20

937 122 15
                                    


Bukannya menyerah, tapi hati ini sudah terlalu lelah untuk memperjuangkan yang sudah jelas tak mungkin dimiliki.
• Asti Lestari 2k21 •

Sedih banget, sekarang jarang yang komentar:(







Hari-hari berlalu, Jihoon sudah bisa pulang dari rumah sakit dan mulai bekerja lagi sebagai dokter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hari-hari berlalu, Jihoon sudah bisa pulang dari rumah sakit dan mulai bekerja lagi sebagai dokter. Keadaan Doyoung pun sudah membaik. Setiap hari setelah pulang sekolah, Minju selalu datang untuk menemani Doyoung.

Acara festival pun tidak terasa akan dilaksanakan besok, mengingat itu Yena hanya bisa menghela napasnya. Ia sudah siap dengan lagu yang akan ia bawakan.

Wonyoung sudah tahu bahwa perjodohannya dengan Jihoon dibatalkan, ia ingin memberitahu Haruto dan mengajak laki-laki itu untuk balikan. Tetapi ia terlalu malu untuk melakukannya, selama mereka sudah putus, Haruto tidak pernah berbicara satu patah kata pun kepadanya.

Hufh~

"Kenapa?" tanya Minju yang ada di samping Wonyoung. Ia menoleh ke arah Haruto yang ada di samping Jeongwoo, sedang memakan bubur ayamnya dengan tenang. "Kalo ada yang mau dibicarain, mending ajak dia ke rofftop."

Mendengar bisikan Minju, Wonyoung menggeleng. Ia tidak sanggup untuk berada di dekat Haruto apalagi bicara berdua saja. "Gak bisa."

Minju menghela napasnya, terserahlah. Ia berlari menatap Yena yang duduk di samping Jeongwoo, "Na, gimana?"

Yena mendongak, "apanya?"

"Lo jadi 'kan buat tampil?" tanya Minju dan Yena mengangguk. "Gak sabar banget, udah lama gue gak denger suara manis lo itu."

Yena tersenyum tipis, memang sangat SMP Yena selalu menyanyi. Tapi semenjak masuk SMA dia sudah jarang mengeluarkan suara merdunya itu.

"Jeongwoo, lo beruntung tau dapet cewek kayak Yena. Udah cantik, imut, baik, jago nyanyi, apa lagi coba yang kurang di diri Yena?"

Yena melemparkan sekotak tisu kepada Minju, ia merasa kesal karena dipuji-puji berlebihan seperti itu. Dia tidak sesempurna itu, ada banyak kekurangan yang belum orang lain tahu.

"Jangan muji kayak gitu, nge-fly 'kan orangnya," celetuk Wonyoung santai.

Gini-gini Wonyoung memiliki mulut yang pedas, dia itu blak-blakan. Apa yang ada di pikirannya akan dia ucapkan. Tapi hanya satu yang tidak ia berani ngatakan, mengajak Haruto untuk berbicara berdua.

"Sialan lo!" Yena berdiri dari duduknya siap melemparkan sendok yang ia gunakan untuk makan kepada Wonyoung. Namun ia urungkan, mau bagaimana pun Wonyoung itu adalah temannya.

"Sensi amat pacar lo," tutur Haruto yang akhirnya membuka suara.

"Apa?!" bentak Yena yang beralih siap melayangkan sendoknya ke arah Haruto.

PELAMPIASAN ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now