15

881 124 12
                                    


"Saat aku bersamamu, aku akan melepaskan segala ketakutan dan kecemasan."
• Unknown •











Jeongwoo turun dari motornya lalu melepaskan helm full face nya, ia masuk ke area sekolahan berjalan di koridor menuju ke kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jeongwoo turun dari motornya lalu melepaskan helm full face nya, ia masuk ke area sekolahan berjalan di koridor menuju ke kantin. Di setiap panjang koridor ada banyak siswa siswi yang berbincang-bincang sembari memperhatikan ponselnya mereka. Ada apa ini?

"Jeongwoo, sini cepet. Lo pasti bakalan kaget liat ini."

Jeongwoo berjalan ke arah Haruto dan Doyoung, ia duduk di tengah-tengah teman sohibnya. "Ada apa, sih?"

Keduanya tidak menjawab, Haruto menyerahkan ponselnya kepada Jeongwoo memutar sebuah video berdurasi tiga puluh detik.

Mata Jeongwoo membulat, tatapannya pun berubah tajam, dadanya tiba-tiba bergemuruh. Ada rasa marah yang bergejolak dalam dirinya sampai ia mengepalkan kedua tangannya kuat.

BRAK'

"Siapa yang lakuin ini hah?!"

Semua orang yang ada di kantin terlonjak kaget karena Jeongwoo tiba-tiba menggebrak meja. Doyoung dan Haruto pun sampai terjungkal ke belakang.

"Sh*t!"

Jeongwoo berlalu begitu itu saja, ia harus menemukan Yena terlebih dahulu sebelum gadis itu melihat video yang sudah tersebar luas.











•••

Dari Yena melangkahkan kaki ke gerbang sekolah, semua mata tertuju kepadanya. Mereka seperti menatap dirinya dengan jijik, ada apa ini? Sudah cukup tadi malam Yuna mempermalukan dirinya di depan para warga, dan sekarang? Yena berharap itu tidak ada hubungan dengannya.

"Eh, Yena. Semalam berapa harganya?"

Yena mendelik kepada seorang cowok yang bertanya hal tidak senonoh, Yena tahu maksud cowok itu.

"Apa, sih?"

"Gak usah sok suci lo, berapa banyak batang yang udah masuk hah?!"

Kini tatapan Yena beralih kepada cowok dengan rambut hitam yang legam, "apa maksud lo hah?! Kalo ngomong gak usah ngaco!"

"Ihh, bisa-bisanya sekolah ini nyekolahin lon** kayak dia."

Dua siswi berjalan di sampingnya, Yena tahu mereka pasti sedang menyindirnya. Yena menghentikan kedua siswi itu, "maksud lo apa? Gak usah ngomongin hal yang enggak-enggak!"

Siswi berambut pendek membuka ponselnya lalu menyerahkan kepada Yena. Mata Yena melotot, bagaimana bisa? Di video itu ada Yena yang masuk kamar setelah mandi lalu membuka handuknya untuk memakai pakaian. Siapa yang merekamnya?

"Dasar gak tau malu! Nyebarin hal kayak gini, gak malu lo?"

Yena menggeleng kuat, air matanya sudah berada di ujung tanduk. "Engga, itu gak mungkin!"

PELAMPIASAN ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now