Part. 15 : Meet My Gossip Girl

166K 6.5K 105
                                    

Konten dalam cerita ini dilindungi oleh Undang-undang yang berlaku. Segala tindak plagiat akan dipidanakan.

Nantikan POHON SERIBU BANGAU.

Happy Reading ^^

Repost

♡♡♡

Jam 9.30 malam Honda Jazz yang dikendarai oleh Pelangi memasuki halaman rumah.

Ia segera membuka bagasi dan membantu bapaknya untuk mengeluarkan barang-barang bawaan terlebih oleh-oleh untuk Pelangi.

"Kamu selalu pulang malam tho, nduk?" Tanya ibu begitu masuk kedalam ruang tamu.

"Enggak kok bu. Sesekali aja, kalau ada lembur." Jawabnya lalu membuka sebuah pintu kamar yang biasa ditempati orangtuanya jika mereka datang ke Jakarta.

"Tinggal sendirian mana enak nduk, mbok ya cepet nikah." Kata ibu lagi.

Pelangi tersenyum usai mendengarnya. "Emangnya nikah itu gampang bu." Selorohnya. "Cari suami nggak sama kayak cari lombok dipasar bu."

Ibu tertawa ringan saat mendengarnya. "Kamu ini!"

Bapak juga ikut tertawa. "Opo perlu dicarikan sama bapak?"

Pelangi terdiam sejenak. Ia belum berminat untuk menikah saat ini. Ia memang telah membelikan rumah dikawasan perumahan yang berlingkungan baik untuk keluarganya. Dan ia berencana akan membelikan mobil untuk mereka.

Masih banyak keinginan yang belum terwujud untuk membalas segala kebaikan orangtuanya itu.

"Ibu sama bapak sangat bahagia jika kamu udah nikah nduk." Kata ibu. "Ibu sama bapak ini sudah tua, udah kepengen gendong cucu. Lha kalau kamu nggak nikah, kami dapat cucu darimana."

Pelangi terdiam lagi usai mendengar perkataan ibunya itu. Pelangi adalah anak sulung. Usianya memang sudah pantas untuk menikah. Semua teman-teman seusia Pelangi malah sudah memiliki anak.

"Ibu sama bapak benar-benar ingin melihat Pelangi menikah?" Tanyanya lirih.

"Lho ya iya...itu impian semua orangtua nduk. Menikahkan anak-anak mereka." Jawab bapak.

"Tapi Pelangi belum punya pacar pak."

Bapak malah tertawa, begitu juga dengan ibunya.

"Ya nanti bapak carikan calon suami untukmu." Sahut bapak. "Kamu mau nggak dicarikan sama bapak?"

Pelangi tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Suara tawa bapak pun menggema diseluruh ruangan. Bapaknya memang terlihat sangat bahagia.

Dan itulah keinginan Pelangi dalam hidupnya. Melihat kebahagiaan kedua orangtuanya.

♡♡♡

Pagi-pagi sekali suara keributan perkakas masak sudah terdengar dari dapur. Pelangi sudah tahu kebiasaan ibunya itu jika datang berkunjung ke Jakarta. Mulai membereskan isi dapur sampai memasak masakan kesukaan Pelangi adalah kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh ibunya.

Sejak bekerja di PT. Angkasa Raya, Pelangi jarang memasak, karena hampir sebagian waktunya habis dikantor.

"Udah bangun, nduk?" Tanya ibu begitu melihat kemunculan Pelangi didapur.

"Iya, bu." Jawabnya. "Ibu masak apa?"

"Masak nasi goreng ikan asin." Jawab ibu.
Pelangi bisa menghidu aroma sedap dari dalam wajan penggorengan diatas kompor gasnya yang masih menyala. Perutnya jadi keroncongan.

"Bapak mana bu?"

"Bapakmu ada ditaman depan rumah, katanya mau potong rumput."

Pelangi mengangguk-angguk. Berkebun memang sudah menjadi kebiasaan bapak jika datang berkunjung kerumahnya. Bapak berjiwa seni, beliau bahkan memangkas tanaman yang rimbun berbentuk angsa.

Virgin For SaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang