ep 30

3K 61 0
                                    

"Sekarang main rahasia rahasiaan sama bapak ya. Sini bapak gelitikin."

"Ampun pak jangan pak.. ampunn...sampai kapanpun rey tidak mau sebutin siapa orang rahasia itu walaupun bapak memaksa pun. Ampunn..."

Aku langsung berlari menjauh dari bapak. Tapi bapak tidak mengejarku malah bapak
Hanya diam wajahnya terlihat murung.

"Kenapa pak ? Kok sedih ? Rey minta maaf kalau rey ada salah sama bapak"

"Tidak den . Den rey tidak punya salah. Bapak hanya kangen rumah sudah lama bapak tidak pulang. Rencana pulang besuk juga pasti gagal. Tuan kan sedang di luar kota"

"Kan bapak tidak sendiri disini ada rey. Kalau memang bapak kangen istri bapak . Bapak bisa pulang rey sudah besar tidak usah ditunggu lagi"

"Tidak den bapak tidak tega meninggal den rey sendiri. Biarkan bapak menemani den rey bapak tidak mau melakukan kesalahan kedua kali nya"

Aku tau pak misdi sudah kangen sama istrinya bagaimanapun pak misdi orang yang setia selama ini belum pernah aku mendengar kalau dia selingkuh padahal pasti butuh dipuaskan birahinya.

Aku mencoba mencari topik lain agar pak misdi tidak larut dalam sedihnya.

"Kok rambut bapak sudah ada yang putih ya"

"Namanya juga bapak bapak. Pasti sudah tua rambutnya putih. Dulu bapak masih muda seperti aden badan bapak bagus . Terlihat gagah"

Aku tersenyum melihat bapak.

"Anak bapak sudah pintar menghibur bapak nya yang lagi sedih"

"Iya dong pak kan bapak selalu menghibur rey saat sedih. Sekarang gantian rey yang hibur bapak. Apapun yang bapak mau rey siap berikan untuk bapak. Sebagai balas budi rey selama ini"

"Den rey seperti ini saja bapak sudah bahagia den. Den rey bisa mandiri. Bisa lebih dewasa dan tidak manja lagi sudah sangat membantu bapak. Tuan jadi tidak marah marah lagi dengan den rey. Tapi terkadang bapak juga kangen dengan den rey yang selalu manja sama bapak"

"Kalau hanya manja rey bisa saja pak. Cuma takut bapak marah. Mumpung papa lagi di luar kota gimana kalau rey jadi manja seperti saat rey masih kecil dan saat rey masih smp dulu"

"Memang den rey mau bapak suapin lagi. Kan sudah sebesar ini. "

"Jelas mau kalau di suapin bapak. Mumpung mama dan papa lagi diluar kota semua. Rey bisa manja sama bapak beberapa hari ini"

"Boleh juga den. Daripada bapak tidak ada kerjaan juga. Tapi kalau untuk gendong den rey bapak sudah tidak kuat. Bapak sudah semakin tua"

"Rey juga tidak akan meminta seperti itu pak"

"Ya sudah yok masuk sudah hampir magrib sudah saatnya den rey belajar"

Kamipun masuk ke dalam rumah.
Ya sebenarnya rumahku selalu ramai dengan orang sebab ada beberapa orang yg dipekerjakan papa disini. Tapi mereka tinggal di  kamar belakang yang sudah di sediakan oleh papaku. Hanya pak misdi yang tinggal di dalam rumah utama. Sebab pekerjaan yang berat merawatku yg harus stanby.

"Den rey belajar dulu ya nanti bapak antar susu dan cemilan kesukaan den rey"

"Iya pak. Makasih ya"

"Iya den sama sama"

Akupun langsung naik ke kamarku dan pak misdi pergi ke dapur.

Aku mencoba mengerjakan pekerjaan rumah ku . Untung saja aku diberkati otak yang lumayan encer ditambah aku mendapatkan les tambahan. Jadi pekerjaanku rumahku tidak terlalu memeraa otakku.

ARTI SEBUAH CINTAWhere stories live. Discover now