๐๐ข๐ญ๐ญ๐ž๐ซ ๐’๐ฐ๐ž๐ž๐ญ | '๐——...

Door JellybeanJ4m

66.2K 9.1K 1.4K

(๐—ฆ๐—น๐—ผ๐˜„ ๐˜‚๐—ฝ๐—ฑ๐—ฎ๐˜๐—ฒ) . Baca aja dulu siapa tau suka. Draco x Reader! . ๐‘พ๐’‚๐’“๐’๐’Š๐’๐’ˆ! โš ๏ธ ๐‘บ๐‘ป๐‘ถ๐‘น๐’€ ๐‘ซ๐‘ฐ... Meer

๐˜พ๐™–๐™จ๐™ฉ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐™Ž๐™ž๐™™๐™š ๐˜พ๐™๐™–๐™ฅ๐™ฉ๐™š๐™ง (16+)
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฑ

๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฌ

1.3K 193 57
Door JellybeanJ4m

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴

𝗬𝗲𝗮𝗿 𝗙𝗼𝘂𝗿


᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Y/n memasuki Great Hall yang sudah ramai dengan murid-murid dari tiga sekolah yang memasukkan namanya kedalam api biru. Y/n berpapasan dengan Cedric dan teman-temannya.

"Hey." Ujar Cedric tersenyum sambil menggaruk tekuk nya yang tak gatal.

"Hey!" Ujar y/n balas tersenyum.

"Aku akan memasukkan namaku kedalam api itu, doa kan aku semoga terpilih." Ujar Cedric tersenyum simpul.

"Kau serius Ced? Dumbledore bilang Turnamen Triwizard sangatlah berbahaya..." Ujar y/n.

"Tenang saja, Cedric adalah penyihir yang hebat." Ujar Salah satu teman Cedric.

"Wish me luck." Bisik Cedric di telinga y/n, y/n hanya mengangguk. Teman-teman Cedric mendorong Cedric kedalam lingkaran yang mengelilingi piala dengan api biru itu, ia kemudian menaruh namanya kedalam api itu. Y/n berjalan menghampiri Hermione yang sedang duduk.

" You Are really 'Brave' to say that cursed." Ujar Hermione.

"Well, aku merasa bahwa diriku sangat berdosa sekarang." Ujar y/n sambil menangkup wajahnya. Tiba-tiba saja si kembar Weasley berlari gembira memasuki ruangan, semua orang hanya bertepuk tangan.

"Kawan-kawan, kami berhasil." Ujar Fred.

"Kami meramu nya pagi ini." Ujar George.

Y/n menghela nafas, "Itu takkan berhasil." Ujar y/n, si kembar pun duduk diantara y/n membuat Hermione menggeser.

"Oh yeah?" Ujar Fred.

"Kenapa begitu, y/l/n?" Ujar George.

"Kau lihat itu? Itu adalah garis usia. Dumbledore sendiri yang menggambar nya." Ujar y/n.

"So?" Ujar Fred. Y/n menghela nafas.

"Jadi, seorang jenius seperti Dumbledore tidak mungkin tertipu oleh muslihat menyedihkan dan bodoh seperti ramuan menua." Ujar y/n.

"Namun, itu sebabnya ini brilian." Ujar Fred.

"Karena sangat menyedihkan dan bodoh." Ujar George, mereka tertawa lalu mereka mengocok ramuan yang ada ditangan mereka.

"Ready Fred?"

"Ready George!"

"Bottoms up!" Ujar mereka lalu meminum ramuan itu, sesaat setelahnya mereka melompat kedalam garis usia, hening beberapa saat dan tak terjadi apa-apa. Semua orang bersorak. Y/n dan Hermione menggelengkan kepalanya.

"Ready?" Ujar mereka berdua lalu memasukkan nama mereka kedalam api biru itu. Hening tak terjadi apa-apa hingga mereka ber-tos ria, semua murid bersorak, namun berubah menjadi suara panik ketika api biru itu mulai mengelilingi mereka dan melempar tubuh mereka jauh. Rambut mereka berubah menjadi putih dengan janggut tebal di sekitaran bibir mereka. Dan Yup, setelah itu mereka bertengkar yang malah lucu menurut mereka yang menonton nya. Y/n tertawa kencang sedangkan Hermione hanya menghela nafas.

"Sudah y/n, just ignore them." Ujar Hermione menepuk pundak y/n, y/n mengiyakan lalu membuka novel pemberian Sirius yang sejak tadi ada di tangannya keadaan yang tadi ricuh seketika hening, Hermione menepuk-nepuk pundak y/n membuat y/n menoleh pada Hermione.

"Y/n...lihat! Itu Viktor Krum dan kakakmu! Mereka memasukkan nama mereka kedalam piala api itu!" Bisik Hermione, y/n menoleh dan benar saja. Ia melihat Aidan Dan Viktor memasukkan nama mereka dengan wajah sangar mereka dan dengan sok gagahnya. Oh jadi sekarang Aidan akan berlagak sok keren dengan menuliskan namanya disana? That's not cool bro.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Kini Great Hall sudah dipenuhi murid-murid yang tengah mengobrol. Y/n masih tetap duduk disebelah Hermione, kemudian Harry menghampiri y/n dan duduk disebelah nya.

"Silahkan duduk, silahkan." Ujar Dumbledore.

"Sekarang, momen yang sudah kalian nantikan. Pemilihan pejuang." Ujar Dumbledore lalu membuat api-api yang menerangi Great Hall mengecil. Ia kemudian menyentuh piala api itu dan membuat api yang tadinya berwarna biru menjadi merah muda dan mengeluarkan sebuah perkamen tepat di tangan Dumbledore.

"Pejuan Durmstrang adalah Aidan y/l/n."Ujar Dumbledore, para murid Durmstrang bersorak. Aidna kemudian berjalan menuju Dumbledore dan menjabat tangannya. Y/n memelototkan matanya ketika mendengar nama kakaknya terpilih. Api biru itu berubah warna menjadi merah muda lagi dan mengeluarkan perkamen lainnya.

"Oh, Another from Durmstrang...Viktor Krum!" Ujar Dumbledore, Para murid Durmstrang bersorak. Viktor berjalan menuju Dumbledore, berjabat tangan lalu berdiri disebelah Aidan. Api biru kembali berubah warna dan mengeluarkan perkamen lainnya.

"Pejuang dari Beuxbatons adalah Fleur Delacour!" Ujar Dumbledore, Fleur berjalan dengan anggun menuju Dumbledore dan menjabat tangannya, Dumbledore kemudian mengisyaratkan Fleur untuk berdiri bersama Aidan, dan Viktor.

Api itu kembali berubah warna, "Pejuang dari Hogwarts, Cedric Diggory!" Ujar Dumbledore. Semua murid bertepuk tangan, Cedric berjalan menuju Dumbledore sambil mengedipkan sebelah matanya pada y/n.

"Excelent! Sekarang kira punya 4 juara! Namun, pada akhirnya, hanya satu yang akan tercatat dalam sejarah. Hanya satu yang akan mengangkat piala kemenangan ini, kapal kemenangan ini...The Triwizard Cup!" Ujar Dumbledore menunjuk piala Triwizard sesaat setelah kain diatas nya di tarik. Semua murid bertepuk tangan sambil bersorak. Mereka menghentikan aktivitas mereka yang sedang bertepuk tangan karena melihat piala api itu kembali berkobar dan berubah warna menjadi merah muda, membuat semua orang termasuk Dumbledore heran. Piala api itu kemudian mengeluarkan perkamen yang dengan segera Dumbledore ambil.

"Harry Potter? Harry Potter?!!" Ujar Dumbledore. Y/n menoleh pada Harry. Harry memberi y/n tatapan 'Bukan aku! Serius!'.

"Come on Harry.." Bisik y/n pada Harry. Hermione segera mendorong paksa Harry. Harry berjalan perlahan menuju Dumbledore. Harry mendapati banyak cemoohan dari berbagai asrama.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Y/n berlari menghampiri Aidan yang sedang mengobrol dengan teman-temannya termasuk Viktor Krum. Y/n menarik Aidan dan menampakkan wajah marah pada Aidan.

"Apa maksudnya? Kenapa kau memasukkan namamu?! Mau mati hah?!" Ujar y/n.

"Hey, Princess, Calm down..." Ucap Aidan lembut sambil mengusap rahang y/n yang sudah mengeras.

"Bagaimana bisa aku tenang sedangkan kakakku mendaftarkan dirinya kedalam Turnamen yang mematikan dan ternyata dia terpilih?! Tell me how can i?!" Ujar y/n, Aidan menghela nafas dan menundukkan kepalanya, kemudian menatap lekat wajah y/n yang sangat marah dan ketakutan.

"Aidan, tak bisakah kau mengundurkan diri?" Lirih y/n. Aidan menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Sudah terpilih, aku sudah tak bisa mundur. Walaupun aku bisa, aku takkan..." Ucap Aidan mengusap pipi dan hidung y/n. Aidan kemudian memeluk tubuh mungil y/n dan mencium puncak kepala y/n.

"Aku akan baik-baik saja, percayalah padaku Princess..."Bisik Aidan, y/n melepas pelukan mereka dan menatap Aidan lalu mengulurkan tangannya dengan jari-jari nya yang terlipat kecuali jari kelingkingnya.

"Promise?" Lirih y/n, Aidan tersenyum menunjukkan lesung pipitnya.

"Promise..." Bisik Aidan.

"Hey ini sudah malam, tidak tidur?" Tanya Aidan lembut, y/n hendak menjawab namun tertahan ketika seseorang memanggil namanya.

"Y/n!" y/n menoleh, ternyata Draco.

"Apa yang bocah malfoy itu lakukan?" Ujar Aidan menatap sinis Draco.

"Ah, aku akan kembali ke asrama dengannya, kalau begitu good night Aidan." Ujar y/n, kini y/n sudah berada dihadapan Draco, namun ternyata Aidan mengikuti y/n dan menatap sinis pada Draco.

"Awas saja kalau macam-macam dengan y/n, akan ku pastikan segera setelah aku mengetahuinya, aku akan membunuhmu saat itu juga." Ujar Aidan sambil berjalan mendekat pada Draco, Draco yang sedikit takut memundurkan langkahnya.

"M-my father will hear about----"

"I don't care, cause i will kill your dad too. Cause i'm the DADDY here!" Ujar Aidan, y/n menghela nafas dan menarik Aidan.

"Aidan, Draco bukan pria brengsek, tenang saja.." Ujar y/n tersenyum, Aidan menghela nafas lalu mengecup kening dan hidung y/n

"Okay, sweet Dream." Ujar Aidan, y/n mengangguk lalu kembali ke asramanya bersama Draco. Aidan menghampiri Viktor dan yang lainnya.

"Dia adikmu Aidan?" Ujar salah satu teman Aidan.

"Cantik bukan? Aku sempat sangat tertarik dengannya, bahkan sekarang." Celetuk Viktor, Aidan yang mendengar itu langsung menarik kerah Viktor.

"Okay okay, astaga, kau ini sangat protektif!" Ujar Viktor, Aidan melepas cengkramannya dan memutar bola matanya malas.

"You like her Aidan?" Celetuk salah satu teman Aidan, Aidan memelototkan matanya.

"N-no..." Ujar Aidan dengan pipinya yang sedikit merah. Viktor dan yang lainnya saling tatap.

"Bloody hell, brother comple---"

"Shut-your-fucking-mouth-ben. It's not like that."Ucap Aidan dengan wajah super dingin dan tatapan nya yang sepertinya sangat ingin membunuh saat itu juga.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Draco, maaf soal kakakku, dia memang sedikit protektif, tapi dia orang yang baik!" Ujar y/n.

"Jika saja dia bukanlah kakakmu, aku sudah pasti akan melawannya." Ujar Draco.

"Tapi kau terlihat ketakutan tadi..." Ujar y/n terkekeh.

"H-hah? A-aku sama sekali tak takut!" Ujar Draco kini menoleh pada y/n. Mereka menghentikan langkah mereka.

"Really? I don't think so..." Ujar y/n.

"Aku hanya menghormati kakak ipar ku." Draco tanpa sadar mengatakan itu, membuat mereka saling tatap. Sesaat setelah Draco sadar dengan apa yang dikatakannya, ia memalingkan wajahnya sambil membekap mulutnya sendiri.

"K-kakak ipar?" Gumam y/n menundukkan wajahnya dengan wajah memerah.

"A-ah sudah sampai didepan common room ternyata! Good night!" Ujar Draco berlari meninggalkan y/n yang sedang senyum-senyum sendiri.

"Aminin." Gumam y/n ketika mengingat Draco mengatakan 'Kakak Ipar'.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Y/n tengah membaca novel pemberian Sirius taman dengan serius. Tiba-tiba saja seseorang duduk disebelah nya dan menatapnya lekat, membuat y/n tak nyaman dan membuat y/n menoleh kesal pada orang itu, ternyata Draco. Y/n menaikkan sebelah alisnya.

"Hah, seharusnya namaku yang ada di piala api itu, bukan si Pervert Potter!" Ujar Draco, y/n hanya memutar bola matanya malas lalu kembali membaca bukunya.

"Si cupu potter!" Ujar Draco sambil melirik y/n.

"Sok berani!" Ujar Draco kembali melirik y/n, sedangkan y/n masih sibuk membaca novelnya.

"Hey! Dengar tidak?!" Ujar Draco, y/n Menghela nafas.

"Dengar, jika kau kesini hanya untuk mengatai Harry, maaf aku sibuk." Ujar y/n bergegas pergi meninggalkan Draco, namun Draco menahan lengan y/n.

"Duduk lah dulu, aku takkan membicarakan Harry." Ujar Draco menepuk tempat duduk disebelahnya. Y/n menghela nafas lalu duduk disebelah Draco. Y/n kembali membaca bukunya sedangkan Draco sedari tadi hanya menatap lekat wajah y/n sambil senyum-senyum sendiri. Ah sialan, kini Draco menatap lekat bibir merah y/n. Draco mendekatkan wajahnya perlahan, sangat perlahan dengan matanya yang masih fokus pada bibir merah y/n. Tiba-tiba....

"Y/n!" Draco reflek menjauhkan wajahnya sambil berdeham.

"Oh, Ron? Ada apa? Kenapa kau terlihat murung?" Ujar y/n kemudian menutup bukunya.

"I Need Your help..." Ujar Ron, y/n kemudian beranjak dari duduknya dan mengikuti Ron meninggalkan Draco yang berdecak kesal sambil menghentak-hentak kan kakinya.

"sialan kau Weaslebe! Dasar pengganggu!" Umpat Draco.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Kini y/n mencari keberadaan Harry diikuti Ron, Hermione dan Ginny. Mereka akhirnya menemukan Harry dan Neville di tepi danau.

"Ini sudah disampaikan melalui cukup banyak orang. Kenapa kau tidak pergi dan bicara langsung dengannya?" Bisik y/n.

"Tadi kau ingin aku menyampaikan apa?" Bisik y/n, pandangan Ron masih tertuju pada Harry dan menunjuk Harry dengan dagunya. Y/n menghela nafas lalu berjalan mendekati Harry.

"Ronald ingin aku memberitahumu bahwa Dean memberitahunya bahwa Dean diberi tahu Pavarti bahwa Hagrid mencarimu." Ujar y/n.

"Apa itu benar? Well...what?" Ujar Harry.

"Uh.... Um..." Y/n berjalan mendekati Ron, y/n kemudian berisik pada Ron.

"Kau yakin tak mau melakukan ini?" Bisik y/n.

"Lakukan saja." Bisik Ron, Y/n berjalan menuju Harry.

"Dean diberitahu oleh Pavarti bahwa... Tolong jangan minta aku mengatakannya lagi. Hagrid's looking for you." Ujar Y/n, ia kemudian berbalik.

"Well, kau beri tahu Ronald..." Ujar Harry namun terpotong.

"She's not an owl!" Ujar Hermione kesal, Hermione, Ginny dan Ron pergi meninggalkan Harry sedangkan y/n berjalan menghampiri Harry.

"So what's happened?" Ujar y/n sambil menatap pemandangan sore di tepi danau.

"What..?" Ujar Harry.

"Between you and Ron... Karena Turnamen Triwizard?" Ujar y/n, Harry mengangguk.

"Well, tampaknya dia masih tetap peduli padamu." Ujar y/n.

"Apa maksudmu?" Ujar Harry. Y/n menghela nafas.

"Lebih baik segera temui Hagrid. Goodbye." Ujar y/n lalu meninggalkan Harry dan Neville di tepi danau. Y/n berjalan menyusuri lorong sambil membuka novel pemberian Sirius. Ia kembali ke Common Room dan duduk di sofa di depan perapian.

"Boo." Ujar Seseorang dari belakang mengagetkan y/n. Ternyata Terence.

"Terence!" Ujar y/n memukul pundak Terence, terence hanya terkekeh.

"Hey y/n, ada yang spesial akhir-akhir ini?" Ujar Luce.

"Uh Um... Tidak ada." Ujar y/n.

"Mana Adrian?" Ujar y/n sadar ketika tak melihat Adrian.

"Dia sedang terkena Detensi bersama si kembar." Ujar Luce.

"Detensi?" Ujar y/n heran.

"Mereka bertengkar tentang Quidditch dan hampir berduel di lorong, untungnya Professor Mcgonagall datang." Ujar Luce.

"Untungnya? Hah! Aku sangat ingin melihat perduelan mereka padahal." Ujar Terence, y/n hanya menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas.

"Luce, ayo kita pergi, Malfoy berjalan kearah sini dan pasti mengusir kita." Ujar Terence menarik Luce. Mereka pun berlari kearah asrama Laki-laki.

"Hey." Ujar Draco melempar tubuhnya di sofa disebelah y/n.

"Hey." Ujar y/n. Draco lagi-lagi menatap lekat wajah y/n. Y/n menoleh pada Draco.

"Aku tahu aku cantik." Ujar Y/n pede.

"Wah y/n, pede sekali anda." Ujar Draco mendekatkan wajahnya pada y/n. Y/n hanya memutar bola matanya lalu kembali membaca novelnya.

"Yah, tapi memang cantik sih. Gadis tercantik di Hogwarts malah." Bisik Draco.

"Thankyou." Ujar y/n dengan cepat menutupi wajahnya dengan buku ditangannya. Wajahnya mulia memerah. Draco menyeringai lalu perlahan menurunkan buku itu agar menunjukkan wajah y/n. Draco semakin menghapus jarak diantara mereka. Draco menyelipkan rambut y/n ke telinga nya, dan mengelus pipi y/n. Kini tangan nya beralih pada dagu y/n dan menarik pelan dagu y/n. Jarak wajah mereka tinggal beberapa centi lagi, bahkan hembusan nafas Draco, y/n bisa merasakannya.

Draco menciumnya, melumatnya, dan menggigit kecil bibir bawah y/n. Draco menaruh kedua lengannya di pinggang y/n. Setelah itu mereka kembali memperdalam ciuman mereka, hingga akhirnya y/n membuka mulutnya, membiarkan lidah Draco berjelajah didalam sana. Y/n mengikuti permainan tentu saja, ia mulai memainkan lidahnya. Mereka terus melanjutkan aktivitas berciuman mereka hingga y/n melepas paksa ciuman mereka dan bernafas tersengal-sengal. Draco tak peduli dan segera melumat bibir y/n.

Sayangnya aktivitas mereka terhenti ketika mendengar seseorang berteriak pada mereka.

"WHAT THE HELL ARE YOU TWO DOING?!"

TBC...

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

82.4K 2.9K 50
"๐“๐ซ๐ฎ๐ญ๐ก, ๐๐š๐ซ๐ž, ๐ฌ๐ฉ๐ข๐ง ๐›๐จ๐ญ๐ญ๐ฅ๐ž๐ฌ ๐˜๐จ๐ฎ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐ก๐จ๐ฐ ๐ญ๐จ ๐›๐š๐ฅ๐ฅ, ๐ˆ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐€๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐จ๐ญ๐ฅ๐ž" ๐ˆ๐ ๐–๐‡๐ˆ๐‚๐‡ Caitlin Clark fa...
1.3M 56.4K 103
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
186K 3.9K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
724K 26.7K 102
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! ๐Ÿ˜‚๐Ÿ’œ my first fanfic...