04

1K 142 38
                                    

"Allah Yang Menggerakkan Setiap Hati Manusia, Jadi Mudah Saja Baginya Untuk Menyatukan Dua Hati."
Asti Lstri 2K21









Jeongwoo masuk ke dalam rumah Yena, ini pertama kalinya ia mampir ke rumah pacarnya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeongwoo masuk ke dalam rumah Yena, ini pertama kalinya ia mampir ke rumah pacarnya ini. Rumahnya memang sangat sederhana, berbeda dengan rumahnya yang bak istana. Meski tidak luas, tapi rumahnya rapi serta bersih. Di halaman nya pun terdapat beberapa tanaman bunga serta sayuran.

"Duduk dulu aja, gue mau ganti baju sama bawain obat merah." Yena masuk ke dalam kamarnya.

Jeongwoo duduk di sofa kayu, rasanya sangat keras, jika duduk kelamaan di sini pantatnya pasti bakalan sakit.

Di rumah Yena ini sangat sepi, auranya sangat sejuk membuat siapapun nyaman. Di dinding ruang tamu terdapat beberapa foto yang Jeongwoo yakini itu adalah foto keluarga, tapi kemana keluarga nya Yena?

"Sini, gue obatin dulu luka Lo." Yena mengambil duduk di samping Jeongwoo, meneteskan obat merah itu ke kapas putih. Mulai mengobati luka yang ada di sudut bibir Jeongwoo dengan pelan dan hati-hati.

Sesekali juga Jeongwoo meringis merasakan perih, "Sstt' pelan dong."

"Ini juga udah pelan." Yena berusaha memfokuskan dirinya kepada luka Jeongwoo, meskipun pada kenyataannya hatinya sudah berdebar. Tak pernah Yena bayangkan untuk bisa sedekat ini dengan Jeongwoo, bahkan deru napas laki-laki itu menerpa wajahnya.

Mana aroma tubuh Jeongwoo enak di hirup lagi :'(

Dan Jeongwoo baru menyadarinya sekarang, ternyata Yena memang secantik ini.

Ke mana saja kamu Pengso? ;(

Bentuk mata yang indah, bibir merah muda alami yang mungkin hanya di lapisi lipbam, eh emang Yena sanggup beli lipbam?

"Lo perawatan di mana?" tanya Jeongwoo tiba-tiba membuat Yena mengernyit bingung.

"Perawatan apa?"

"Muka Lo."

Yena beroh ria, membereskan kotak P3K-nya sebab luka Jeongwoo sudah selesai ia obatin. "Gue gak perawatan, Lo pikir aja sendiri duit darimana gue bisa perawatan?"

Jeongwoo mengangguk setuju, "Iya juga, sih. Lo mau makan aja susah."

Yena mencebik kesal, jadi ini ceritanya Jeongwoo itu menghinanya?

"Lo gak pulang?"

"Lo ngusir gue?"

Yena mendengus, "Bukan gitu, tapi ini 'kan udah malam. Besok juga sekolah, jadi Lo harus pulang lah."

Jeongwoo menyandarkan punggungnya pada kursi, lalu mengangkat kedua kakinya ke meja. Gak sopan banget emang -_-

"Nginep aja, deh. Males balik gue."

Yena melotot, gimana gimana? Nginap? Gila saja kali, apa nanti kata tetangga? Kalau perempuan sama laki-laki di satu atap malam-malam kayak gini, pasti mereka mikirnya yang iya-iya:'(

PELAMPIASAN ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now