04

7K 521 33
                                    

WARNING! MATURE CONTENT!
STRICLY FORBIDDEN FOR CHILD
🌚🌚🌚

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini kau mengerjakan segala sesuatunya dengan lemas dan tak bertenaga. Bahkan Heeyoung sampai menawarkan jasanya untuk membelikan vitamin. Tapi kau tolak, karena sejujurnya yang kau perlukan saat ini bukan hanya vitamin. Kau memerlukan sesuatu yang bisa membukakan masa depan yang cerah untukmu. Mengusir iblis itu pergi dari hidupmu sehingga kau bisa menemukan laki-laki yang mencintaimu dengan tulus.

Beberapa kali kau menguap saat menatap layar komputer terlalu lama. Hari ini kau sudah datang pagi-pagi sekali karena sejujurnya kau tak tidur semalaman. Kau hanya tak ingin Wonwoo datang lagi ke mimpimu dan melakukan hal yang tidak-tidak. Jadi kau paksakan matamu untuk terbuka semalaman penuh.

Setelah mengetahui semua faktanya, kau merasa semakin kehilangan arah. Mungkin sebagian wanita enggan untuk menikah dan lebih fokus pada karirnya, tapi berbeda denganmu. Kau bekerja selama ini adalah untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan kau gunakan untuk berumah tangga. Lalu jika tidak akan ada yang menikahimu, untuk apa kau mengumpukan uang selama ini? Toh kelurgamu juga tak mempedulikanmu masih hidup atau tidak.

"Apa aku memang dilahirkan tanpa bisa dicintai semua orang?" Gumammu pelan.

Kau mengenyahkan pikiran tersebut dan kembali berkutat dengan komputermu. Kau ingin mengetik surat pengunduran dirimu, lebih tepatnya.

Sampai beberapa menit kemudian, kau mendapati iblis tersebut tengah mendekatimu guna menuju ruangannya.

Meski sudah kehilangan rasa hormatmu padanya, kau tetap beranjak dari kursimu dan menundukan kepalamu sesaat. Namun kau tak menampilkan ekspresi apapun, tersenyum pun tidak.

"Apa seperti ini cara sekretaris menyapa atasannya?" Sindirnya

Kau lantas menatapnya dingin. Persentan jika iblis ini ingin membunuhmu karena perbuatanmu yang terlihat menantangnya, tapi bukankah itu lebih baik? Toh mimpimu selama ini juga tak berarti apapun.

"Memangnya seperti apa pak?" Tanyamu balik.

Wonwoo yang hari ini memakai setelan hitam yang sebenarnya terlihat sangat memikat itu lantas melipat kedua tangannya di depan dada. Terlihat angkuh sekali.

"Apa anda ada masalah hari ini? Anda terlihat sangat tak bertenaga, bahkan tersenyum pun tidak." Ucapnya sebari menyeringai puas.

Kau menatapnya dengan tatapan jengkel bukan main. Bagaimana bisa laki-laki ini masih bersikap seolah-olah ia tak mengetahui alasan dibalik 'tidak bertenaga'nya dirimu? Ah iya, kau lupa dia kan memang iblis.

"Saya rasa itu adalah privasi saya. Tapi maaf jika cara saya menyapa anda membuat anda tidak nyaman, Pak Jeon."

"Perlu anda tahu bahwa saya sangat tidak nyaman." Ucapnya sembari menekankan kata sangat.

"Kalau begitu anda berhak untuk memecat saya, Pak."

Jeon Wonwoo menunjukan ekspresi yang tak kau duga. Ia justru tertawa kecil begitu mendengar keseriusanmu dari kata-kata tersebut.

"Pft! Jangan bercanda. Setelah anda  menyelesaikan surat pengunduran diri anda, segera temui saya."

Kau tersentak. Bagaimana ia bisa tahu bahwa kau sedang menulis surat itu? Jangan-jangan ia memang bisa membaca pikiranmu? Kurang ajar sekali iblis ini.

Uncontrolled Lust [M] ✔Where stories live. Discover now