27

35.5K 2.9K 27
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author @widyaarrahma20_
(Yg Pp nya sama dg wattpad)














Sstelah sholat Subuh Laiqa mulai menaruh sedikit perintilan ke mobil, rencananya jam 8 ia akan pindah kerumah Daffa lalu setelah itu akan pergi kerumah mertuanya

"Udah semua ?" Tanya Daffa

"Udah kak"

"Masuk gih, kaka mau lari sama Athar"

"Siap pak Pol"

"Hahahaha"

Sesuai ucapan Daffa tadi, Athar keluar dari dalam rumah menggunakan pakaian yang biasa ia gunakan untuk lari

"Udah siap ?"

"Siap, 5 kilometer yah bang" jawab Athar

"Dih gaya" ejek Laiqa

"Dih ngeremehin" jawab Athar

"Iyah percaya calon polisi tenaganya gede"

Daffa hanya tertawa melihatnya lalu mengulurkan tangan pada Laiqa dan disambut oleh Laiqa

"Ati ati, sarapan dirumah yah Thar"

"Nasi goreng kambing kak" jawab Athar lalu langsung berlari kecil bersama Daffa

Laiqa lalu masuk kedalam rumah menuju dapur, ia mengambil stok daging kambing di kulkas, menu sarapan favoritnya dengan adiknya itu akan menjadi menu sarapan hari ini

Tangannya begitu lihai mengolah bumbu masakan itu. Dirumahnya memang ada pembantu namun hanya untuk membersihkan rumah dan mencuci, untuk masalah memasak, mamah Rena selalu memasak sendiri maupun dibantu Laiqa

"Masak apa kak ?" Tanya Mamah Rena mengambil air putih

"Nasi goreng kambing mah tadi Athar minta"

"Bang Daffanya mana ?"

"Lagi lari sama Athar mah"

"Oalah ya sudah, kak jangan lupa acar yah"

"Oke mah"

Laiqa kembali asyik bertempur dengan alat dapurnya itu, ia memasukkan nasi kedalam wajan besar.

Jangan berharap Laiqa memasak untuk umi Hanna juga, ia hanya memasak untuk porsi biasa, tanpa menghitung Umi Hanna dan anak anaknya

Tepat jam 6 Laiqa menaruh masakannya dimeja, aroma daging kambing menyeruak dimeja makan

Athar dan Daffa baru pulang dari lari nya, dan Athar langsung lari ke meja makan setelah mencium bau masakan kesukaannya

"Mandi dulu lah kamu bau kringet"

"Yah ka udah laper"

"Gaada, mandi dulu"

Dengan pasrah Athar melangkah kearah kamarnya untuk membersihkan badan begitu pula Daffa

Laiqa lalu kembali ke dapur untuk menggoreng telur mata sapi pelengkap sarapannya. Tak lupa memotong buah untuk pencuci mulutnya

15 menit kemudian Daffa dan Athar sudah berada dimeja makan, Laiqa mengambilkan untuk keduanya juga untuk mamahnya

"Kak ? Kamu gak ngitung Porsi buat umi Hanna ?" Tanya mamah Rena setelah melihat porsi sarapan hari ini

"Lupa" singkat Laiqa

Umi Hanna yang baru duduk pun hanya bisa tersenyum lalu melangkah menuju dapur untuk sekedar menggoreng telur dadar untuknya dan anak anaknya

"Kalau gak suka, gak usah liatin begitu, sini biar aku yang abisin" tukas Athar saat papahnya menatap nanar nasi goreng yang tinggal satu porsi itu

"Kalian bisa menghargai Umi Hanna sedikit ?" Ucap Papah Usman

Laiqa dan Athar cuek tak menghiraukan ucapan papahnya itu, menyakiti mamahnya artinya menyakiti keduanya juga

Sarapan kali ini lagi lagi suasana kembali asing, tak ada canda gurau seperti biasanya, Sinta dan Kenzo pun kembali kendapat tatapan sinis dari kedua kakak tirinya itu.

Usai makan, Laiqa langsung beranjak menggandeng Daffa

"Pergi sekarang aja kak" ucap Laiqa

"Mau kemana kak ?" Tanya mamah Rena

"Pindah kerumah ka Daffa, ga nyaman disini" jawab Laiqa

"Loh bukannya mau seminggu disini ? Mau pindah sekarang ?" Tanya Mamah Rena kembali

"Iyah mah, nanti aku sering kesini kok, ayo kak katanya mau kerumah ibu"

"Iyah ayo lakuin dulu apa yang saya katakan semalam" bisik Daffa langsung dihadiahi gelengan oleh Laiqa

"Laiqa pamit mah, doain Laiqa yah"

"Iyah, hati hati yah yang nurut sama suami yah" ucap Mamah Rena langsung memeluk Laiqa

Laiqa beralih ke adiknya, memeluk erat seraya berpesan "titip mamah yah, semoga pendidikan kamu lancar"

"Aamiin kak, cepet bikin ponakan yah"

"Mulutmu"

"Daffa titip Laiqa yah, ingatkan dia baik baik yah"

"Iya mah"

"Pah pamit dulu yah, mau beberes rumah juga" ujar Daffa pada Papah Usman

"Iyah titip Laiqa yah, jaga dia, dia sudah kecewa sama papah jangan sampai dia kecewa sama kamu"

"Iya pah siap"

"Umi, saya pamit dulu"

"Iyah hatihati yah"

Daffa berjalan menuju Laiqa dan Athar yang masih bergurau

"Athar sukses yah pendidikannya semoga bisa mengabdi pada negara"

"Aamiin bang, makasih ilmunya"

"Iyah sama sama, yuk duluan"

Laiqa langsung melangkahkan kaki tanpa menghiraukan tatapan sendu dari papahnya

Daffa mencekal tangan Laiqa yang akan menjauhi meja makan

"Pamit sama papah yah, peluk dia"

"Enggak kak"

"Sebentar Laiqa, beliau butuh kamu loh"

"Kalau butuh aku, gak mungkin dia taruh istri keduanya disini kak, udah lah gak penting"

Percakapan mereka didengar smua orang yang ada dimeja makan, termasuk papah Usman. Sakit rasanya diperlakukan anak perempuannya seperti ini. Tapi ini resiko yang harus ia tanggung

"Salim aja deh gak perlu peluk, kasian papah Lai"

"Kaka mau pindah atau gak usah sama sekali, biarin deh Laiqa pergi sendiri"

"Sudah Daffa, kalian pergi saja gapapa, turuti apa mau Laiqa yah" ucap Papah Usman mendekati keduanya

"Saya dan Laiqa pamit yah pah"

"Titip Laiqa yah"

"Iya pah Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"





























÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Dapet feel nya nggak ?

COKLAT SUSU ✔Where stories live. Discover now