Bab 36

37.1K 6.2K 756
                                    

Haiii, aku kembali hahhaha. Maafkan lama update-nya. Thanks udah selalu sabar menunggu cerita ini

"See, aku nggak menulis yang aneh-aneh." Gray membela diri.

Aku mendelik. "Kamu sengaja merekam video ini untuk keperluan publikasi hubungan pura-pura kita, kan?" tuduhku.

Gray tampak tersinggung. "Oh come on, waktu itu aku bahkan belum tahu kalau kamu akhirnya mau jadi pacar pura-puraku."

Aku masih menatapnya tak percaya hingga sebuah senyum simpul perlahan merekah di bibirnya.

"Ya, tapi bisa dibilang aku merekamnya untuk berjaga-jaga," kilahnya dengan wajah tak berdosa.

"Gray..."

"Terbukti sekarang rekaman ini berguna. Lihat komentarnya, Dee. Mereka semua jatuh cinta pada suaramu, jatuh cinta pada lagunya juga. Padahal ini baru cuplikan 30 detik. Bayangkan kalau nanti mereka melihat versi lengkapnya. Lagu ini akan jadi hits, Dee, dan kamu akan jadi bintang," potongnya menggebu-gebu. Sepasang mata abu-abunya berkilat penuh semangat.

Aku menelan ludah saat melihat ada puluhan juta likes dan ratusan ribu komentar di video itu. Mungkin benar kata Gray, ada orang-orang yang memang menyukai suaraku, tapi bagaimana jika lebih banyak yang nggak suka? Aku bahkan nggak akan terlalu sakit hati kalau orang-orang mengatakan wajahku jelek, tapi aku belum siap menerima kritikan tentang suaraku. Aku baru saja kembali bersua dengan musik. Hubungan kami masih sangat rapuh. Aku takut akan melarikan diri lagi begitu rintangan pertama menghadang.

"Hei, jangan muram gitu dong, kemana Melody yang kemarin begitu penuh semangat?" Gray membelai pipiku lembut.

"Aku...aku hanya..." Aku terdiam, nggak bisa mendeskripsikan perasaanku dalam kata-kata. "Harusnya kamu bilang dulu, Gray," desahku akhirnya.

"Aku tahu, tapi aku juga tahu kamu pasti nggak akan mengizinkan. Kamu mengkhawatirkan terlalu banyak hal, padahal aku merasa kamu sangat luar biasa. Maaf sudah lancang mengunggah video ini tanpa izin, tapi aku benar-benar nggak sabar ingin mengenalkan kamu pada dunia, ingin mereka mendengar betapa indahnya suaramu. I'm just being a proud boyfriend here." Gray menatapku dengan mata berbinar seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan.

Bagaimana aku bisa marah padanya kalau dia terlihat begitu tulus dan bahagia? Aku bahkan nggak ingin mengingatkan kalau dia melupakan kata fake di depan kata boyfriend. Aku menghela napas lalu mengulang video itu lagi. Kali ini aku mencoba melihatnya dengan pikiran lebih terbuka. Lagu Gray benar-benar indah. Dan kalau boleh jujur, aku juga merasa sudah menyanyikannya dengan sangat baik.

Akhirnya aku memberanikan diri membaca komentar dan langsung shock saat melihat deretan atas dipenuhi komentar dari akun-akun centang biru. Ada artis, aktor dan tentu saja musisi ternama. Aku rasa Gray memang seterkenal itu hingga lingkungan pertemanannya membuatku nggak bisa berkata-kata. Dengan jantung berdegup kencang, aku mulai membaca beberapa komentar teratas.

@TaylorSweet

Thirty seconds of perfection. I got goosebumps, I feel tears welling up in my eyes. You two are amazing. Can't wait for the full version. Congratulations to both of you.

@EdSheeram

This song was undeniably written by Gray. The melody is so Gray. You're back, Man. And how did you land that beautiful angel? Her voice is perfection.This song is gonna be a hit.

@Adela

Why are the lyrics and the tone so sad? Absolutely gut wrenching.

@ShawnMendos

Broken MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang