16

36.5K 2.9K 7
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author @widyaarrahma20_
(Yg Pp nya sama dg wattpad)















"Gimana Laiqa mau kalau pernikahan kalian diadakan 2 bulan lagi ? Sebulan untuk pengajuan dan bulan berikutnya untuk persiapan" ucap Ibu Khawla

Kini Laiqa duduk disamping Mamahnya, dan didepannya ada calon mertuanya. Sementara Daffa kembali bertugas di Polres

Laiqa menatap dalam netra mamahnya, seakan meminta pendapat pada mamahnya itu, sementara mamah Rena hanya tersenyum dan mengangguk

"Laiqa serahin sama Mamah dan ibu saja, Laiqa gak tau mau berkomentar apa" jawabnya jujur

"Maaf yah nduk, bukannya Ibu memaksa, ibu cuma gak mau kalian terus berpacaran nanti jadi ladang dosa"

Laiqa hanya mengangguk sebagai jawabannya, ia sedari datang kesini terus menunduk memilin hijabnya

Setelah 1 jam berada dirumah Daffa, Laiqa dan mamah Rena kini sudah sampai dirumah.

Laiqa langsung masuk ke kamarnya, menguncinya agar tak ada yang bisa mengganggunya.

Ia menjatuhkan badannya di Kasur dan menangis dibawah bantal sana, ia tak menyangka diumurnya yang sekarang ia akan menikah, padahal planingnya ia ingin sekali menempuh pendidikan S2, ia ingin sekali liburan ke berbagai negara menggunakan uangnya sendiri.

Isakannya kian kuat hingga Athar yang melewati kamar Laiqa bisa mendengar suara kakaknya yang sedang menangis itu

"Mah, Ka Laiqa kenapa ?" Tanya Athar saat melihat Mamahnya ada di meja makan

"Emang kenapa ?"

"Nangis dikamar"

"Ibunya Bang Daffa nyuruh ka Laiqa nikah 2 bulan lagi"

"Ko cepet banget, nanti kalau aku lulus pendidikan 2 bulan lagi juga mamah sama siapa ?"

"Kan ada Papah, nak, tempuhlah pendidikan setinggi mungkin, terbanglah sejauh mungkin kamu kehendaki, mamah disini akan selalu mendoakan anak anak mamah agar selalu bahagia, Bang Daffa juga bilang sudah beli rumah di komplek ini, jadi ka Laiqa bisa mampir kapan saja kesini"

"Papah kemana mah ? Kerumah wanita itu ?"

"Nak, Papah harus adil, meskipun ini belum terbilang adil setidaknya papah berusaha adil pada dua keluarganya, jangan hakimi dia terus yah"

Athar tak bisa berkata apa apa ia langsung memeluk mamahnya, memeluk erat seerat eratnya.

"Mamah gak tau sampai kapan mamah bisa menjaga kalian nak, mamah harap kalian saling menyayangi bukan menyalahkan"

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Hari ini Laiqa dibikin panik karna mamahnya tiba tiba jatuh dan mengeluarkan darah dibagian hidungnya, ia dan Athar langsung membawanya kerumah sakit.

Laiqa dan Athar sedari tadi mondar mandir didepan IGD menunggu hasil pemeriksaan mamahnya

Berhubung hari ini adalah tanggal merah, Laiqa dan Athar tak perlu mengirimkan surat izin tidak masuk.

Tak lama seorang dokter perempuan berjilbab keluar dari ruangan itu

"Gimana dok ?"

"Mamah kalian gapapa, dia hanya kecapean, tapi ada baiknya biarkan beliau istirahah disini sampai benar benar pulih"

"Dokter bohong kan ? Katakan mamah sakit apa dok ?" Ucap Athar

Dokter bernama Genna itu hanya tersenyum "kalian doakan orang tua kalian yah, saya yakin mamah kalian adalah orang yang kuat, saya permisi"

"Maafkan saya Athar, Laiqa, mamah kalian menyuruh saya merahasiakan ini dari kalian" bathin Dokter Genna saat sudah menjauh dari kedua remaja itu

Detik selanjutnya brankar yang membawa Mamah Rena keluar dari IGD untuk dipindahkan keruang rawat VIP

Laiqa dengan setia menggenggam tangan kanan mamahnya yang masih terpejam, sementara Athar ada disebelah kiri.

"Thar, kamu jaga mamah yah, kaka mau kedepan sebentar, kalau mau sarapan gojek aja kaka udah transfer ke gosend kamu"

"Okeh ka"

Laiqa tak bodoh ia tau ada hal tersembunyi yang mamahnya sembunyikan, ia masuk kedalam ruang Dokter Genna setelah mengetuk terlebih dahulu dan dipersilahkan

"Dok saya mohon beritahu saya apa penyakit mamah saya"

"Laiqa saya kan sudah bilang, mamah kamu cuma kecapean dan banyak fikiran, beliau butuh istirahat yang cukup"

Jangan bingung, Dokter Genna adalah teman SMP mamah Rena, Jadi sudah kenal dengan Athar dan Laiqa

"Saya mohon dok kasih tau, saya tau dokter bohong"

"Ada baiknya kamu tanyakan ini ke papah dan mamah kamu saja yah, saya hanya menjaga privasi pasien" ucap Dokter Genna mengelus lengan Laiqa

























÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

COKLAT SUSU ✔Where stories live. Discover now