ep 7

4.4K 83 0
                                    

Aku terus melakukan gerakan maju mundur di kontol pak misdi. Kali ini sudah tanpa bantuan pak misdi lagi. Pak misdi pun juga langsung menggenggam miliku dan melakukan hal yang sama.

"Gimana den enak ?

"ini namanya ngocok den. Tapi den rey jangan sering sering melakukannya tidak baik untuk kesehatan dan nanti kalau sering melakukannya bisa digigit ular" ucap pak misdi

"Geli pak ... " Ucapku.

Setelah itu tidak ada percakapan dari kami lagi.  Hanya gerakan saling mengocok yang kami lakukan. Kulihat pak misdi juga sering kali memejamkan matanya. Kami sama sama hanyut dalam suasana ini .

"Pak rey mau pipis pak rey mau pipis sudah tidak bisa ditahan lagi". Ucapku sambil hendak mengejang.

Pak misdi tau apa yang dilakukan dia segera menghentikan gerakannya. Dan tersenyum kepadaku

"Pak rey pipis ..... "

Aku mengeluarkan kencing tapi aku bingung kenapa warnanya putih kental. Tapi tanpa aku sadari gerakan tanganku semakin cepat mengocok kontol pak misdi. Tapi setelah aku selesai pipis aku segera melepas tanganku dari kontol pak misdi karna merasa capek.

"Pak apa rey punya penyakit kok pipis rey berbeda. Sedangkan punya bapak tidak bisa pipis seperti punya rey" tanyaku bingung.

"Sudah sudah ngak perlu di bahas. Nanti masuk angin kalau kelamaan" ucap pak misdi.

"Ngak mau... Punya rey berbeda dengan punya bapak. Pasti punya rey pipisnya beda dengan punya bapak. Rey harus tau dulu bagaimana pipisnya bapak"

"Tidak punya bapak juga sama" ucapnya kekeh

"Sebelum dibuktikan rey tidak percaya. Buktinya selama ini beda".

Entah apa yang difikirkan pak misdi dia pun segera menggenggam kontolnya dengan tangan nya sendiri kali ini aku hanya sebagai penonton tanpa melakukan tindakan apapun. Pak misdi segera melakukan gerakan mengocok kontolnya sendiri kali ini dengan gerakan yang lebih cepat dari yang aku lakukan tadi.

Aku hanya menyaksikan adegan ini. Pak misdi mengocok kontolnya dengan cepat . Kedua matanya terpejam dan mulutnya sedikit terbuka dan terdengar suara mendesis.

Karna aku takut pak misdi kesakitan aku bertanya kepadanya.

"Bapak kenapa ? Bapak sakit ?" Ucapku.

Pak misdi hanya menggelengkan kepalanya.

Aku berfikir untuk menyadarkan pak misdi dengan cara menyentuh tubuhnya. Namun sentuhan ku malah seperti meraba raba bagian puting pak misdi membuat pak misdi seperti kerasukan.

Sekitar lima menit kemudian tubuh pak misdi seperti menegang dan dari kontol pak misdi muncrat lah cairan putih kental yang mengenai daerah dadanya.

Karna aku penasaran aku segera menyentuh cairan tersebut . Aku sedikit senang sebab pak misdi pipis sama seperti ku bedanya punya pak misdi banyak sedangkan punyaku sedikit. Aku yang penasaran segera memainkan cairan tersebut di tanganku. Ada rasa bingung kenapa cairan ini kental lengket dan berwarna putih. Aku yang masih penasarana kemudian menciumnya baunya sedikit amis . Hidungku langsung menolaknya. Namun karna rasa penasaranku yang tinggi aku langsung memasukkan telunjukku yang masih ada cairan pak misdi ke mulutku. 

Pak misdi sendiripun masih memejamkan mata sambil mengocok pelan kontolnya

Saat cairan itu mengenai lidahku  Rasanya asin. Kesat dan amis bercampur menjadi satu sehingga aku ingin memuntahkan isi perutku

"Huekkkk...."

Saat itupula lah pak misdi langsung tersadar dan membuka matanya.

"Kenapa den" ucapnya bingung

"Rey penasaran sama cairan ini rey coba cium dan mencicipi rasanya tapi rey mau muntah. Cairan aneh " ucapku polos

"astaga den jangan dimakan itu kotor. Itu namanya pejuh den. Dari cairan itu kita berasal den. Banyak yang aden cicip tadi ?"

Aku hanya mengangguk pasrah . Perutku rasa mual untuk saat ini. "

"Habis nya bapak tidak kasih tau rey. Bapak hanya diam dan matanya terpejam rey kira bapak tidur ya sudah rey coba lap dan coba rasain pejuh bapak. Tapi rasanya ngak enak"

Entah kenapa ada senyum yang mengembang dari bibir pak misdi. Saat itu juga.

"Istri bapak saja belum pernah merasakan itu den. Tapi aden malah mencobanya. Itu kotor den. Biasanya langsung di basuh air atau di lap pakai tisue." Ucap pak misdi tertawa

"Ya sudah aden kumur kumur dulu bapak mau bersihkan semua habis itu kita mandi bareng lagi. Tapi ingat ya den rahasia ini hanya kita berdua" ucap pak misdi berdiri sambil membersihkan bathup.

"Sudah tertelan baru dikasih tau" ucapku ketus sambil mengambil obat kumur mulut.

Setelah kami selesai melakukan pekerjaan masing masing . Kami lanjut untuk mandi bersama. Entah mengapa aku sudah tidak canggung lagi dengan pak misdi dan kami saling menyabuni satu sama lainnya



ARTI SEBUAH CINTAWhere stories live. Discover now