Maraton nih langsung tiga part hahaha...semoga sukaaa...
GRAYSON
"Grayson King! Grayson King!"
Puluhan ribu penonton yang memenuhi Madison Square Garden New York riuh meneriakkan namaku ketika melodi lagu Somebody To Love menghentak. Lagu milik Queen yang aku aransemen ulang dan sejak dirilis beberapa bulan lalu langsung menduduki peringkat pertama di tangga lagu US, Inggris dan banyak negara lainnya.
Tanganku lincah menari di antara senar-senar gitar elektrikku sementara bibirku perlahan mendekat ke stand mic. Saat suara serakku mulai melantunkan lirik pertama, gegap gempita penonton pun jadi semakin menggila.
Each morning I get up I die a little
Tiap pagi aku bangun dengan separuh hati
Can barely stand on my feet
Hampir tak bisa berdiri
Take a look in the mirror and cry
Menatap cermin dan menangis
Lord, what you're doing to me
Tuhan, apa yang kau lakukan padaku?
I have spent all my years in believing you
Aku sudah menghabiskan seluruh tahunku untuk mempercayaimu
But I just can't get no relief, Lord!
Tapi aku tak bisa dapatkan pertolongan, Tuhan!
Somebody (somebody) ooh somebody (somebody)
Seseorang (Seseorang)
Can anybody find me somebody to love?
Adakah yang bisa mencarikanku seseorang untuk dicintai?
Gairah dan adrenalin mengalir deras di pembuluh darahku. Membuatku melayang tinggi dan merasakan kenikmatan hakiki. Berdiri di atas panggung, di depan mikrofon, di bawah serbuan lampu sorot, dan di antara teriakan memuja penonton selalu memberikan efek seperti itu bagiku. Well, itu dan sex. Setidaknya dulu. Dulu sex memberikan efek yang hampir sama dengan konser. Hampir sama, nggak pernah melebihi tapi setidaknya mendekati.
Sekarang? Aku nggak ingat kapan terakhir kali aku mendapatkan sex yang memuasakan. Sejak kapan tawaran sex dari jutaan perempuan di luar sana nggak lagi membuatku antusias? Sejak kapan tubuh perempuan terasa sama saja satu sama lain hingga rasanya membosankan? Damn, umurku baru 22 tahun, masih terlalu muda untuk punya pikiran bahwa sex adalah sesuatu yang membosankan.
Aku berusaha mengusir pikiran-pikiran yang hanya jadi pengganggu dan kembali mencurahkan seluruh energiku dalam lagu yang sedang kunyanyikan.
I work hard, every day of my life
Aku bekerja keras setiap hari dalam hidupku
I work till I ache in my bones
Aku bekerja sampai tulangku sakit
At the end of the day
Pada akhirnya di penghujung hari
I take home my hard earned pay all on my own
Aku membawa pulang hasil jerih payahku sendiri
I get down on my knees
Aku bersimpuh