masih belum bisa dateng ke sekolah, gakpapa kok. Nanti aku nyuruh Om Fajar," kata Elvano pada ibunya. Om Fajar yang dimaksud Elvano adalah sopir sekaligus tukang kebun di rumahnya.

One Last Chance (END)Where stories live. Discover now