ep 6

4.5K 81 2
                                    

"Asikkk..... Rey seneng bakal punya seperti milik bapak dan papa. Rey ngak sabar menunggunya" ucapku girang.

"Sudah sudah ayo selesaikan mandinya nanti kedinginan sakit " ucap pak misdi.

"Oh iya sampai lupa kenapa punya rey bisa berdiri sedangkan punya bapak tidak. Rey takut ini penyakit soalnya berbeda" ucapku yang teringat karna sedari tadi punya pak misdi tidak berdiri.

"Bapak kira den rey sudah lupa soal itu. Besuk saja ya bapak jelaskan "ucap pak misdi

"Ngak mau maunya sekarang " ucapku cemberut.

"Ya sudah . Coba den rey ambil sabun di belakang den rey"

"Untuk apa pak" ucapku bingung

"Coba den rey lakukan seperti yang bapak lakukan tadi ke den rey. Tapi ingat rahasia ini jangan ada yang tau bisa di gigit laba laba raksasa nanti kita berdua den" ucap pak misdi.

Pak misdi langsung membuka penutup bathup agar air nya sedikit berkurang. Kemudian pak misdi menuangkan sabun cair ke tangan nya dan membuat nya sedikit berbusa.
Setelah itu mengarahkan tangannya ke titidku dan membuat gerakan yang halus namun pasti.

"Gimana den rasanya . Coba sekarang aden lakukan seperti yang bapak contohkan tadi"

"Geli pak" ucapku sambil menuangkan sabun.

Segera aku membuat busa dan mencoba menggenggam erat erat kontol pak misdi.

Pak misdi pun sedikit meringis karna ulahku.

"Jangan di pegang kuat kuat den cukup di genggam dan dilumuri ke semua bagian" ucap pak misdi membimbing tanganku.

Tanganku di bimbing untuk membuat gerakan halus maju mundur di kontol pak misdi.

Pak misdi hanya bisa menatapku dengan nanar . Ketika aku melakukannya sesuai perintah. Lama kelamaan kontol pak misdi yang sudah dipenuhi dengan busa sabun mengembang dan berubah berdiri tegak sempurna.

Aku merasa takjub dan terheran heran . Karna tanganku tidak bisa menggenggam sepenuhnya. Mataku membulat karna jika dibandingkan dengan milikku ukurannya 3x lipat sekarang. Dan aku merasakan punya pak misdi juga berkedut sama seperti milikku tadi.

"Wow besar sekali pak "ucapku sambil menutup mulut.

Sedangkan pak misdi hanya tersenyum kepadaku mungkin merasa bangga kontolnya di puji besar oleh ku.

ARTI SEBUAH CINTAWhere stories live. Discover now