13. Why

1.7K 308 63
                                    

"Bu Shin, ini seluruh pekerjaan murid dikelas. Semua bukunya mau aku langsung taruh ke meja ibu atau ke perpustakaan tempat ibu biasa berjaga?" Lisa bertanya sambil membawa tumpukkan buku tulis teman-temannya, sekitar dua puluh menit lalu Lisa dimintai tolong untuk membawanya pada Bu Shin.

"Ah... terimakasih, ya?" Bu Shin menyadari kehadiran Lisa yang tersenyum dibelakangnya.

Wanita muda itu lekas menghentikan dua siswa laki-laki yang kebetulan lewat dihadapan mereka. "Kalian berdua bisa minta tolong bawa semua buku ini ke mejaku di perpustakaan?"

"Dengan senang hati, bu."

"Akan kami bawa." Sahut yang satunya.

"Maaf ya, nak Lisa?"

"Eh.. iya, bu?" Lisa yang tadinya akan pergi kembali menoleh pada Bu Shin karena mengira wanita itu akan memintanya melakukan hal lain.

"Tidak apa-apa, hanya memanggil. Sekarang kau boleh ke kantin dan makan siang."

Lisa tersenyum lalu membungkuk. "Terimakasih, bu."

"Lalisa sudah?" Dayeon, teman dekat Lisa dua hari ini ternyata menunggu Lisa selesai bicara dengan Bu Shin didepan ruang guru kemudian menghampirinya dengan menepuk bahu gadis itu. "Mau ke kantin bersama sebelum pulang? aku juga belum soalnya tak ada teman, berdua saja yuk?"

"Yuk." Angguk Lisa mengikuti langkah Dayeon disampingnya.

"Kau berpacaran dengan Jungkook ya?" Dayeon menebak, dia mengulum bibir supaya tidak kelihatan meledek dengan senyuman karena dari ekspresi gugup Lisa terlihat gadis itu tak begitu nyaman memamerkan hubungan yang sedang dijalaninya dengan Jungkook.

"Iya." Jawab Lisa seadanya. Gara-gara Doyeon, Lisa jadi memikirkan Jungkook yang sedang pergi ke Busan untuk merawat ibunya. "Kelihatan berlebihan sekali, ya?"

"Eh?" Doyeon tertegun, ia menyadari mungkin ada yang salah dari kalimatnya tapi entah dimana. "Bukan, bukan seperti itu tapi kau tahu tidak kalau Roseanne Park yang sekelas denganku juga sudah dua hari tidak masuk sekolah karena izin sakit."

Deg!

Seketika langkah pelan kaki Lisa mendadak berhenti. "Gadis itu.. tidak sekolah dua hari?"

Doyeon mengangguk. "Iya, katanya sih sakit tapi, Haechan yang kemarin sore datang jenguk tak menemukan siapapun dirumahnya. Mungkin Roseanne Park sedang berobat atau...."

"Atau?" Lisa dengan cepat menyahut, ia tidak suka dibuat penasaran.

Doyeon memilih tidak melanjutkan konspirasinya. "Tak ada yang tahu, kan? nomornya juga sudah dua hari tidak aktif mungkin saja dia benar-benar sakit parah kali ini."

"Kali ini?" lagi Lisa menyahut, "apa maksudmu kali ini?" dia mempercepat langkahnya menyusul Doyeon dan menahan bahu perempuan itu. "Berapa kali dia pernah melakukannya?"

"Ya... tidak sering, sih.." Doyeon memainkan bola matanya bergulir ke sana kemari lalu tertawa pelan. "Tapi bukan rahasia umum bagiku saat dia masih berpacaran dengan Jungkook, mereka berdua akan membolos untuk pergi ke Busan bersama. Hanya anak-anak kelas yang tahu sih, tertentu seperti aku salah satunya."

"Tapi, jangan berprasangka buruk dulu." Cegah Doyeon usai menyaksikan perubahan ekspresi wajah Lisa. "Hey, ayolah aku hanya bercanda jangan tegang hahaha"

Bercanda?

Tapi itu sama sekali tidak lucu.

"Kenapa menatap dengan serius begitu?" Doyeon tertawa renyah, ditepuknya pelan bahu Lisa agar gadis itu lebih santai tetapi percuma saja karena Lisa sudah terlanjur tak bisa berbaik sangka pada Jungkook.

Heart Beat BeatWhere stories live. Discover now