ep 22

3.2K 75 2
                                    

Setelah sarapan ku selesai pak misdi menyuruhku untuk kembali istirahat.

"Den rey istirahat lagi saja . Biar cepet sembuh dan bisa main sama wawan. Bapak juga mau tidur lagi bapak juga masih capek"

"Maaf ya pak karena rey bapak jadi kurang tidur" ucapku sedih melihat pak misdi kecapekan

"Bukan salah den rey "

Kami tidur seranjang berdua. Baru sebentar pak misdi merebahkan tubuhnya langsung terdengar dengkuran halus.

Aku yang belum bisa tidur lagi hanya bisa senyum memandang wajah pak misdi yang damai saat tertidur begini. Walau usianya sudah kepala 4 lebih namun wajahnya masih terlihat muda.
Hingga akhirnya akupun ikut terlelap dalam mimpiku.

Saat itu aku habis pulang sekolah. Seperti biasa saat aku sudah pulang pasti pak misdi sudah menungguku di ruang tamu namun saat itu pak misdi tidak ada disana. Aku mencari ke halaman belakang . Dapur dan kamarku pun pak misdi tidak ada disana. Aku terus memanggil namanya namun aku tidak mendengar jawabannya sama sekali.

Tanpa berfikir panjang aku langsung mencari pak misdi ke kamarnya.
Saat aku membuka pintunya aku melihat pak misdi sedang mengocok kontolnya secara pelan sambil menutup matanya.

Aku semakin mendekat ke arah pak misdi dan duduk di sampingnya.

"Bapak sedang apa" tanyaku

"Bapak sedang menunggu istri bapak"

"Sekarang istri bapak kemana dan kenapa bapak mengocok kontol bapak" tanya ku heran.

"Istri bapak baru keluar beli sesuatu. Bapak kocok karna sudah lama bapak tidak main sama istri bapak dan pengen bapak keluarin"

"Keluarin apa pak"

"Ya dikeluarin pejuhnya"

Entah mengapa pak misdi masih mengocok kontolnya walau aku masih berada di sampingnya.

"Tadi kontol bapak di jilati istri bapak enak banget tapi sekarang baru pergi makanya bapak kocok saja. Kangen kontol bapak dijilati seperti tadi"

Entah mengapa aku langsung jongkok menghadap kontol pak misdi

Pak misdi yang duduk di samping ranjang pun menghentikan gerakannya . Tanpa melepas celana panjanya kontol pak misdi berdiri tegak hanya dari celah resletingnya. Kontolnya pun tepat di hadapan wajahku .

Aku seakan terhipnotis oleh kontol pak misdi. Tiba tiba aku langsung mencium kontol pak misdi . Kulihat pak misdi hanya tersenyum . Aku langsung menjilati kontol pak misdi layaknya seorang anak kecil yang sedang makan ice cream. Semua bagian kontol pak misdi aku jilat semua  kemudian aku memasukkan kontol pak misdi kedalam mulutku yang mungil.

Pak misdi sangat menikmati semua permainan ini. Sampai matanya terpejam dan mendesis seperti ular.

Hingga saat nya pak misdi sudah tidak lagi bisa menerima semua seranganku . Pak misdi hampir sampai ke puncak kenikmatannya

"Ahhh... Mulutmu sangat enak sekali den. Seperti mulut seorang wanita . Bapak sudah tidak kuat lagi" ucapnya merintih.

"Bapak keluar den ...... Ahhh...." Erangnya sambil menutup mata.

Tiba tiba akupun terbangun dari tidurku . Aku melihat pak misdi pun masih tertidur dengan nyenyak di sampingku saat aku melirik jam dinding hari sudah siang sudah pukul setengah 1. Aku hanya bisa diam memikirkan tentang mimpiku barusan kenapa aku bisa mimpi seperti itu. Ditambah mimpinya pun sama pak misdi. Aku benar benar bingung tidak tahu apa apa. Apa karna aku yang sedang demam atau karna kejadian kemarin sehingga mengganggu pikiranku. Tidak mungkin juga istri pak misdi datang ke rumahku begitu saja pasti dilarang oleh papa atau pak misdi sekalipun.

Akupun juga takut seandainya aku bertanya sama pak misdi sebab pak misdi sudah melarangku untuk melakukan seperti dulu bahkan membahas masalah seperti itu. Aku hanya bisa menyimpannya sendiri.

Dari sinilah awal dimana aku jika bermimpi hal hal aneh seperti itu selalu sama pak misdi bukan orang lain . Dari sini pula awal dimana aku menjadi seorang gay dan memendam perasaan  kepada pak misdi. Aku selalu membayangkan andai kejadian itu benar terjadi aku sangat senang sebab ada cairan yang aku suka yg rasanya manis keluar dari kontol pak misdi.

ARTI SEBUAH CINTAWhere stories live. Discover now