Part. 23 : Adios Andrei

113K 5K 56
                                    


[REPOST]


Konten dalam cerita ini dilindungi oleh Undang-undang yang berlaku. Segala tindak plagiat akan dipidanakan.

Nantikan POHON SERIBU BANGAU.

Jangan lupa untuk mengunjungi lapak sebelah ya.
My Morning Dew, Not An Ordinary Man, Miss Reply.

Happy Reading ^_^

♡♡♡

Setelah membawakan oleh-oleh untuk Disca. Pelangi langsung kembali ke ruangannya.

Begitu membuka pintunya, sosok pria berstelan Hugo Boss berwarna abu-abu sudah duduk manis diatas sofa tamunya.

"Sir." Seru Pelangi saat melihat Andrei.

"Bagaimana liburanmu?"

"Seharusnya bagaimana hasil pertemuanmu, Sir."

"Aku sudah tahu hasilnya. Makanya aku menanyakan liburanmu."

"Egh..."

"Bukankah Noah juga ada disana?"

Pelangi hanya tersenyum tipis.

"Jadi kalian tidak melakukan apa-apa disana?"

"Maksudnya, Sir?" Tanya Pelangi dengan polosnya.

"Ahh!! Aku benar-benar tidak percaya bisa mempunyai kakak sepupu sepertinya. Memalukan sekali!" Gerutu Andrei.

Pelangi hanya mengerutkan keningnya.
"Sudah kubilang dari dulu jangan suka bercinta dengan buku-buku. Pasti hasilnya akan seperti ini." Seloroh Andrei dengan sorot mata penuh kekecewaan.

"Maksudnya bagaimana, Sir."

"Aku berani bertaruh kalau calon suamimu itu masih perjaka."

Pelangi ternganga seketika. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Andrei bisa mengatakan kalimat segamblang itu.

"Ck...ck...ck!" Andrei menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pria itu segera beranjak dari sofa tamunya, lalu berjalan mendekati Pelangi.

Sorot matanya menatap dengan intens pada wanita itu.

"Aku senang sekali bisa menyambutmu dalam keluarga besarku." Kata Andrei. Kemudian tangannya merogoh saku celananya dan mengangsurkan sebuah kotak kecil berwarna hitam. "Terimalah! Ini hadiah dariku untuk pernikahan kalian."

"Terima kasih, Sir." Balas Pelangi.

"Aku tidak akan menghadiri acara resepsi kalian nanti." Kata Andrei. "Bukan karena aku kalah dan enggan datang ke acara itu." Imbuhnya cepat. "Saat itu aku harus terbang ke Roma bersama asisten kakekku untuk mengurus beberapa hal penting disana."

Pelangi tersenyum saat mendengar kalimat yang mengandung gurauan itu.

"Tapi aku akan kembali secepatnya untuk menjabat tangan dan memberikan ucapan selamat pada sepupuku itu." Sahutnya lagi.

Andrei beranjak dari tempatnya dan melangkah mendekati pintu.

"Andrei." Panggil Pelangi.

Pria itu menoleh.

"Spasibo." Kata Pelangi dalam bahasa Rusia yang berarti terima kasih.

"Я люблю радугу и кажется, что я чувствовал бы себя больным в течение длительного времени." Balas Andrei. (YA lyublyu radugu i kazhetsya, chto ya chuvstvoval by sebya bol'nym v techeniye dlitel'nogo vremeni - aku mencintaimu Pelangi dan sepertinya aku akan merasa sakit untuk waktu yang lama.)

Pelangi tergagap seketika. Ia benar-benar tidak mengerti dengan kalimat yang diucapkan oleh Andrei. Ia hanya tahu kalimat terima kasih saja dalam bahasa Rusia. "Tunggu-tunggu! Aku tidak mengerti artinya."

Andrei tergelak saat melihat wajah panik wanita itu. "Belajarlah dengan Noah! Sepupuku itu seperti kamus dunia." Ucapnya lalu beranjak pergi.



Noah hanya memperhatikan gerak-gerik tunangannya dalam diam. Semenjak pulang dari kantor tadi sore, wajah Pelangi terlihat murung.

Ketika Noah menanyakan keadaannya, Pelangi hanya menggeleng dan menjawab. "Aku baik-baik saja."

Setelah membereskan perkakas makan malamnya, Pelangi segera menuju ruang keluarganya bersama Noah.

Pria itu tengah menonton acara berita disalah satu TV Swasta.

Noah menoleh saat ia merasakan kehadiran Pelangi disebelahnya.
"Istirahatlah. Aku akan pulang."

Pelangi terkesiap. "Hah?" Ia menatap pada pria disebelahnya. "Sudah mau pulang?"

Noah tersenyum. "Sudah jam 9 malam. Aku tidak mau terlalu larut malam berada dirumahmu."

Pelangi tersenyum. "Baiklah."

"Sleep tight."
Mereka beranjak dari sofa ruang keluarga dan berjalan bersisian keluar dari rumah.

"Sampai jumpa besok." Kata Noah lalu mengecup kening Pelangi dan masuk kedalam mobilnya.

♡♡♡

Pelangi baru saja keluar dari ruangan pak Bambang. Mereka membicarakan beberapa masalah pekerjaan.

Kedua kakinya melangkah menyusuri koridor lantai 2 yang panjang.

Tanpa sengaja, kedua matanya tertuju pada sosok seorang pria yang baru saja keluar dari lift khusus direksi.

Andrei berjalan dengan penuh percaya diri.
Pria itu memang sangat mengagumkan.

Hari ini Andrei akan meninggalkan Indonesia. Ia pergi dengan alasan pekerjaan. Namun Pelangi tahu jika Pelangi-lah salah satu penyebab kepergian Andrei.

"Maafkan aku." Ujarnya lirih. "Adios Andrei."

♡♡♡

Virgin For SaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang