prologue

10.1K 620 23
                                    

(Y/n) POV

Kau meremas tali tas selempang yang kau gunakan. Tepat dibawah lampu jalanan kau menunggu kedatangan seseorang yang sudah lama tak kau temui. Namun tak seperti kebanyakan pasangan yang akan terpuruk pada kerinduannya, kau justru merasa sangat kesal. Sehingga mungkin saja saat kau bertemu dengan laki-laki yang notabenenya adalah kekasihmu itu, kau akan langsung menghadiahinya pukulan kerasmu.

"Sayang, maaf aku terlambat."

Bugh!

Begitu laki-laki itu sampai di depanmu kau benar-benar langsung meninju wajahnya hingga tubuhnya terjatuh ke sisi kirimu.

"Hei, kenapa kau memukulku?!"

Kau tersenyum masam sebelum berjongkok agar kau bisa menyetarakan posisimu dengannya. Segera setelah itu kau melemparkan beberapa lembar foto yang menjadi alasanmu memukulnya.

"Aku sudah memberimu kesempatan. Tapi nampaknya selingkuh memang sudah menjadi hobimu ya, Soonyoung." Ucapmu

Foto itu menunjukan Soonyoung dan seorang gadis yang tengah berciuman panas di salah satu gang kecil jalanan kota Seoul. Bahkan di foto terakhirnya kau bisa melihat tangan Soonyoung yang menjalar ke dada gadis itu.

Anehnya Soonyoung tak mengelak apalagi terkejut. Hal itu menunjukan bahwa ia memang sudah menduga bahwa akhirnya akan seperti ini.

"Lalu apa? Kau ingin kita berpisah? Baiklah, itu hal mudah. Lagipula permainanmu di atas ranjang sangat payah. Dadamu juga terlalu kecil untuk dijamah tanganku!"

Kau menganga. Tak percaya pada perkataan yang terlontar dari laki-laki yang pernah mengisi seluruh hatimu. Sekarang kau malas untuk mengakui bahwa kau pernah jatuh hati padanya. Mulutnya terlalu kurang ajar.

"Bajingan brengsek!!! Mulutmu itu benar-benar minta dirobek! Kita selesai! Pergi sebelum aku benar-benar membunuhmu saat ini juga. PERGI!!!" Pekikmu yang sukses membuatnya enyah dari hadapanmu.

Setelah ia pergi, kau mulai menangis sejadi-jadinya. Tak pernah terbayang bahwa lagi-lagi hubunganmu harus berakhir dengan kau yang selalu diselingkuhi. Saat kau sudah benar-benar mencintai seseorang bahkan memberikan kesempatan kedua untuk memulai hubungan kalian lagi, kau harus berakhir menangis lagi malam ini.

Dengan lelehan air mata kau membawa langkah kakimu untuk kembali ke apartementmu. Membersihkan diri sebelum akhirnya memilih untuk tidur karena besok kau harus kembali bekerja, meski kau tak yakin moodmu sudah membaik.

"Dasar brengsek! Apa semua laki-laki memang hanya ingin bercinta ketika ia memiliki kekasih?"

Kau menggelengkan kepala, membuyarkan semua pernyataan tentang lelaki itu. Setelah itu kau membaringkan diri dan mencoba untuk memasuki dunia mimpi yang mungkin saja bisa mengalihkan sedikit kesedihanmu.

.

.

.

.

Kau membuka mata dan mendapati seseorang laki-laki yang sedang menindih tubuhmu sembari menciumi perpotongan lehermu dengan sensual. Awalnya kau pikir Soonyoung lah yang sedang berusaha menggagahimu, tapi begitu kau mendorong bahunya kau terkejut.

"S-siapa kau?" tanyamu

Laki-laki itu terdiam dan memilih untuk menatap matamu. Jika kau boleh jujur, paras laki-laki itu begitu tampan, sesuai dengan kriteria tampan yang kau idam-idamkan selama ini. Saking tampannya, kau rasa kau tidak benar-benar terbangun dalam dunia nyata.

"Ini pasti mimpi kan? Gila, tampan sekali." Gumammu seorang diri.

Tanpa kau sadari laki-laki tampan itu kembali menenggelamkan kepalanya di perpotongan lehermu. Memberikan kecupan dan jilatan sensual di area sensitifmu itu.

"Nghhh..."

Satu desahan lolos saat tangannya mulai menjamah dadamu yang hanya tertutupi baju tidurmu. Kau tak menolak sentuhannya sama sekali karena kau benar-benar menikmatinya. Persetan dengan siapakah laki-laki ini sebenarnya, kau hanya membiarkannya menuntunmu pada permainan jarinya yang begitu memabukan hingga kau sampai pada pelepasanmu.

"Aku akan membawamu ke atas awan, sayang."

Laki-laki itu mulai mengeluarkan suara yang benar-benar kau sukai. Tipe suara yang tak begitu nyaring namun tak juga begitu berat untuk ukuran laki-laki tampan sepertinya. Ah, semua yang ada pada dirinya sempurna. Pada intinya kau sangat sangat menyukainya.

"Lakukanlah sesukamu."

Balasmu yang kemudian membuatnya bergerak liar dan membawamu benar-benar merasa di atas awan.

.

.

.

.

Kau terhenyak karena suara alarm di dekat nakasmu. Kau beranjak dan menatap jam kecil itu.

"Sialan! Aku terlambat!"

Segera membersihkan diri dan bersiap-siap ke tempat kerjamu sebelum kau dikonsiderasikan terlambat dan mendapat potongan upah bulan ini.

Selama perjalananmu ke tempatmu bekerja, kau memikirkan mimpimu semalam. Terasa sangat nyata tapi sangat mustahil pula. Mana mungkin laki-laki tampan sepertinya bisa masuk ke dalam apartmentmu dan langsung melakukan hal tak senonoh seperti itu, memangnya laki-laki itu seperti mantan kekasihmu itu?

"Ashh! Kwon Soonyoung brengsek!"

Kau melimpahkan semuanya kepada laki-laki brengsek bermarga Kwon itu. Mimpimu jadi seliar itu, sudah pasti karena kau merasa membutuhkan pelarian hasrat.


****

To be continue~

****

Uncontrolled Lust [M] ✔Where stories live. Discover now