✔Jangan Bapereu [VKOOK]

By niradesu25

3.5K 294 90

Kamu terluka, aku datang merawat. Kamu sakit, aku datang mengobati. Kamu sedih, aku datang menghibur. Kamu... More

🌻Prolog🌻
🌻Bapereu 1 : Dia dia dia 🌻
🌻Bapereu 2 : Imprint? 🌻
🌻Bapereu 3 : Sahabat yang baik🌻
🌻Bapereu 5 : Kencan. 🌻
🌻Bapereu 6 : Siswa baru itu menarik perhatian🌻
🌻Bapereu 7 : Menghindar🌻
🌻Bapereu 8 : Pertengkaran🌻
🌻 Bapereu 9 : Maaf kan aku. 🌻
🌻Bapereu 10 : Selamat tinggal🌻
🌻Epiloge🌻
🌻HALO!🌻

🌻Bapereu 4 : Hari-hari hujan🌻

158 18 12
By niradesu25

"Jangan Bapereu!"

KIM TAEHYUNG

X

JEON JUNGKOOK

⚠️WARN! ⚠️
BXB CONTENT

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Chapter 4

"Hari-hari hujan"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻




Musim hujan telah tiba.

Percayalah, aku sangat menyukai musim ini.

Di tambah, ini hari libur.

Dingin-dingin plus hari libur ya enaknya tidur. Sejak bangun aku tidak keluar kamar. Bagi ku bergelung dengan selimut adalah suatu nikmat dunia yang tak terduakan.

Yuk sini angkat tangan yang setuju dengan ku.

Aku mendengar derap langkah kaki tergesa gesa menaiki tangga. Rasa rasanya aku kenal langkah kaki ini.

Aduh, pasti setelah ini hari-hari santai ku tuh berkencan dengan bantal dan selimut bakal berakhir nih. Aku menyembunyikan kepala ku di dalam selimut.

BRAK!

Benar saja kan pintu ku terbuka lebar.

"Taehyung, kalau kau ingin menganggu ku, lebih baik pergi saja. Aku tidak mood." Ucap ku, sebelum si empu bersuara.

"Astaga, bagaimana bisa kau mengira aku Taehyung mu huh? Kau tinggal dengan Mamih, bukan dengan Nya."

Aku segera menoleh. Dan mendapati mamih berdiri di ambang pintu. Aku terduduk. Tak biasanya mamih naik dan membuka pintu kamar ku. Mamih lebih suka berteriak dari bawah ketibang nyamperin aku. Yang suka menerobos masuk cuma Markutet alias Kim Taehyung.

"Mih, ada apa?" Tanya ku,  ketika ku dapati raut wajahnya terlihat mendung.

"Kookie... Kau belum mendengar kabar huh?" Tanya Mamih.

"Kabar apa?"

"Itu.. Anu..." Mamih meremat remat jemarinya.

"Kenapa? Air mampet lagi?"

"Bukan."

"Tetangga sebelah mendengarkan musik terlalu kencang?"

"Bukan."

"Om om genit godain Mamih?"

"Bukan Kook. "

"Ya terus apa mih? Katakan pada ku."












"Taehyung sakit."



Perlu beberapa detik tuk mencerna.

"Apa?!"

"Pagi ini dia menelfon mamih lewat telfon rumah. Dia bilang kau tidak mengangkat telfonnya." Jelas Mama.

Aku segera mencari ponsel ku. Ponsel ku tertindih bantal dan aku membuatnya dalam keadaan silent. Sebab memang pagi ini aku tidak ingin di ganggu.

Kemudian aku menemukan banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Taehyung.

Aku segera bangkit dari kasur, kemudian segera mencuci muka lalu memakai mantel tebal. Tak sempat tuk berganti baju. Rasa khawatir lebih besar dari pada rasa peduli dengan penampilan.

"KOOKIE-YAAA KAU MAU KEMANA?"

Mamih berteriak dari lantai dua, gerakan terlalu cepat, aku sudah di lantai bawah saat mamih berteriak.

"Ke apartment Taehyung. Aku pergi dulu ya Mih."




🌻Jangan Bapereu🌻



Ting tonggg...

Tingg tongggg...

Aku menunggu beberapa detik. Di tangan ku sudah ada beberapa bahan tuk membuat bubur. Aku tak bisa menunggu lama, dan karena aku tau password apartment nya, aku segera membuka nya dan tanpa basa basi masuk ke sana.

Apartment mewah yang rapih itu nampak sepi.

"Taehyung?" Aku memanggil namanya.

Dia dimana?

"Taehyung??? " Aku kembali memanggilnya.

"Jung.. Apa itu kau?"

Sayup sayup ku dengar suara dari kamarnya. Aku segera berlari ke kamarnya. Dan menemukan pemuda itu berbaring di kasurnya.

Wajahnya pucat, tubuhnya seperti mendidih.

Dia demam tinggi.

"Astaga Tae.. Kau demam.. " Lirih ku.

"Kau harus ke rumah sakit!" Seru ku. Aku hendak pergi menyiapkan segalanya, tapi dia menggengam tangan ku erat.

Sakit pun masih punya tenaga sebesar itu.

"Jangan. Jangan Jung. Jangan tinggalkan aku." Lirihnya.

Aku terdiam sesaat sebelum akhirnya memanut dan kembali berada di samping kasurnya.

"Kau demam tinggi, kau butuh perawatan." Lirih ku. Aku benar benar khawatir.

"Aku tidak ingin bertemu dengannya."  Balas nya.

Aku terhenyak mendengarnya.

Ada hal yang belum ku ceritakan tentang Kim Taehyung pada mu.

Pemuda tampan yang amat sempurna ini jelas memiliki banyak hal cacat dalam hidupnya. Dia korban brokenhome. Ayah dan Ibu nya bercerai sejak Ia masih kecil. Ayahnya berselingkuh, sedangkan ibunya memilih pergi dengan pria lain dan meninggalkan Taehyung kecil bersama sang Ayah. Ayahnya seorang Dokter ternama, Ibu nya seorang pengacara terhebat di masanya.

Ayah Taehyung memiliki rumah sakit besar. Taehyung jelas datang dari keluarga yang mampu. Ayahnya menikah lagi,  begitu pula dengan Ibunya. Tapi tak satupun diantara mereka yang memperdulikan Taehyung. Taehyung memilih tuk tinggal sendiri dan menemukan kebahagiaanya sendiri, yang jelas itu hanya semu dan Ia tidaklah lebih dari seorang anak kesepian yang memiliki topeng dengan senyum kotak khasnya.

"Aku mohon, jangan bawa aku kesana." Ia mengengam erat tangan ku.

Melihatnya tak berdaya seperti ini jelas menyayat hati ku. Aku menghela kemudian mengusap puncak kepalanya.

"Baiklah.. Kalau begitu aku akan merawat mu, okay?" Ucap ku.

Dia mengangguk sebagai jawaban.

"Aku akan membuatkan bubur untuk mu, dan juga aku akan membeli obat. Kau tunggulah di sini okay?" Ujar ku seraya mengusap kepalanya tiada henti.

Sebelum meninggalkannya, aku menganti selimut tebalnya menjadi selimut tipis agar hawa panas tubuhnya tidak terlingkup dan membuatnya jadi semakin buruk. Aku membuat bantalnya senyaman mungkin,  dan memberikan kompresan tempel di dahinya.

Aku pergi ke toko obat secepat yang ku bisa, memasak bubur secepat yang ku bisa. Sampai tak memperdulikan aku yang masih pakai piyama di balik mantel tebal ini.

Saat aku masuk ke kamar nya, Taehyung tengah tertidur.

Aku membangunkannya, membantunya duduk dan menyuapi nya dengan bubur lalu memberinya obat.

"Nah, kau akan segera baikan Tae, jangan khawatir. Sekarang tidurlah." Ucap ku.

Aku hendak beranjak namun Ia kembali menahan lengan ku.

"Jangan pergi Jung." Balasnya.

"Aku tidak akan pergi. Jangan khawatir. Aku akan meletakan mangkuk ini dulu. Kau tidurlah."

Lalu seharian itu aku menunggunya. Semalaman aku mengganti kopresnya. Ketika tengah malam, aku kembali terjaga saat ku dengar Taehyung melengguh dalam tidurnya.  Aku memeras kompresnya kemudian meletakannya kembali di kepala. Aku terdiam memandangi parasnya yang di telan kegelapan. Meskipun kamar itu gelap, sinar rembulan dari luar jendel cukup membuat ku dapat melihat betapa indah wajah seorang Kim Taehyung.

Aku hendak menyentuh wajahnya, namun aku hampir saja berteriak saat tangannya menarik ku tuk terjatuh ke dalam pelukannya.

"Gya~"

Aku benar benar terjatuh ke dalam pelukannya. Di balik kaus tipisnya, Taehyung sangat hangat. Mungkin ini karena demamnya yang mulai turun. Kemudian Taehyung menggulingkan ku ke samping, lalu Ia memeluk ku erat. Sedangkan aku diam membeku layaknya batu.

Apa dia terbangun?

Aku membuka mataku, kemudian wajah tampan yang tengah tertidur pulas itu ada tepat di depan wajah ku.  Awan merah terundang dan hinggap di pipi ku. Aku tersenyum kemudian balas memeluknya erat.





Kau tak kan pernah paham betapa aku amat menyayanginya.


🌻Jangan Bapereu🌻




Masih hari hari hujan.

Sepertinya ramalan cuaca pagi ini amatlah benar adanya. Menjelang sore, hujan deras turun.

Dan aku bersyukur sebab aku membawa payung.

Jam sekolah telah berakhir. Warna warni payung yang terbuka berusaha membelah hujan. Aku sudah menyiapkan payung di tangan ku. Kemudian di bawah sayap bangunan itu ku jumpai Taehyung berdiri sendirian.

Aku menerka nerka dalam hati.

Kemungkinan besar si ceroboh itu pasti lupa membawa payung.

"Tae?" Aku memanggilnya. Ia kemudian tersenyum lebar saat menatap ku.

"Junggiee kuu~~ Syukurlah kau belum pulaaang~~" Ia berseru berisik seperti biasanya.

"Kau tak membawa payung?" Terka ku. Ia kemudian tersenyum dan menggaruk tengkuknya kikuk.

"Seperti dugaan mu." Balasnya.

Aku menghela.

"Baiklah, ayo pulang bersama." Ujar ku.




"Taehyung!"

Kami berdua sama sama menoleh. Kemudian ku dapati gadis cantik bertubuh mungil yang amat ku kenal.

Itu Jung Sora dari kelas 3.4

Pacar Taehyung.

"Sora? Ku fikir kau ada kelas tambahan." Balas Taehyung.

"Kelasnya di batalkan. Kau akan pulang bersama Jungkook-ssi?" Ia menatap ku,  kemudian tersenyum. Aku membalas senyumnya antara rela dan tak rela.

"Uhumm.. Tidak."

Aku segera menoleh ke arah Taehyung.

"Aku menunggu mu Sora. Ingin pulang bersama?" Tanya Taehyung.

Sedangkan aku hanya diam membisu. Aku tau ini kan saat nya aku harus pergi dari situasi yang menyakitkan ini?

"Ah tidak apa, jika kau ingin pergi dengan Jungkook-ssi."

"Tidak, Jungkook akan pergi bersama temannya. Ya kan Jung?" Taehyung menyenggol nyenggol ku.

Dengan berat hati aku menjawab.

"I-iya.. Aku akan pergi dengan Eunwoo dan Yugyeom." Balas ku.

Aku segera berbalik hendak pergi duluan.

"Baiklah tapi aku tidak membawa payung Taehyung,  apa kau membawanya?" Sora bertanya.

Aku yang hendak pergi seraya membawa payung ku, segera payung ku di tarik dan aku tertahan di samping Taehyung. Aku berusaha melepaskan gengaman Taehyung di tangan ku.

"Ada kok ada.. Aku membawanya. Aku selalu tau kalau cuaca tak bagus sore ini."

Aku mendelik ke arahnya. Pandai sekali dia cari muka di depan pacarnya. Perasaan ku mulai tak enak, aku ingin sekali pergi bersama payung ku.

"Mana payung mu?" Sora kembali bertanya.

"Ini payung ku, Jungkook hanya menumpang kok tadi."

Sudah ku duga, aku segera memelototinya.  Mengirim pesan telepati pada nya.

'Demi alam dan semesta, aku akan membunuh mu setelah ini Kim. Jangan bawa payung ku bangsat! '

Sedangkan Taehyung melancarkan wajah memelasnya.

'Ayolah Jung, bantu aku kali ini saja. Aku akan membayar padamu apapun itu!'

'Tidak!'

'Ayolah Jung!!!! '

"Ekmh" Dehaman Sora memutus tali telepati kami.

"Apa kalian baik-baik saja?" Tanya nya.

"Baik Sora. Ayo kita pulang."

"Tapi bagaimana dengan Jungkook-ssi?"

"Dia bisa pulang sendiri."

Kalimat Taehyung membuat ku melepaskan gengaman ku pada payung ku.

Lihat lah...

Betapa mudah Ia melepaskan ku begitu saja?

Aku hanya menatap Sora dan Taehyung berjalan bersama di bawah payung milik ku. Seharusnya aku yang di posisi itu.

Aku menatap kedua tangan ku hampa.

Kemudian merapali mantra,

Sahabat yang baik harus mendukung Sahabat nya baik suka maupun duka.

Aku menghela menatap langit yang kian waktu semakin menggelap. Menatap bagaimana langit menangis bersama hati ku yang menjerit pilu.

Mau sampai kapan pun,

Aku dan Taehyung tidak akan pernah bisa bersama.

Aku menerobos hujan, membiarkan airnya membasahi wajah dan tubuh ku. Menyamarkan air mata ku, menghapus setiap sedih dan lara di dada ku.


🌻Jangan Bapereu🌻








Besoknya, aku membolos sekolah.

Aku demam tinggi akibat hujan hujanan kemarin. Mamih merawat ku dengan baik.

Kemudian aku menatap layar ponsel ku.

Taehyung tidak mengirimi ku pesan, atau menelfon ku.




To be continue....

Continue Reading

You'll Also Like

124K 9.9K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
345K 25.6K 16
[COMPLETE] Langsung baca ke Verb II nya aja!! Verb I [chapter 1-8] Verb II [chapter 9-18] [18+] VKook Keduanya berteman sekaligus bersaing satu sam...
297K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
5.2K 924 12
Jika semua bisa sayang dan peduli pada dunianya, kenapa Rangga nggak bisa? . . [Au][Lokalverse][BxB][Harsh Word]