kicauan itu berisi: 'terima kasih buat temen-temen yang udah maki-maki gue, semoga kita nanti ketemu lagi. jalan yang gue ambil ini adalah jalan Tuhan' seketika itu mereka diam, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Bibir mereka seperti di jahit hingga sulit terbuka, mereka saling memandang. Bukan pandangan yang penuh dandam lagi seperti biasanya, tetapi pandangan yang penuh dengan kengerian. Seperti ada sesuatu yang memberitahu bahwa sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi, anggap saja itu sebuah firasat