"Jangan pernah kembali lagi untuk mengetuk pintu panti atas namaku..." Setelah satu surat itu telak tersampaikan pasa Senia. Dia menepatinya. Tak pernah lagi melangkah mendekati rumah tua hangat di tepi kota, tak pernah lagi duduk duduk bersemburat di atas roftoop apartemennya, tak pernah lagi tertawa hanya karena memandang satu dua keajaiban dunia, bahkan. Senia tak pernah lagi percaya bahwa tak ada yang namanya kebetulan di muka bumi ini...
1 part