3: MitsuSumi (End)

338 27 7
                                    

MitsuSumi Versi husband minna😆❣️
Karena kemarin gak ada yang ngereques akhirnya aku buat MitsuSumi aja!

Happy Reading!

Enjoy!

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

"Mitsuki-kun? Bisakah kau sarapan dulu? Aku sudah membuatkan mu sarapan." Sumire menarik ujung jas berwarna abu-abu suaminya.

"Saya sudah telat." Lelaki yang dipanggil Mitsuki itu melepas kasar jemari Sumire yang menarik ujung jasnya.

walau kasar, ia menyempatkan untuk mengecup sekilas kening istrinya dan ia pun berlari kecil keluar rumah menuju mobilnya untuk berangkat ke kantor.

Sumire hanya menatap sendu mobil yang melaju keluar perumahan. Matanya mulai memanas dan dadanya mulai sesak. Menahan isak dan tangisnya Sumire memilih menutup pintu dan berlari menuju kamarnya.

Sumire menangis sesenggukan menutup wajahnya dengan bantal, apakah Mitsuki tak bisa menghargainya? Apakah selama setahun ini Mitsuki tak mempunyai perasaan padanya? Apakah Mitsuki tak merasa ia terlalu dingin? Apakah... Ah sudahlah, Sumire sudah lelah dengan semua ini.

Ia mengerti ia bisa menikah dengan Mitsuki-- CEO muda dan Rich young man, karena dijodohkan ah tidak dijual oleh orang tuanya. Karena hutang dan kesepakatan antara kedua belah keluarga. Sumire menyesal sudah menerima ini semua, ia mencoba menerima ini semua namun Mitsuki tidak. Tak guna! Itulah pikiran Sumire tentang dirinya.

***

"Mitsuki-kun, minumlah ini aku membuatkannya untukmu." Sumire menyuguhkan secangkir kopi panas diatas meja kerja Mitsuki. Suaminya itu sedang lembur dirumah, padahal jam sudah menunjukan pukul sebelas malam.

Lelaki bermata kuning itu tak menyahuti hanya menatap secangkir kopi itu dengan wajah datarnya dan mengangguk.

Sumire mengangguk mengerti, ia langsung pergi keluar dari ruang kerja Mitsuki. Apa aku pergi saja?, Batin Sumire.

Ia ingin sekali kabur dari rumah besar milik suaminya. Sumire menghela nafas.

Ia langsung siap-siap mengambil sweater berwarna Violet serta tas berisikan handphone serta uang. Ia masih menggunakan piyamanya.

Sumire turun kelantai dasar. Saat akan membuka pintu tepukan dibahunya membuatnya berhenti. Terkejut.

Ia berbalik menatap wajah Mitsuki yang datar bak tembok yang baru diamplas. "Mau kemana?" Sumire gelagapan saat pertanyaan Mitsuki dan tatapan Mitsuki menajam.

Lelaki itu sudah mersedekap dada menatap tajam Sumire. "A-a-aku akan kesupermarket, ada barang yang harus aku beli." jawab Sumire menunduk was-was.

Mitsuki tak menyahuti memilih pergi keruang kerjanya lagi, tadi ia hanya terkejut mendengar langkah terburu-buru. Sumire bernafas lega, saat Mitsuki tak memarahinya. Ia cepat-cepat keluar dari rumah itu.

Sumire tak pakai mobil atapun motor. Ia memilih jalan kaki karena alasannya kesupermarket dan tempat itu tak jauh dari rumah besar Mitsuki dan masih didalam area perumahan.

Sumire pov

Aku memilih pergi dari rumah, aku bilang kepada Mitsuki aku akan pergi kesupermarket, padahal tidak aku akan pergi kerumah sahabat Mitsuki yang kebetulan aku juga sudah mengenalnya. Sarada.

Aku tak tau harus kemana, pulang kerumah orang tuaku? Tentu tidak aku bisa dimarahi habis-habisan.

Em.. sepertinya aku memang harus kesupermarket karena aku haus. Akhirnya aku memilih kesupermarket terlebih dahulu. Membeli minuman dingin dan duduk didepan supermarket.

Oneshoot [Boruto Dkk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang