Banba tetap melangkahkan kakinya dengan ringan. Menuju ke kantor, sekaligus rumah untuknya. Begitu ia membuka pintu. Seseorang, lebih tepatnya gadis cantik dengan rambut pirang panjang dan tatapan tajam sedang menonton tv. "Jadi... siapa anda?" Banba bertanya. Ia masih berdiri di ambang pintu. Memperhatikan gadis cantik yang tidak ia kenali. Gadis itu menoleh. Sangat rupawan, Banba memuji dalam hati. "Pembunuh bayaran. Seseorang membayarku untuk membunuhmu." Ucap gadis itu. Tatapan tajam dan dingin itu adalah seorang pembunuh bayaran. Banba terkejut. Matanya melebar menatap gadis itu.