Bab 22 - Destiny

2.2K 291 22
                                    

KEADAAN Kaluna sudah membaik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KEADAAN Kaluna sudah membaik. Meskipun terkadang kepalanya terasa pusing, namun kabar baiknya ia sudah bisa berjalan tanpa penyangga. Memang agak sedikit sakit ketika berjalan, tapi tidak sampai membuatnya terlihat pincang. Itu kabar yang bagus, bukan? Setidaknya kedua orangtuanya berpikir begitu.

Kaluna mengetuk pintu sebuah kamar inap. Ia dengar seorang pria yang sempat mengorbankan dirinya sudah sadarkan diri dari koma. Rasanya lega dan bersyukur sekali. Kalau sampai terjadi apa-apa pada orang itu, sepertinya Kaluna akan menyalahkan diri seumur hidupnya.

Wanita paruh baya yang dikenal Kaluna sebagai ibu dari pria yang menolongnya membukakan pintu ruangan. "Kamu itu Kaluna, ya? Cewek yang ditolong Jason pas kecelakaan itu," katanya menunjuk Kaluna.

"Halo, Tante. Perkenalkan nama saya Kaluna Utari. Mama saya bilang kalau orang yang nolong saya udah sadar dari koma, kalau diizinkan saya mau menjenguk sekaligus berterima kasih," kata Kaluna menjelaskan dengan sopan. Sejujurnya ia agak waswas, walaupun ibunya bilang bahwa orangtua pria yang menolongnya tidak menyalahkan dirinya. Tapi tetap saja kecelakaan itu berawal darinya.

"Siapa, Ma?"

"Orang yang kamu tolongin katanya mau jenguk," katanya kepada seorang pria yang terbaring di ranjang. Pandangannya kembali beralih pada Kaluna.

"Silakan masuk Dek," ujar wanita di hadapannya dengan senyum ramah. Kaluna masuk ke dalam dengan menundukkan kepalanya sopan.

"Terima kasih, Tante," kata Kaluna pelan.

"Son, kalau gitu Mama tinggal bentar ya," katanya pada anak laki-lakinya. Pria yang yang dipanggil 'Son' itu menganggukan kepala. "Dek Kaluna, saya keluar dulu ya," kata wanita itu lagi izin pamit pada Kaluna.

"Iya, Tante," balas Kaluna ramah.

Wanita itu pun pergi meninggalkan Kaluna dan pria yang menolongnya di ruangan tersebut.

"Jadi nama kamu Kaluna?" tanya pria itu memecah keheningan di antara mereka. Kaluna menoleh pada laki-laki yang terbaring di atas ranjang. Ia berjalan mendekat menuju ranjang laki-laki itu.

"Iya, betul. Nama saya Kaluna Utari," kata Kaluna menyebutkan namanya dengan sopan.

Laki-laki itu tertawa kecil. "Gak usah formal gitu dong. Santai aja," kata laki-laki itu ringan. "Nama aku Jason Alvaro," ucap laki-laki itu lagi seraya mengulurkan tangannya di hadapan Kaluna.

"Duduk aja, Kaluna," kata Jason mempersilakan Kaluna untuk duduk di samping ranjangnya. Kaluna menuruti apa yang diucapkan laki-laki itu. Sejenak gadis itu memerhatikan penampilan Jason yang terbilang sangat menarik sebagai seorang laki-laki. Wajahnya tampan, postur tubuhnya sesuai, dan senyumnya yang ramah sudah pasti dapat membuat para gadis mudah untuk jatuh hati.

"Keliatannya kamu baik-baik aja," komentar Jason setelah uluran tangan mereka terlepas.

"Puji Tuhan, aku masih dikasih keselamatan. Omong-omong kabar kamu gimana? Udah lebih baik dari sebelumnya?" tanya Kaluna ingin tahu.

One Last Chance (END)Where stories live. Discover now