"Bagaimana tipe idealmu?" mereka bertanya begitu padaku, lalu aku terdiam. Bagaimana tipe idealku? Jawaban apa yang harus aku berikan?
"Be polite, dia juga harus sopan, aku suka seseorang dengan good manner," temanku bilang begitu untuk pertanyaan yang sama. "Aku juga ingin kekasihku punya selera humor yang sama sepertiku, dia juga harus bertanggung jawab, dan tentu saja, dia harus menghormatiku," tambahnya dan ia selesai. Katanya, hanya itu tipe idealnya. Katanya ia tidak peduli dengan lainnya, hanya itu tipe idealnya. Lalu aku terdiam, penasaran bagaimana ia bisa sangat yakin dengan tipe idealnya. Aku tidak bisa menjelaskan milikku seperti ia menjelaskan bagaimana miliknya.
Aku ingin kekasihku tampan, tapi tidak sangat tampan sampai semua wanita menginginkannya. Aku ingin kekasihku wangi, tapi tidak sangat wangi sampai semua orang dalam ruangan bisa mencium parfumnya. Aku ingin kekasihku punya pekerjaan, punya cukup uang, tapi selalu ada 24 jam perhari untukku. Selalu menemaniku, sepanjang hari. Selalu datang padaku, kapan pun aku merindukannya, tapi tidak memaksaku untuk terus bersamanya. Aku ingin ia selalu siap saat aku membutuhkannya, tapi aku juga perlu waktu untuk menonton drama favoritku. Aku juga perlu waktu untuk bermain. Aku tidak ingin hidupku terkekang olehnya. Hidupnya jadi milikku, tapi milikku tetap milikku. Aku ingin berkencan dengan pria baik-baik, tapi pria baik biasanya membosankan. All good boys go to heaven, but bad boys bring heaven to you. Seorang seperti dalam novel, dalam drama, ketua gangster seksi yang hanya bersikap manis padaku. Atau seorang bos keji yang akan merelakan meeting ratusan jutanya hanya untuk menjemputku yang tidak punya payung. Apa orang seperti itu benar-benar ada? Atau tipe idealku yang terlalu rumit? Aku rasa yang kedua. Bahkan saat dunia kiamat dan dihidupkan lagi, tidak akan ada seseorang seperti tipe idealku.All Rights Reserved