26. Let's go.

221K 25.9K 1.5K
                                    

" jika kau kehilangan seorang sahabat, jangan pernah mencari seseorang untuk menggantikannya." - Blood-Angels -

                           ⚔️⚔️⚔️

" Handphone dia di sita sama mamah, trus dia juga gak dibolehin keluar rumah. Makanya dia milih tinggal di rumah nenek."

" HUAAAA, GALANGKUNG GUE UDAH PERGI..."

BRAK.

Anton memukul meja membuat perhatian seisi kantin tertuju pada mereka.
" Kita harus susul dia."

" SETUJU." balas Franklin dan Delon bersamaan.

" Lo tau jalan menuju rumah nenek Lo kan?" Tanya Anton pada Pipit.

" Tau."

" Berapa jam perjalanan?"

" Kira-kira dua jam gitu."

" Idih, jauh banget anying."

" Gak ada jalan tikus?"

" Gak ada."

Anton mengangguk, ia kemudian terlihat seperti berpikir lalu berkata.
" Kita berangkat nanti aja."

" Maksud Lo kita bolos lagi?" Tanya Revion.

" Masa sih? Kita udah satu Minggu di skors lho! Lagian kita udah kelas tiga.." Delon menimpali.

Anton berdecak seraya memutar bola mata malas.
" Lo pikir apa gunanya kita punya teman pemilik sekolah hah? Nilai kita gak bakalan di buat hancur kok."

Semua melirik pada seorang cowok yang menumpu tangan pada kepala kursi.
" Yang punya sekolah bokap gue bukan gue."

" Sama aja. Ini demi persahabatan kita yang udah kita jalin selama berwindu- windu."

Franklin mengangguk setuju," hooh. Setelah itu kita seret si Galang buat pulang."

" Ya udah deh, gue pasrah aja." Balas Revion.

" Gue juga."

" Lo gimana Gi?" Tanya Anton.

" Terserah Lo semua."

" Nah, gitu dong...."

" Jadi nanti kita bawa mobil aja biar lebih praktis."

" Mobil siapa?"

" Mobil Lo, jangan mobil gue mulu bangsat." Sentak Gio ketika Anton hendak melotot padanya.

" Oke oke. Mobil si Franklin."

" Eh anjing, kok mobil gue?" Tanya Franklin tidak terima.

" Lah, kan Lo yang paling ngebet buat seret si Galang balik." Balas Anton di angguki yang lain.

" Ya udah deh. Terserah Lo para babi.." Franklin akhirnya pasrah.

" Lo nanti ikut juga ya pit." Pinta Delon diangguki Pipit.

" Aku juga." Semuanya menoleh pada seorang cewek yang berada di samping Gio.

" Boleh, tapi Lo nanti jalan kaki aja." Balas Gio sengit.

Rai menatap sekilas suaminya kemudian beralih menatap Franklin memohon.
" Aku boleh kan naik mobil kakak?"

" Boleh dong. Naik ke atas tubuh aku juga boleh." Jawab Franklin tanpa sadar mendapat tatapan tajam Gio.

" Kotor banget otak Lo Frank."

" Kita absennya berapa hari?" Kini giliran Pipit yang bertanya.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now