Anonim : heiLisa mengerutkan kening menatap layar ponselnya, "masih tersambung ya?" gumamnya.
Anonim : sampai kapan aku harus diam disini?
Satu senyum tipis tertarik dari sebelah sudut bibir Lisa. Jungkook sedang sakit sehingga sudah dua hari ini pemuda itu absen dari aplikasi chat dan merasa kesepian. Ya, Lisa tidak sepenuhnya berniat chat dengan orang asing tetapi rasa kesepian ini seolah-olah membunuhnya hingga tanpa sadar Lisa mengetik balasan.
Lisa : tak ada yang memintamu diam xoxo
Anonim : jadi jawabanmu?
Lisa : jawaban apa?
Anonim : mau jadi kekasihku?
Lisa : sembarangan haha
Anonim : aku serius
Anonim : kau cocok denganku
Lisa : mana ada
Anonim : ada, ayo kita pacaran mau?
Lisa : ..........
Anonim : ini id milikku @jhyntampan
Lisa : kelihatannya kau sangat percaya diri
Anonim : ya tentu jadi keputusanmu?
Tok! tok!
Ketukan dipintu rumahnya mengalihkan perhatian Lisa. Dia cepat-cepat meletakkan ponselnya diatas meja dan berlari keluar kamar menuju arah pintu depan. Lisa bukan tipe orang yang suka membuat orang lain menunggu, ia lebih suka menunggu daripada ditunggu orang.
"Hai gadis kecil, apa kabar?" tanpa diduga Jungkook muncul bersama senyum kelinci andalannya. Tak hanya membawa diri, pemuda itu turun membawa plastik berisi ayam dan soda serta setangkai bunga mawar merah.
Senyum Lisa seketika mengembang sempurna usai menemukan sosok yang paling ia cintai. "Oppa!!!" pekiknya riang segera menghamburkan diri memeluk Jungkook karena secara kebetulan rumahnya sedang kosong.
"Aku sangat merindukanmu!" serunya masih dalam kebanjiran bahagia sebab Jungkook mendatanginya tiba-tiba setelah dua hari Lisa harus menahan diri untuk tidak menangis karena merindukan pemuda itu.
"Maafkan aku gadis kecil, maafkan aku membuatmu jadi merindukanku. Maaf, ya?"
Lisa mengerucutkan bibir. "Iya, lain kali jangan diulangi. Aku sangat kesulitan mengatasi perasaan rindu ini." Seraya melingkarkan tangannya ke pinggang Jungkook, Lisa membawa pemuda itu masuk ke dalam dan duduk bersama di sofa.
Jungkook tersenyum lembut, bukan hanya Lisa tapi dadanya pun sesak menahan kerinduan terhadap gadis berponi menggemaskan yang satu ini. Rasanya Jungkook ingin melumat Lisa dan meremukkan tulang ripuh gadis itu dalam pelukannya sangking imutnya.
"Aku lebih merindukanmu gadis kecil, aku kehilangan selera makan dan lemas selama dua hari sebenarnya sekarang masih agak pucat tapi aku memaksa diriku ke sini karena sudah tak tahan menahan rindu terhadap gadis kecilku." Ucapnya sembari mendaratkan kecupan di masing-masing pipi gembil Lisa.
Bahkan Lisa sudah tak mengungkit persoalan mengenai Rose lagi. Mendengar penuturan Jungkook tempo hari, Lisa belajar untuk tak mempermasalahkan siapa saja yang berhubungan dengan masalalu Jungkook dahulu.
"Oppa masih pucat," gumam Lisa mendaratkan telunjuknya dipangkal hidung Jungkook. Posisinya tepat duduk disamping pemuda itu, kini tengah mendaki hidung Jungkook dengan dua jari lalu menyugar rambut Jungkook. "Oppa sudah makan belum?"