will think of you

52.4K 1.3K 43
                                    

Reval

Apa yang kamu pikirkan ketika ada seorang gadis yang jelas-jelas menyukaimu?

Dia akan mencari perhatianmu? Melakukan apa saja untukmu? Bahkan mungkin menyatakan cintanya padamu dan memintamu untuk menjadi pacarnya?

Ya...itu semua yang terbesit di kepala, karena itu semua sering aku alami. Bukannya terlalu percaya diri, tapi memang itu kenyataan, dan aku tidak menyukai hal-hal itu. Tapi hari ini Mbak Berta, menawarkan gadis itu untuk menjadi calon istriku. Dan informasi yang kudapat, dia menyukaiku. Uh …sudah kubilang aku tidak menyukai hal itu. Menurutku, laki laki yang mengejar seorang gadis, aku ingin merasakan bagaimana rasanya melakukan hal hal konyol untuk menarik perhatian dari gadis yang kusuka, terlihat lebih menantang, daripada mengetahui kenyataan bahwa gadis itu telah menyukai kita. Ah…dimana letak petualangannya?

“Aku kenal sama dia?” tanyaku ragu, mungkin saja dia salah satu dari sekian banyak gadis yang pernah atau sekarang ini mencoba mendekatiku.

“Kayaknya enggak deh, Tapi kalian pernah ketemu. Dan sejak itu dia suka sama kamu.” jawab Mbak Berta.

“Kok kayaknya? Jangan-jangan dia tau kalau aku adeknya Mbak Berta, terus mendekati Mbak supaya bisa mendapatkanku?Modus.”

“Enggak! Mbak jamin dia bukan orang seperti itu. Dia nggak tau kalau kamu adiknya Mbak, Bahkan sampai sekarang.Jadi gimana? Ibu juga udah lihat dia, dan ibu setuju.”

Aku menyipitkan mataku. Aku sedikit curiga dengan gadis ini, nggak mungkin kan dia nggak cari informasi apa-apa tentangku kalau dia benar-benar menyukaiku. Gadis itu, teman pengajian Mbak Berta, juga seorang pemilik butik muslimah kecil langganan Mbak Berta. Jadi Mbak Berta mengajukannya sebagai calonku. Oh apa aku sampai setidak laku itu? Tapi aku memang tak pernah mengajukan calon pada keluargaku, dan itu membuat ibu cukup gusar.

“Cantik nggak?” tanyaku lagi.

“Apa solihah saja nggak cukup buat kamu?”  ehm…jawaban yang tidak meyakinkan…..

“Tapi kan juga harus mengenakkan mata Mbak, Rasulullah juga menganjurkannya.”kilahku.

Mbak Berta menyipitkan matanya, lalu menyodorkan sebuah foto kepadaku. Seorang gadis berjilbab sedang berfoto dengan Mbak Berta. Aku mengamatinya sekilas. Aku? Pernah bertemu dengannya? Dimana?

“Fisik memang perlu, tapi agamanya harus yang utama.” Ujar Mbak Berta lagi, sedikit ketus, mungkin karna aku meragukan pilihannya.

“Iyaa….”

***

Deliana POV

Pria itu menyetujui perjodohan ini? huft…aku tidak tau apakah aku harus harus senang atau justru sedih. Aku mengenalnya, ah tidak, tidak terlalu kenal. Hanya saja aku menyukainya, karna dia tampan! Normal kan? Hehehe. Tapi apa yang membuatnya menerimaku? Aku kan hanya gadis biasa? dia bahkan tak pernah mengenalku sebelumnya. Satu minggu yang lalu, Ayah bilang ada satu keluarga yang datang meminangku. Aku tak terlalu terkejut, karna pada dasarnya aku memang memasrahkan masalah suami pada orangtuaku. Yang mengejutkan adalah, keluarga yang dimaksud itu adalah keluarga Mbak Berta, dan lelaki yang dimaksud itu adalahadik Mbak Berta, teman sepengajianku. Aah…..Mbak Berta bahkan tau aku menyukainya. Aku pernah bercerita kepada Mbak Berta memang, ya Allah apa Mbak Berta sudah bilang kalau aku menyukainya? Aaah…bagaimana ini? Tapi bukan itu yang aku pikirkan sekarang. Melainkan kenapa dia mau menerima perjodohan ini? aku yakin bukan dia yang menginginkanku, tapi keluarganya. Dan okey, ku akui pikiranku mulai meracau kemana-mana ketika aku mendengar kabar ini :

1.    Aku teringat salah satu adegan dalam kartun Conan yang selalu kutonton dulu, ketika itu diceritakan bahwa polisi Sato dipaksa ibunya untuk menerima perjodohan dan dia asal memilih foto dengan kakinya –ooh,mungkinkah dia seperti itu pula,yah meski kalau begitu aku mencoba percaya takdir—tapi akhirnya toh si Sato nggak jadi sama orang yang dijodohin itu, melainkan sama Takagi( yang notabenenya juga suka sama Sato)—ooh mungkinkah aku akan berakhir seperti pria yang hendak dijodohkan dengan Sato itu?

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang