HOPE "ketika hanya harapan yang bisa ku berikan" Di sela senja sore itu, dia datang padaku. Kami berbaring di atas padang rumput. Berbaring dengan memandang langit yang sama. Berbaring dengan mensejajarkan wajah kami, membentuk arah angka jarum jam enam. Mata kami bertaut. Di saat itu pula dia mengatakan sesuatu yang buatku tak dapat berujar sepatah katapun. "Gue cuma bisa ngasih lo harapan, ngga lebih. Gue minta, kalau suatu hari Tuhan ngga ngizinin kita bersama. Harapan itu masih tetap ada di lo. Sampai harapan itu gue tagih ke lo lagi. Entah berapa lama tenggang waktunya, gue mau, lo tetap pegang harapan dari gue ini. Promise?" ucapnya. Aku mengangguk pelan. Ku pandang wajahnya. Wajah dingin yang sering ku lihat itu seketika berubah hangat. Sehangat jemariku yang ditautkannya di jemarinya. Dan... diciuminya untuk beberapa kali.