Part. 4 : A Punishment From Mr. Killer

239K 7K 28
                                    

Konten dalam cerita ini dilindungi oleh Undang-undang yang berlaku, Plagiat akan dipidanakan.

Promo:
Nantikan POHON SERIBU BANGAU

Happy Reading ^_^

♡♡♡

Pagi ini benar-benar sudah menjadi awal dari mimpi buruk Pelangi.
Karena sudah mangkir dari kelas Mr. Cullen kemarin. Alhasil! Ia kini sudah berada didalam ruangan dosen galak itu dan siap menerima hukumannya.

"Hah!" Ia mendesah.

Kenapa akhir-akhir ini masalahnya semakin bertambah saja?
Mulai dari pencabutan beasiswa.
Masalah sewa kost.
Merayu Ken.

Oh! Astaga!
Sekarang ia yakin, jika mimpi liarnya semalam bukanlah mimpi belaka, tapi kenyataan.

Akibat yang ditimbulkan oleh obat itu sangat fatal. Ia benar-benar merasakan nafsu yang luar biasa. Dan tubuhnya menginginkan sentuhan dari Ken.
Ia bahkan masih bisa merasakan bagaimana nikmatnya rasa sentuhan itu.

Oh Geezz!
Dan sekarang, lihatlah! Tubuhnya meremang dan mendadak panas dingin.

"Ini sangat memalukan!" Gumamnya penuh penyesalan.

Ia tidak akan punya keberanian lagi untuk menunjukkan wajahnya didepan Ken.

Tapi bagaimana dengan pekerjaannya?
Ia membutuhkan pekerjaan itu?
Ia membutuhkan uang!

"Miss Pelangi." Suara bariton milik seorang pria tiba-tiba mengejutkan Pelangi dan itu membuatnya nyaris terjungkal dari kursinya.

"Y-Yes, Sir." Sahut Pelangi gagap. Ia langsung bangkit dari kursinya dan menganggukkan kepalanya dengan sopan.

"Ck! Ck! Ck!" Noah menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sorot matanya yang mendikte itu bahkan sudah menyusutkan nyalinya.

Noah mendekati meja kerjanya lalu duduk dikursi kebesarannya. Tangan kanannya membetulkan letak kacamatanya lalu melipat kedua tangannya didada.

"Bisa kamu jelaskan alasan mangkir dari kelas saya?" Tanya Noah dengan bahasa Indonesianya yang sudah sangat lancar. Meskipun logatnya masih terdengar kental.

Pelangi menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Dalam perjalanannya kemari ia sudah memikirkan alasan yang tepat untuk dosen killer-nya itu.

"Maaf, Sir! Saya tidak bermaksud mangkir." Kata Pelangi dengan penuh penyesalan.
"Ada beberapa urusan keluarga yang cukup menyibukkan saya minggu ini."

"Family bussines?" Suaranya terdengar sedang bertanya dan tentu saja, mengintimidasi. "Apa kamu mau menikah?"

Glek-

"Enggak! Ehg... Tidak. Sir!" Jawab Pelangi cepat.

"Lalu?"

"Ini tentang orangtua saya, Sir." Jawab Pelangi.

Oke! Jawaban yang diberikan gadis itu bohong. Tapi tidak sepenuhnya berbohong. Hanya saja tidak langsung pada poin penting akar permasalahannya.

"Your parents?"

"Y-Yes, Sir! Ini sangat pribadi, dan saya minta maaf karena tidak bisa menceritakannya."

Noah pun akhirnya mengangguk pelan. Ia tahu kalau Pelangi adalah salah satu mahasiswi terbaik. Dan ia juga tahu kalau Pelangi adalah mahasiswi yang 'lurus.'

Namun peraturan tetaplah peraturan.
Siapapun yang mangkir dari kelasnya akan mendapat ganjaran. Itu adalah bentuk dari komitmen yang bisa membuat mahasiswa/i tetap pada jalan yang sudah ditentukan.

Virgin For SaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang