"Gue tau,lo pasti mikir gue sakit hati apa ngak sama ledekan lo tadi pagi disekolah. Udah deh ngak usah pake ngeles segala." Jelas Azka panjang lebar,Dyra berpikir apa Azka bisa membaca pikiran orang?. "Pede bego." Ceplos Dyra. Maudy yang melihat percekcokan antara dua insan didepannya pun berdehem. Dyra dan Azka melihat kearah Maudy. "Lo berdua kalo mau pacaran bilang dong,jangan buat gue nunggu. Tau gini gue balik luan." Maudy pura - pura merajuk. "Hah,pacaran? Are you okay?." Tampak wajah Dyra terkejut. "Iya jadi ini baru jadian. Lo tau kan kalo temen lo ini gampang merajuk,dan sok jual mahal." Azka mengatakan seperti otang polos yang tanpa dosa sedikitpun. Dyra ingin protes dengan perkataan Azka barusan,namun mulutnya langsung dibekap oleh Azka. Maudy tampak mengerutkan dahinya." Kenapa lo ngak bikang gue Ra?." "Dia malu,makanya dia nyuruh gue yang bilang." Sembur Azka. Dyra sudah geram melihat tingkah Azka,mulutnya memang masih dibekap dengan tangan Azka,namun pikirannya tidak. Dyra memiliki ide. Dia langsung menginjak kaki Azka,sehingga Azka meringis dan melepaskan bekapannya dimulut Dyra. Story @ZikraSalsabila😊😍.