Aku mengedip-ngedipkan mata, cahaya matahari menusuk sangat pedih. sekujur tubuhku sangat sakit sekali. kerongkongan ini kering. aahh.. aku butuh air. aku segera bangkit, menyingkirkan puing-puing sisa bangunan yang menghimpitku. kulihat disekeliling semuanya rata tak bersisa. tak ada kehidupan sejauh mata memandang. namun dari kejauhan aku melihat seorang lelaki 50an berjalan gontai mendekatiku dengan mengendong seorang anak gadis kecil. dia mengusap kepalaku dan bertanya lembut. "apa yang kau inginkan nak ?". aku kecil yang masi berumur jagung menjawab dengan isak tangis. "aku ingin hidup paman...".