Menjadi anak seorang penyanyi dengan wajah awet muda, tak pernah membuat Ghana merasa bangga. Memiliki kakak sepupu yang hidup dengan kekentalan seni jawa juga tak pernah membuat Ghana merasa senang. Karena di keluarganya, hanya Ghana yang tak mampu membedakan mana do mana la. Ghana lebih suka mendengarkan suara sumbang teman lelakinya, dan pergi ke Perpustakaan di hari Senin berdua. Merasakan detak rasa gembira di sepanjang langkah, tertawa bersama seolah dunia hanya milik berdua, dan terus memikirkan sosok yang tiap hari membuat kepalanya penuh dengan asmara remaja. Namun ketika dalam sekejap mata semuanya berubah menjadi tak terarah, apakah Ghana masih mampu menjadi dirinya sendiri dalam melangkah?
7 parts