:BoruSara-2 (End)

326 31 1
                                    

Happy reading!

.......

"Pak ada misi."

"Baik, saya kekantor sekarang."

Tut

Namikaze Boruto. Lelaki itu menyiapkan beberapa keperluannya setelah mematikan telepon secara sepihak.

Ceklek.

"Ada misi?" Sarada bertanya dengan satu alis terangkat. Melihat Suaminya yang sedang berkemas.

Boruto menoleh. Ia sedang sibuk memasukkan beberapa Senapan, Pistol, jarum racun, Pisau, belati dan beberapa alat lainnya kedalam tas ranselnya.

A, Namikaze Boruto. Lelaki itu bukan hanya Police biasa. Boruto adalah Police Rahasia. Dan Namikaze Sarada adalah Detektif Police.

Ada misi baru. Boruto siap beraksi.

"Ya, aku akan kekantor untuk menerima Tugas. Kau kan cuti, jadi... Tolong jaga Ibu dulu ya?" Boruto berujar sembari menatap manik hitam Sarada.

Sarada mengangguk dengan senyum tulus. "Baiklah. Semoga berhasil. Ini bekalmu." Sarada memasukkan kotak bekal kedalam tas ransel Boruto.

"Aku pergi." Boruto berujar cepat. Mengusap puncak kepala Sarada lalu pergi.

Sarada tersenyum saja.

......

"Hem... Begitu ya? Harus kah? Kenapa tidak Police Kawaki saja?" Boruto mencoba bernegosiasi tentang misinya.

Bagaimana tidak. Mungkin kah ia ke Australia untuk misi dan meninggalkan Ibunya dan Sarada di Jepang?

Police Kawaki mendengus. "Apa-apaan kau. Misi kemarin pun aku yang menjalaninya, kau malah sibuk sendiri."

Lelaki itu beranjak pergi, membuat Shikadai menggeleng heran.

"Sudah-sudah. Kau pergi saja. Aku akan mengerahkan beberapa bodyguard untuk menjaga ibumu dan istrimu."

Boruto menghela nafas. "Baiklah. Aku akan pergi."

......

"Seperti itu ya? Ini misi penting. Kau harus pergi Boruto. Aku akan menjaga Ibu, tenang saja."

Boruto menatap ibunya dari jendela kaca dengan lesu. "Hem... Aku pergi-" Boruto mengecek jam tangannya.

"dua jam lagi. Jaga ibu dan dirimu." Lanjutnya.

Boruto menatap Sarada. Perempuan itu tersenyum manis. Boruto mengusak kepala Sarada gemas. "Hm. Aku pergi. Harus berkemas."

"Hum."

.......

"Dikabarkan, Tuan muda Boruto sudah sampai di Australia Nona." Ujar salah satu Bodyguard Sarada, setelah menerima telepon dari Bodyguard Boruto.

"Hm. Terimakasih. Saya akan keluar sebentar membeli barang, tolong jaga Nyonya Namikaze."

Setelah Bodyguard-nya mengangguk. Sarada pergi dengan anggun. Ia akan membeli beberapa makanan ringan.

Tunggu, kenapa perasaan Sarada tidak enak?

......

"Boruto-Kun akan baik-baik  saja kok Ibu. Tenang saja ya? Boruto-Kun pasti kuat," Sarada berujar ragu, berusaha menenangkan Hinata.

Hinata menangis keras mendengar berita kalau Boruto tertembak saat menjalankan misi. Tidak, bukan karena menganggap Boruto lemah. Tapi, apa masih mungkin Boruto selamat saat kepalanya yang tertembak?

Sarada memeluk erat mertuanya. Memberikan kata penenang, agar Hinata tenang tanpa harus menggunakan obat bius.

Boruto, aku tau kau pasti kuat. Batin Sarada meyakinkan diri.

.......

"Boruto!!!" Sarada berlari kencang.

Genap dua bulan ia tak bertemu Boruto. Dan sekarang, lelaki itu berada didepannya tak jauh.

Greb!

"Boruto...." Sarada berujar lirih. Tidak, kenapa ia jadi cengeng begini?

"Hm? Jangan menangis, aku tak apa." Boruto berujar sembari membalas pelukan hangat Sarada, jangan lupa tangannya yang mengusap lembut kepala Sarada.

"Kau... Kau membuatku khawatir! Tidak! Tidak hanya aku, tapi ibu juga!" Sarada berujar keras. Kesal.

Boruto terkekeh. Gemas sekali. "Iya, maaf ya... Sekarang ayo temui Ibu. Aku rindu dengannya."

"Apa kau tak merindukanku?"

"Tidak."

Mendengar ucapan lelakinya, gadis itu melepaskan pelukannya segera. Jahat sekali!

"Borutooooo!!!"

Boruto terbahak mendengarnya. Melihat Sarada yang cemberut, ia langsung menangkup kedua pipi Sarada. Terkekeh kecil dan menghapus jejak air mata disana.

"Hum... Bercanda cantik. Sini peluk lagi."

Kembali berpelukan. Oh ayolah. Kalian masih berada di lorong rumah sakit.

"Maaf Tuan muda, Nona. Nyonya Namikaze mencari kalian." Ujar salah satu Bodyguard menyadarkan keduanya.

Melepaskan pelukan dan tersenyum canggung.

"Baik. Terimakasih. Oh ya! Tolong ambilkan beberapa makanan ringan di mobil." Sang bodyguard mengangguk sopan.

......

"Tentu tidak Ibu. Putramu ini anak yang sangat kuat."

Hinata tersenyum manis. "Iya, ibu tau...."

Boruto kembali setelah dua bulan pengobatan serta pemulihan keadaan. Dua bulan itu juga, Hinata selalu menanyakan putranya. Himawari sendiri, putrinya itu sudah mulai berkarir didalam negeri. Agar bisa merawat ibunya. Sarada juga akhirnya cuti selama Boruto tidak di dalam negeri. Memilih menjaga sang mertua.

"Bahagia lah kalian. Ibu, akan sembuh segera."

End.

Yey! Sangat aneh... Hehe... Maaf karena lama. Arigato sudah baca☺️🥺🧡

See youuu minna!!

Oneshoot [Boruto Dkk]Where stories live. Discover now